PORTALNUSA.com | KOTA JANTHO – Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali menyampaikan pentingnya Seleksi Qiraatil Kutub (SQK) membaca kitab kuning tidak lagi dianggap sebagai sebuah keterampilan tapi ilmu pengetahuan yang harus dijaga dan diwarisi.
Pernyataan itu disampaikan Iskandar Ali ketika penutupan SQK Aceh Besar yang digelar Dinas Pendidikan Dayah di Gedung Dekransada Gani, Ingin Jaya, 21 Mei 2023.
Menurut Iskandar, bahasa adalah keterampilan, olahraga juga keterampilan, tilawatil Quran juga keterampilan. Tetapi kemmapuan membaca kitab kuning bukan hanya keterampilan meainkan pengetahuan.
Studi bahasa Arab atau sastra berbeda dengan Qiraatil Kutub yang sering disebut kitab kuning. Bagi kami ilmu ini keistimewaan di atas keistimewaan. Di sinilah letak SQK lebih penting dari pada lomba tilawatil Quran misalnya,” begitu pemaparan Ketua DPRK Aceh Besar.
Selain itu, lanjut Iskandar, kewajiban bersama adalah mendorong lahirnya kader ulama di Aceh Besar. Pihaknya sangat mendukung program Qiraatil Kutub sebagai proses mencetak alim ulama.
“Saya pikir pemerintah juga konsen dengan SQK, pemenang seleksi harus mendapatkan perdampingan dan pembinaan agar mereka dapat memenangkan seleksi di tingkat provisi,” demikian iskandar Ali.
Penutupan SQK III Aceh Besar juga dihadiri Ketua MPU Aceh Besar, Asisten Setdakab Aceh Besar, Kakanmenag Aceh Besar, Kepala Dinas Syariat Islam, Sekretaris Dinas Pendidikan, Ketua HUDA, Ketua RTA, Ketua Baitul Mal Aceh Besar, camat serta tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh adat.(adv)