Oleh Khairul Syahmega*)
SENANG rasanya saya sebagai warga masyarakat mengetahui pihak Kementerian Pekerjaan Umum baru-baru ini mengunjungi seruas jalan di wilayah saya tinggal.
Menurut informasi, kunjungan itu untuk melihat secara langsung kondisi jalan dan rencana untuk dilakukan preservasi atau bahkan peningkatan konstruksinya.
Selama bertahun-tahun jalan yang membentang dari jembatan Cot Irie sampai pertigaan Rumah Sakit Prince Nayef USK mengalami sakit kronis akibat badan jalannya rusak parah, lubang di sana-sini, debu berterbangan jika dilalui kendaraan roda empat, bak kabut di dataran tinggi.
Sudah cukup banyak keluhan masyarakat disampaikan melalui media sosial, media online, televisi lokal, media cetak lokal bahkan dibahas dalam diskusi ringan ala kedai kopi oleh kalangan aktivis. Meski demikian, ‘penyakit’ yang mendera ruas jalan itu tak kunjung sembuh.
Yang ‘membezuk’ jalan yang ‘sakit’ itu termasuk para politikus, pejabat eksekutif, anggota legislative, dan pihak lainnya. Jalan itu sangat strategis karena melintasi tiga desa sekaligus yaitu Cot Cut, Rumpet, dan Limpok. Meski kritikan nyaris tak pernah henti dilontarkan namun pemegang otoritas terkesan tak mamu tahu.
Hanya ada beberapa kali perbaikan minor dari pihak yang prihatin melihat kondisi jalan dengan menimbun kerikil dan tanah berbatu, namun tentu saja material tersebut tidak mampu bertahan lama menahan beratnya beban lalu lintas yang melintasi.
Beragam jenis kendaraan melintasi ruas jalan favorit ini seperti sepeda motor, becak mesin, mobil pribadi, bus, truk ringan bahkan truk tronton, truk pengangkut container, dan lainnya.
Kondisi itu berlangsung bertahun-tahun, melewati beberapa kali musim kampanye pilpres dan legislatif, tanpa perbaikan yang berarti.
Begitulah kondisi real jalan tersebut. Jalan Tgk Bak Kurma. Penyakitnya semakin kronis. Bertahun-tahun.
Syukurlah, kini ada secercah harapan ketika pejabat Kementerian Pekerjaan Umum melihat langsung kondisi Jalan Tgk Bak Kurma. Harapan masyarakat—termasuk saya—hanya satu. Segera obati penyakit kronis Jalan Tgk Bak Kurma. Sebagai pembayar pajak, kami ingin menikmati hasil pajak kami.
Perbaikan ruas jalan itu harus dibarengi juga dengan aturan, misalnya terkait jenis kendaraan yang boleh melintas dan kemampuan daya dukung jalan terhadap beban lalu lintas.
Selain itu, secara teknis harus juga mendukung. Bukan asal siap. Pastikan talud penahan geseran tanah tepi, perkuatan bahu jalan, sistem drainase jalan, jenis dan material pondasi jalan, dan jenis lapisan aus.
Yang juga tak kalah penting adalah pengawasan teknis pelaksanaan konstruksi jalan agar benar-benar sesuai dengan ketentuan Ditjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum sehingga jalan Tgk Bak Kurma dapat berumur panjang sesuai perencanaannya.[]
*) Penulis Adalah Civil Engineer Specialist, Warga Cot Cut, Kutabaro, Aceh Besar. Email: syahmega@gmail.com