HAMIDI terlihat begitu cekatan mengolah kuning telur dicampur seduhan teh plus sedikit susu. Racikan itu dituangkan ke beberapa gelas yang sudah tersusun di atas dapur kopi warung miliknya. “Alhamdulillah, dalam sehari bisa menghabiskan dua hingga tiga papan telur,” kata Hamidi ketika PortalNusa.com menyambangi tempat usahanya, di pasar tradisional Lampoh Saka, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Jumat sore, 3 Februari 2023.
Warung yang menjadi tempat usaha Hamidi merupakan salah satu warung di pasar tradisional Lampoh Saka, Pidie yang menyediakan minuman khas boh manok weng (telur kocok).
Di kalangan masyarakat Pidie—termasuk warga luar—warung boh manok weng Lampoh Saka sudah cukup dikenal. Minuman khas yang diyakini bisa menambah stamina ini dikenal secara turun temurun.
Setiap pagi warung yang terlihat jauh dari kesan modern ini disesaki pelanggan setianya. Mereka duduk santai sambil mencicipi segelas minuman khas boh manok weng yang memberikan cita rasa tersendiri. “Sensasinya sulit diucapkan dengan kata-kata,” kata seorang pelanggan.
Kedatangan ke warung boh manok weng semata-mata untuk menikmati kopi khas boh manok weng. Di warung ini tidak ada akses internet (wifi) sebagaimana layaknya warung modern. “Kalau untuk nge-game bukan di sini tempatnya,” ujar seorang pelanggan lainnya sambil menyuruput sisa kopi di gelasnya.
Pemilik warung, Hamidi mengatakan dalam sehari bisa menghabiskan dua hingga tiga papan telur. Orang-orang yang singgah ke warungnya khusus untuk menikmati kopi boh manok weng.
Menurut laki-laki berusia 32 tahun itu, dulunya warung tersebut milik orang tuanya. Namun setelah kedua orangtuanya meninggal, dia bersama abangnya, Sanusi melanjutkan tradisi boh manok weng. Tradisi turun temurun minuman khas Lampoh Saka yang memiliki manfaat plus, penambah stamina. Anda ingin coba?