PUASA pada bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam. Puasa adalah menahan tidak makan, minum, dan berbagai hal yang dapat membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Di Indonesia, waktu dari terbit fajar hingga terbenam matahari sekitar 12-13 jam. Artinya, dalam rentang waktu itulah kewajiban umat Islam menahan tidak makan, minum, dan berbagai hal yang membatalkan puasa.
Ternyata durasi waktu berpuasa berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya. Secara umum, Indonesia masuk dalam durasi rata-rata waktu berpuasa umat Islam di penjuru dunia.
Dikutip dari nu.or.id, di antara negara yang memiliki durasi sama dengan Indonesia seperti Malaysia, Brazil, Afrika Selatan, Singapura, Argentina. Namun ternyata durasi waktu berpuasa di berbagai penjuru dunia berbeda-beda tergantung posisi matahari.
Ada sebagian negara yang memiliki durasi singkat dalam berpuasa seperti Chili dan Selandia baru yakni hanya 11 jam. Namun sebaliknya ada umat Islam di negara tertentu yang harus menahan lapar dan haus selama 19-20 jam!
Contohnya adalah negara yang berada di daerah kutub utara seperti Islandia dan Norwegia yang memiliki durasi berpuasa lebih dari 18 jam dalam satu hari.
Apakah durasi waktu ini tetap setiap waktu Ramadhan tiba? Berdasarkan pengamatan berbagai media di dunia, durasi waktu berpuasa di belahan bumi utara terus mengalami pengurangan tiap tahunnya. Sementara di bagian selatan terus mengalami penambahan.
Media Aljazeera melansir bahwa pengurangan ini akan terus berlangsung hingga mencapai titik balik matahari musim dingin pada 2032.
Lima negara dengan durasi waktu berpuasa terlama adalah, Greenland: 19-20 jam, Islandia: 19-20 jam, Finlandia: 18-19 jam, Swedia : 17-18 jam, Inggris: 17-18 jam. Sementara yang tercepat adalah Paraguay: 11-12 jam, Uruguay: 11-12 jam, Australia: 11-12 jam, Chili: 11-12 jam, dan Selandia Baru: 11-12 jam.[]