Di Tamiang Ada Jalan Langsung Rusak Usai Dikerjakan, Begini Penjelasan Pengawas

Salah satu titik badan jalan di Dusun Paya Batu, Kampung Tanjung Mancang, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang yang mengalami kerusakan seusai dibangun. (Foto kiriman warga for Portalnusa.com)

PORTALNUSA.com | ACEH TAMIANG – Harapan masyarakat Dusun Paya Batu, Kampung Tanjung Mancang, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang mendapatkan jalan yang nyaman dilintasi belum menjadi kenyataan.

Berdasarkan info yang diterima Portalnusa.com dari sumber masyarakat setempat menyebutkan, pada tahun anggaran 2023 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Perrmukiman Wilayah Aceh Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Aceh (PPK Pengembangan Kawasan Permukiman II).

Kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan infrastruktur ekonomi wilayah dengan jenis pekerjaan perkerasan jalan di Kampung Tanjung Tanjung Mancang dan Pangkalan.

Pelaksana pekerjaan tersebut adalah Kelompok Kerja Sama Antara Kampung (KKAK) Karya Bersama Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang. Nilai fisik pekerjaan Rp 475.000.000, operasional KKAK Rp 25.000.000.

Berdasarkan info yang tercantum di plang (informasi) pekerjaan tercatat waktu pelaksanaan 120 hari pada tahun 2023.

“Ya, waktu pekerjaan sebenarnya 120 hari namun pada 21 Juni 2023 pekerjaan selesai dengan waktu yang hanya 10 hari. Kini jalan tersebut hancur berbalut lumpur,” lapor sumber masyarakat sambil memposting beberapa foto penampakan jalan tanah yang hancur dan sulit dilalui karena licin.

Berikut beberapa foto yang memperlihatkan kerusakan jalan yang baru selesai dikerjakan itu, termasuk papan informasi pekerjaan.

Penjelasan Kadus Paya Batu

Kepala Dusun (Kadus) Paya Batu, Agustiar selaku pengawas pekerjaan yang dihubungi Portalnusa.com membenarkan tentang adanya beberapa titik badan jalan yang berlubang namun tidak parah.

Menurut Agustiar, terjadinya kondisi seperi itu karena yang pertama faktor cuaca (musim hujan) dan yang kedua karena truk angkutan barang dengan kapasitas melebihi tonase yang melewati jalan itu.

“Pada titik-titik yang terjadi kerusakan akan kami rehab namun kami masih melihat cuaca, kalau cuaca mendukung akan segera kami rehab,” demikian penjelasan Agustiar.[]