Musannif Pilih Mundur dari PPP Ketimbang Harus Dukung Capres Ganjar Pranowo

H. Musannif menyampaikan keterangan pers, Selasa sore, 22 Agustus 2023 di Banda Aceh terkait sikapnya mengundurkan diri dari kepengurusan PPP maupun kader partai berlambang Ka’bah itu setelah dirinya menolak menandatangani dukungan terhadap capres Ganjar Pranowo yang disodorkan partai. (Foto Abdul Hadi/Portalnusa.com)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH –  Politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Aceh, H. Musannif secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari kepengurusan dan kader partai berlambang Ka’bah tersebut.

Pengumuman pengunduran diri H. Musannif yang juga dikenal sebagai Ketua Yayasan Darul Ihsan Abu Krueng Kale, Aceh Besar disampaikan secara terbuka pada konferensi pers di salah satu cafee di Banda Aceh, Selasa, 22 Agustus 2023.



Hingga pengumuman itu dibuat, Musannif masih sebagai Wakil Ketua Organisasi, Keanggotaan dan Kelembagaan (OKK) 3 DPW PPP Aceh periode 2021-2026.

Salah satu alasan Musannif mundur dari PPP karena menilai partai tidak butuh lagi dengan dirinya walau pun dia sendiri masih butuh dengan partai.

“Indikasi partai tak butuh lagi dengan saya karena nama saya telah dicoret oleh PPP dari daftar Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPR RI Pemilu 2024,” ujar Musannif.

Selain dicoret sebagai bacaleg, nama Musannif juga tidak tercantum lagi dalam Daftar Calon Sementara (DCS) KPU RI Bakal Caleg DPR RI dari PPP Dapil Aceh 1.

“Itu dilakukan tanpa konfirmasi dengan saya yang telah bersama PPP selama 20 tahun,” kata Musannif.

Musannif menduga ada promotor di balik penyingkiran dirinya tapi Musannif enggan menyebutkan inisial sang promotor itu.

“Sebagai kader saya merasa tidak mendapatkan keadilan padahal telah mendapatkan surat tugas dari PPP sebagai caleg DPR RI dari DPP-PPP,” ungkapnya.

Musannif menyebutkan, pencoretan namanya oleh PPP dari Bacaleg DPR RI karena dirinya menolak menandatangani surat mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden RI yang diusung PDIP dan PPP.

“Setiap kader PPP diminta untuk tegak lurus dengan keputusan partai mengusung capres Ganjar Pranowo. Namun saya menolak mendukung Ganjar sebagai bakal capres 2024 yang diusung oleh PDIP dan PPP. Saya berkeyakinan untuk saat ini Anies Baswedan sebagai capres yang tepat,” ujarnya.

Menurutnya, DPP PPP kurang bijak dalam mengelola partai. Seharusnya dibuka ruang diskusi jika terjadi perbedaan.

“Saya menggelar konferensi pers untuk menghindari anggapan bahwa saya berkhianat terhadap partai,” lanjutnya.

Dia juga mengatakan, setelah mundur, akan mencoba berpikir secara tenang, berdiam diri satu hingga dua minggu untuk selanjutnya menentukan arah perjuangan apakah Pileg atau Pilkada.

Sejak seminggu sebelumnya, kata Musannif banyak tawaran dari beberapa partai apakah mau naik DPRA atau DPR RI.

“Saya akan istikharah. Saya bulat naik Pilkada Aceh Besar. Tapi ‘orang tua’ saya menyarankan saya naik di Banda Aceh,” demikian H. Musannif.[]