Banda Aceh Raih Adipura Ke-10 Kali, Pasukan Orange Diganjar Bonus

Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq didampingi Kasdim 0101/BS menyerahkan Piala Adipura kepada perwakilan pasukan orange disaksikan Kepala DLHK3 Hamdani Basyah pada seremoni penyambutan di Taman Bustanul Salatin, Kota Banda Aceh, Rabu, 1 Maret 2023. (Foto Humas Pemko Banda Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Kota Banda Aceh kembali maraih Piala Adipura sebagai supremasi tertinggi bidang kebersihan.  Adipura untuk yang ke-10 kalinya itu diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kepada Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2023.

Sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu, 1 Maret 2023, pesawat yang ditumpangi Bakri Siddiq bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh, Hamdani Basyah yang membawa Piala Adipura mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.



Di Bandara SIM sudah menunggu pejabat Pemko Banda Aceh bersama Ketua DPRK Farid Nyak Umar sekaligus melakukan acara penyambutan dengan pengalungan bunga. Dalam rombongan besar itu termasuk petugas kebersihan dari DLHK3 Banda Aceh—yang dikenal sebagai pasukan orange.

Dari Bandara SIM rombongan bergerak ke Banda Aceh dengan menggunakan puluhan unit mobil pribadi, kendaraan dinas, dan truk DLHK2.

Ketika memasuki batas Kabupaten Aceh Besar-Kota Banda Aceh, terlihat ratusan anak sekolah berjejer di pinggir jalan sambil melambaikan bendera Merah Putih ukuran kecil.

Seremoni serah terima Piala Adipura berlangsung di Taman Bustanul Salatin (Taman Sari). Piala tersebut diserahkan oleh Pj Wali Kota Banda Aceh kepada DLHK3  melalui salah seorang anggota pasukan orange. Tepuk tangan dan suasana haru menyelimuti penyerahan Piala Adipura.

Ikut mendampingi Pj Wali Kota Banda Aceh pada prosesi penyerahan Piala Adipura tersebut undur Forkopimda Banda Aceh, para camat, keuchik, dan tokoh-tokoh masyarakat.

Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah tampak sangat terharu mengikuti rangkaian acara tersebut.

Bukan hanya prestasi

Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq mengatakan, Piala Adipura bukan hanya prestasi tapi juga prestise dan lambang kesuksesan dambaan setiap daerah di Indonesia.

Seperti diketahui, Kota Banda Aceh telah memiliki Taman Adipura simbol prestasi dan cita-cita bersama untuk terus berinovasi menjaga bersama lingkungan tetap bersih, indah, dan nyaman.

Diingatkannya, pelayanan dan penegakan aturan yang sudah berjalan perlu dipertahankan. Saatnya pelibatan lebih besar warga dalam pengelolaan sampah dengan memperbanyak bak sampah di gampong-gampong.

Prestasi yang diraih kali ini, lanjut Bakri Siddiq setelah sempat absen selama empat tahun yakni terakhir kali didapatkan pada 2017.

Tahun lalu, KLHK melakukan penilaian terhadap kabupaten/kota di bidang kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan dengan lima kategori yaitu kota kecil, sedang, besar, metropolitan, dan Adipura Kencana.

Jika sebelumnya penilaian Adipura hanya fokus pada kebersihan dan penataan ruang di area perkotaan, kali ini lebih fokus pada pengelolaan penanganan dan pengurangan sampah sebagaimana telah tertuang dalam kebijakan strategi daerah (jakstrada).

Bakri mengatakan, piala Adipura tersebut merupakan wujud konsistensi dan komitmen seluruh elemen di Banda Aceh mulai dari warga, pemangku kepentingan hingga pasukan orange DLHK3 dalam menjaga kebersihan serta keindahan kota secara berkelanjutan.

“Piala Adipura ini didedikasikan untuk seluruh masyarakat Banda Aceh yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan kota bersih, indah, dan nyaman,” kata Bakri Siddiq.

Kepada awak media, Bakri Siddiq juga mengatakan pihaknya akan memberikan bonus sebesar Rp 889 juta untuk pasukan orange dengan harapan bonus tersebut semakin memotivasi mereka dalam bekerja mewujudkan Kota Banda Aceh semakin bersih, indah, dan nyaman.

Berjibaku tak kenal waktu

Kepala DLHK3 Kota Banda Aceh, Hamdani Basyah dalam sambutannya mengatakan penilaian untuk mendapatkan Piala Adipura saat ini bukan hanya sektor kebersihan namun juga dituntut dapat menjaga kebersihan dan keteduhan lingkungan sekaligus memiliki sistem manajemen pengololaan lingkungan yang terencana, terdata, dan terdokumentasi dengan baik.

Hamdani secara khusus mengapresiasi pasukan orange yang senantiasa berjibaku dengan sampah tanpa mengenal waktu. Kehadiran Program Gampong Iklim (Proklim) bersama semua stakholder dan kemitraan lembaga kemasyarakatan peduli lingkungan hidup dan sinergisitas antara OPD sangat mendukung pelaksanaan program lingkungan hidup di Kota Banda Aceh.

“Berdasarkan berbagai kriteria penilaian, Kota Banda Aceh layak menerima Piala Adipura yang ke-10 kalinya. Selamat buat kita semua. Adipura bukan milik Pemko Banda Aceh akan tetapi milik seluruh warga Kota Banda Aceh,” demikian Hamdani Basyah. []