Bank Aceh Setor Deviden Rp 295 Miliar, Pertumbuhan Aset Rp 28,7 Triliun

Prosesi penandatangan dokumen pelantikan Dirut BAS, Muhammad Syah oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki disaksikan oleh Pj Bupati Aceh Jaya Nurdin dan Pj Bupati Aceh Utara Azwardi dalam rangkaian RUPS BAS di Gedung Serba Guna Kantor Gubernur Aceh, Kamis, 9 Maret 2023. (Foto Humas Bank Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Aceh memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 295 milIar kepada pemegang saham.

Keputusan ini berdasarkan hasil kinerja atas laporan keuangan PT Bank Aceh Syariah Tahun Buku 2022 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono dan Rekan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian.

“RUPS Bank Aceh memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 295 miliar kepada pemegang saham berdasarkan capaian kinerja tahun 2022 dan laporan keuangan PT Bank Aceh Syariah Tahun Buku 2022,” ungkap Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan  Bank Aceh, Said Zainal Arifin, Kamis, 9 Maret 2023.

Dikatakan, penyetoran dividen merupakan salah satu kontribusi nyata Bank Aceh dalam meningkatkan pendapatan asli Aceh yang nantinya akan langsung disetor ke kas daerah Pemerintah Aceh dan daerah.

“Dividen ini nantinya akan menjadi salah satu sumber penerimaan daerah untuk membiayai berbagai program ekonomi dan pembangunan,” ujarnya.

Dikatakan Said, berdasarkan laporan keuangan Tahun Buku 2022 yang sudah diaudit dengan opini Wajar Tanpa Pengeceualian, tercatat laba Bank Aceh sebesar Rp 569 miliar atau meningkat 13,49 % Yoy dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 502 miliar. Kemudian pertumbuhan asset tercatat sebesar Rp 28,7 triliun atau meningkat 2,12% dari sebelumnya Rp 28,1 triliun.

Sementara itu, realisasi pembiayaan tahun 2022 tercatat sebesar Rp 17,3 triliun atau  tumbuh 6,05 persen disbanding tahun sebelumnya Rp16,3 triliun. Dari jumlah tersebut pertumbuhan biaya produktif tercatat sebesar 31,14 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pertumbuhan pembiayaan sehat dibarengi oleh rasio pembiayaan bermasalah atau NPF di angka yang sangat terjaga dengan rasio 0,96 persen.

Adapun DPK Bank Aceh tercatat sebesar Rp 22,9 triliun dengan komposisi dana murah sebesar 70 persen.

Said menyebut capaian kinerja Bank Aceh ini dapat diraih lantaran transformasi digital dan didorong oleh dukungan dan sinergi oleh stakeholder terkait.

“Transformasi digitalisasi juga menjadi kunci untuk pencapaian strategi bisnis Bank Aceh. Saat ini Bank Aceh kian fokus untuk terus menggarap sektor kredit produktif untuk terus membantu menggerakkan perekonomian Aceh, terutama di sektor pertanian,” pungkasnya.

Adapun RUPS Bank Aceh Tahun 2022 mengadendakan pertanggungjawaban pengurus tahun buku 2022, rencana Bisnis Bank Tahun 2023, dan sejumlah usulan seperti menyetujui setoran modal tahun 2022, alokasi laba dan pembagian deviden.

Dalam pelaksanaannya, seluruh pemegang saham menyetujui keputusan di dalam RUPS Bank Aceh.

“Kami memberikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham, masyarakat dan seluruh stakeholder yang selama ini telah memberikan dukungan bagi Bank Aceh,” ujar Said.[]