.
.

Soal Daging Babi dan Daging Anjing, Keuchik Peunayong Sesalkan Pernyataan Yunus Yusuf

Foto tangkapan layar dari video yang memuat pernyataan Tgk. M. Yunus Yusuf tentang temuan daging babi dan anjing di Peunayong sebagaimana beredar di jejaring medsos sejak beberapa hari terakhir. (Sumber: Media Sosial)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Video berdurasi 2 menit 44 detik yang menayangkan pernyataan Tgk. M. Yunus Yusuf tentang temuan daging babi dan daging anjing di Peunayong memicu reaksi dan kemarahan warga Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

Melalui pernyataan tertulis yang disampaikan kepada Portalnusa.com, Keuchik Peunayong, T. Sabri Harun S.Ag secara tegas menyesalkan penyebutan nama Peunayong sebagai lokasi temuan sie bui dan sie asee (daging babi dan daging anjing).

“Pak M. Yunus Yusuf seharusnya teliti dulu sebelum mempublish ke masyarakat, apalagi untuk hal-hal yang sangat sensitif seperti itu. Kami tak bisa terima kampung kami disebut lokasi temuan daging babi dan daging anjing karena memang tak ada temuan itu,” tandas Keuchik Sabri.

Keuchik Sabri mengakui mendapatkan informasi mengenai penggerebekan oleh tim Satpol PP dan WH Aceh di kampung tetangga dan disebut-sebut ada ditemukan daging babi dan daging anjing di sebuah rumah.

“Tetapi bagaimana yang sebenarnya saya sendiri tidak tahu persis. Yang saya persoalkan adalah terbawa-bawanya nama Gampong Peunayong dalam pernyataan Tgk. Yunus Yusuf dalam videonya,” tulis Keuchik Peunayong.

Terkait dengan tudingan ada temuan daging babi dan daging anjing di Peunayong, Keuchik Peunayong mengeluarkan pernyataan:

  1. Saya selaku Keuchik Peunayong, T. Sabri Harun, S.Ag merasa keberatan atas tuduhan yang dialamatkankan kepada Gampong Peunayong padahal selama ini kami selalu berkoordinasi dengan Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, M. Rizal, S.STP dalam hal penegakan syariat Islam dan keamanan. Pernyataan yang disampaikan oleh Tgk M. Yunus Yusuf dalam tayangan video-nya tidak berdasarkan data tetapi asal ngomong yang terkesan untuk mendongkrak popularitas;
  2. Masyarakat Gampong Peunayong—termasuk warga non-muslim– merasa tidak nyaman dengan pernyataan itu karena bisa merusak kerukunan yang sudah terajut selama ini;
  3. Pihak Hakka juga merasa keberatan terhadap pernyataan itu karena terkesan provokatif yang bisa menggangu kerukunan yang telah terbangun;
  4. Tuha Peut Gampong (TPG) Gampong Peunayong, Syarifuddin Adi juga menyatakan kesal dengan pernyataan tersebut karena apa yang disampaikan tidak ada di Gampong Peunayong;
  5. Keuchik dan tokoh-tokoh masyarakat Gampong Peunayong meminta Saudara Yunus Yusuf mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada masyarakat Peunayong dan disampaikan secara terbuka melalui video, media cetak, dan berbagai aplikasi medsos.

Kasatpol PP dan WH Aceh, Jalaluddin membenarkan pihaknya memang ada melakukan operasi dan menemukan yang diduga daging babi dan anjing di sebuah rumah non-muslim di Gampong Mulia.

“Bukan di Peunayong tetapi di Gampong Mulia. Itu ada data/laporan tertulis dari tim,” kata Jalaluddin.

Menurut Jalaluddin, pihaknya terus melakukan operasi penegakan syariat Islam namun ada operasi yang sifatnya silent (tidak dipublish) karena dinilai bisa memicu keresahan masyarakat dan mengganggu kerukunan.

Secara terpisah, Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, M. Rizal, S.STP mengatakan, pihaknya juga rutin melakukan operasi penegakan syariat.

“Ya, memang ada asumsi tentang daging babi dan daging anjing di sebuah rumah di Gampong Mulia. Mereka (nonmuslim) menjual untuk kalangan sendiri,” kata Rizal.[]