TK Negeri 2 Banda Aceh Perkenalkan Permainan Layang-Layang untuk Peserta Didik

Anak-anak TK Negeri 2 Banda Aceh dipandu membuat layang-layang sebagai upaya memperkenalkan permainan tradisional sejak dini. (Dok TKN 2 Banda Aceh for Portalnusa.com)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Guna memperkenalkan dan mencintai permainan tradisional sejak usia dini kepada anak-anak, TK Negeri 2 Banda Aceh menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan topik  bermain layang-layang dilaksanakan pada 14-26 Agustus 2023.

Projek bermain layang-layang dengan tema “Bermain dan Bekerjasama/kita semua bersaudara” diikuti oleh 85 murid TKN 2 Banda Aceh yang didampingi oleh orangtua.



Kepala TKN 2 Banda Aceh, Edaswati, S.Pd.AUD, mengatakan kegiatan ini bertujuan agar anak-anak mencintai negara Indonesia dan daerah Aceh yang memiliki banyak permainan tradisional salah satunya bermain layang-layang.

Sehingga anak-anak dapat berkreasi dan berimajinasi untuk membuat layang-layang. Kemudian, dapat berpartisipasi mengikuti lomba bermain layang-layang dan mencintai permainan tradisional.

“Saat ini anak-anak tidak menyukai permainan tradisional bahkan sangat disayangkan sebahagian anak tidak mengenal permainan tradisional. Untuk itu, acara seperti ini sangat berguna untuk memperkenalkan permainan tradisional,” kata Edas kepada Portalnusa.com, Jumat, 1 Agustus 2023.

Kepala sekolah yang akrab disapa Edas ini menjelaskan alasan permainan tradisional dimainkan atau diperkenalkan kembali kepada anak di zaman. Ini disebabkan permainan tradisional sudah mulai dilupakan dan sudah tidak diminati lagi oleh anak-anak bahkan tidak dikenal lagi karena pengaruh teknologi.

Menurutnya, anak-anak lebih mengenal dan bermain dengan handphone bahkan ketergantungan pada handphone dialami oleh banyak anak.

“Diharapkan dengan memperkenalkan permainan tradisional sejak usia dini setidaknya bisa meminimalisir kecanduan anak terhadap gadget,” kata Edas.

Edas juga menyampaikan saat kegiatan berlangsung anak-anak belajar cara membuat layangan dengan menonton video cara pembuatan layang. Pihak sekolah juga mendatangkan tutor untuk mengajarkan guru membuat layangan.

“Guru sebagai fasilitator mendampingi anak membuat layangan. Disini bukan produk atau estitika yang kita utamakan tapi lebih ke proses pembuatan layangan oleh anak,” ujar Edas.

Nantinya layangan hasil karya anak dipajang di kelas. Untuk puncak acaranya sekolah membeli layangan dan mengajak orangtua untuk bersama-sama bermain layangan di lapangan Blang Padang.[]