HIS, NEWS  

“Saya Ingin Sembuh,” ujar Pria Penderita Penyakit Autoimun Itu kepada Ketua DPRK Banda Aceh

Baharuddin (Buyong) ketika dikunjungi Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar bersama rombongan, di kediamannya, Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Senin, 6 Maret 2023. (Foto Azminurti Thursina/Portalnusa.com)

PRIA berusia 72 tahun bernama Baharuddin yang lebih dikenal dengan panggilan Buyong itu lebih banyak melewati hari-hari sambil berbaring pasrah di rumah reotnya di Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Buyong didera penyakit menahun yang membuat dia tak kuasa lagi menekuni usaha sebagai penjual kerupuk hasil olahan sendiri. Kulit di semua bagian tubuh pria dua anak ini terkelupas seperti terbakar. Menurut pemeriksaan medis dia didera penyakit autoimun. “Selama ini suami saya berobat jalan dan dikasih salep untuk dioleskan di seluruh badan,” kata istrinya, Suarni (55) ketika dikunjungi oleh Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar bersama reporter Portalnusa.com, Azminurti Thursina, Senin, 6 Maret 2023.

Ketika Farid Nyak Umar tiba di rumahnya, Senin sore itu, Buyong rebahan di kasur kumal yang dibentang di ruang tamu rumahnya berukuran lebih kurang 2×3 meter. Cuaca panas menyergap hingga ke dalam rumah. Sang istri tampak setia mengipas suami yang bersandar ke dinding dengan posisi hampir seluruh badan terbuka.

Rumah yang ditempati Buyong bersama keluarganya berada di Jalan Teladan Nomor 18, Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Kondisi rumah sudah terlihat rusak di sana- sini bahkan dinding dapur sudah banyak berlubang karena kayunya lapuk.

Pasangan Baharuddin-Suarni dikaruniai dua anak yang sudah dewasa. Anak pertamanya, laki-laki sudah bekerja sebagai cleaning service di RSUZA sedangkan yang kedua, perempuan baru selesai kuliah.

Sebelum didera penyakit, Buyong dikenal sebagai penjual kerupuk yang dititipkan di kedai-kedai atau warung. Kini dia hanya menggantungkan hidup dari usaha istri sebagai tukang cuci atau bantuan anak yang bekerja sebagai cleaning servis.

Kepada Ketua DPRK Kota Banda Aceh, Suarni bercerita dulunya mereka pernah mendapat tunjangan dari Baitul Mal setiap tiga bulan sekali sejumlah Rp 1.200.000. Tetapi bantuan tersebut terhenti karena menurut sang istri petugas Baitul Mal Kota Banda Aceh yang sering datang sudah pensiun.

Menanggapi itu, sambil berkelakar Farid mengatakan, bisa diurus kembali karena Bang Buyong kembali sakit dan berhak mendapat bantuan. “Walaupun petugasnya sudah pensiun kan Baitul Mal-nya enggak pensiun” canda Farid sambil mengedukasi keluarga ini tentang hak-hak mereka.

Pengamatan Portalnusa.com, kulit di hampir seluruh bagian tubuh Pak Baharuddin terkelupas seperti terbakar.

“Dokter bilang suami saya sakit autoimun, selama ini kami berobat jalan dan dikasih salep untuk dioleskan di seluruh badan. Sudah setahun ini suami saya enggak bisa mencari nafkah karena sakit dan enggak bisa jalan,” ungkap Suarni.

Selain bertanya tentang kondisi kesehatan Buyong, Ketua DPRK Banda Aceh juga meninjau keadaan rumah keluarga ini. Terlihat banyak kerusakan yang memerlukan penanganan segera.

“Saya kemari berdasarkan laporan dari seorang warga Gampong Keuramat yang memberitahukan ada tetangganya yang sudah berusia lanjut, menderita sakit sudah lama, dan rumahnya bocor di sana-sini, dengan dinding yang sudah lapuk, dan sering kebanjiran jika hujan,” ujar Farid.

Berdasarkan hasil pengamatannya, Farid mengatakan ada tiga hal yang bisa ia lakukan segera untuk membantu Pak Baharuddin.

Pertama, dia akan memfasilitasi Baharuddin untuk segera memperoleh pengobatan intensif di RSU Meuraxa Banda Aceh. Berikutnya, dia akan meminta bantuan dari Baitul Mal Kota Banda Aceh untuk memberikan santunan rutin untuk Baharuddin dan yang ketiga akan berkoordinasi dengan Dinas Perkim Kota Banda Aceh agar mereka segera turun ke lapangan untuk melihat kondisi rumah yang ditempati Buyong.

Buyong dan keluarganya hanya bisa berharap semoga apa yang sedang dan akan diupayakan Ketua DPRK Banda Aceh segera menjadi kenyataan.

“Saya ingin sembuh dan bisa menggunakan sisa umur saya untuk beribadah dan menafkahi keluarga,” ujar Buyong sambil menyeka air mata haru ketika menyalami Farid Nyak Umar dan rombongan yang pamit untuk kembali.

 Sekilas tentang autoimun

Penelusuran Portalnusa.com dari berbagai sumber, psoriasis adalah penyakit autoimun yang terjadi karena ada peradangan pada kulit. Peradangan kemudian menyebabkan kulit bersisik, menebal, terasa gatal, serta mudah terkelupas.

Psoriasis bisa terjadi pada siapa saja, bahkan bisa menyerang bayi yang umumnya disebabkan karena faktor genetik. Peradangan biasanya muncul pada kulit di bagian lulut, siku, punggung bawah, serta kulit kepala.

Psoriasis sendiri memiliki banyak jenis, tetapi psoriasis plak merupakan jenis psoriasis yang sering terjadi, dengan ciri khas berupa adanya bercak kemerahan yang sedikit menonjol pada kulit.

Psoriasis sering diawali dengan terbentuknya sebuah benjolan kecil yang terus memburuk dan akhirnya dilapisi oleh sisik-sisik putih, yang membuat kulit tampak bersisik dan mengelupas.

Psoriasis diduga disebabkan karena autoimun tubuh menyerang sel-sel kulit yang sehat. Penyakit ini tidak menular, sehingga kontak langsung bukanlah hal yang berbahaya.

Meski penyebab pasti psoriasis masih belum diketahui, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:

  • Adanya pengaruh lingkungan dan faktor gen.
  • Faktor keturunan.
  • Adanya infeksi tenggorokan.
  • Cedera pada kulit.
  • Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Mengonsumsi obat-obatan tekanan darah tinggi serta obat antimalaria.

Gejala

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit psoriasis bagi setiap orang berbeda, ada yang mengalami gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali dalam kurun waktu tertentu.

Gejala umum psoriasis meliputi:

  • Kulit yang memerah akan terasa tebal kering dan bersisik.
  • Kulit pecah-pecah dan terkadang berdarah.
  • Kuku menebal dengan tekstur yang tidak rata.
  • Sendi terasa bengkak dan kaku.

Pengobatan

Psoriasis dapat disembuhkan dengan melalui langkah pengobatan sesuai dengan jenis dan tingkat keparahannya. Pengobatan yang dilakukan, seperti:

  • Memberikan obat oles atau krim.
  • Melakukan terapi cahaya.
  • Jika tingkat keparahan psoriasis tinggi, maka konsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter harus dilakukan.
  • Memberikan obat melalui suntikan dan infus. []