Tuntutan Masyarakat Aceh Besar: Buka Pintu Tol Saree Atau Ekonomi Akan Mati

Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto bersama Ketua DPRK Iskandar Ali dan Kapolres AKBP Carlie Syahputra Bustamam berbincang dengan tokoh masyarakat Kemukiman Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Selasa, 7 Maret 2023 terkait desakan masyarakat agar dibukanya pintu masuk-keluar tol di wilayah Saree. (Foto Prokopim Pemkab Aceh Besar)


PORTALNUSA.com | KOTA JANTHO  –
Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM menyatakan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat Kemukiman Saree, Kecamatan Lembah Seulawah agar dibukanya pintu masuk dan keluar Jalan Tol Sigli-Banda Aceh di wilayah Saree.

“Tentunya kita akan melaporkan harapan masyarakat Saree kepada pihak berwenang,” ujar Iswanto saat bertemu tokoh masyarakat Kemukiman Saree, di Masjid Saree, Selasa, 7 Maret 2023.

Iswanto menjelaskan, kewenangan pengaturan ruas jalan tol berada di bawah Kementerian PUPR RI dan juga Kementerian BUMN selaku koordinator kontraktor pelaksana proyek jalan tol.

“Nantinya kita para pemangku kebijakan di Aceh Besar mulai dari Bupati, Ketua DPRK dan unsur Forkopimda secara bersama-sama menjumpai para pimpinan berwenang di Jakarta untuk menjelaskan betapa pentingnya pintu tol dibuka di Saree,” tandas Iswanto.

Sebelumnya, Imum Mukim Saree, Syarbaini, menyampaikan harapannya agar unsur pimpinan di Kabupaten Aceh Besar dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat agar pintu tol dibuka di Saree.

Syarbaini mengatakan, mayoritas mata pencaharian masyarakat Saree adalah pedagang kecil yang menjajakan produknya kepada masyarakat yang melintas di Jalan Banda Aceh-Medan.

Selain itu, rata-rata masyarakat Saree juga berprofesi sebagai petani, di mana hasil panennya dijual ke luar daerah.

“Saat terjadinya longsor di jalan wilayah Saree saja, banyak pengguna jalan melintasi jalan Laweung, sehingga lintasan Saree jadi sepi dan para pedagang di sini menurun drastis pendapatan hariannya. Lalu bayangkan bila jalan tol tuntas dibangun, bagaimana nasib kami pedagang di Saree,” kata Syarbaini.

Menurut Syarbaini, pembukaan pintu masuk dan keluar tol menjadi solusi untuk mengatasi dampak ekonomi bagi pedagang Saree akibat adanya jalan tol.

“Dengan adanya pintu masuk, setidaknya masih ada masyarakat yang terpikir singgah di Saree untuk membeli jajanan oleh-oleh dan keperluan lainnya,” tutur Syarbaini.

Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Pedagang Saree, Bustami. Menurut Bustami, berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya saat longsor jalan terjadi di Saree, sebanyak 70 persen penjualan harian pedagang di Saree menurun akibat sepinya pengendara yang melintas di Saree. Saat itu banyak orang memilih lintasan Laweung sebagai jalur alternatif dari dan ke Banda Aceh.

“Saya yakin, jika jalan tol tuntas maka penjualan pedagang Saree turun sampai 90 persen. Semua orang lebih memilih jalan tol ketimbang melintasi Saree di Jalan Banda Aceh-Medan,” kata pemilik Warkop Cek Gu Saree.

Pria yang juga akrab disapa Cek Gu itu berharap pintu tol dapat dibuka di wilayah Saree. Dengan demikian masih ada pilihan bagi penggunan jalan tol untuk singgah di Saree. Sehingga ekonomi pedagang pun tidak berhenti berdenyut.[]