INI kata-kata Simon Cowell. Bukan kata-kata saya. Kata-kata ini dilontarkan dalam kalimat pendek-pendek. Putus-putus.
Semua kata-kata itu wujud kekagumannya terhadap suara dan penampilan gadis belasan tahun itu.
Saya mengutipnya dari tayangan “live” babak penyisihan america’s got talent tiga bulan lalu. Tayangan langsung yang menggemparkan jagad hiburan.
Saya gak tahu apakah jagad hiburan akan gempar lagi di babak semifinal nanti.
Pagi ini di Los Angeles.
Dan saya juga gak tahu apakah Simon Cowell masih menambah pujiannya. Di semifinal pencarian bakat itu. Entahlah…
“Kamu memiliki suara khas”
“Luar biasa.”
Kata-kata itu ditujukannya ke Ariani di panggung. Untuk kemudiannya Simon mengubah posisi tegaknya ke arah penonton dan mendelik juri lain sembari berkata: dia punya kemilau sendiri.
Usai itu ia langsung menekan tombol “golden buzzer.”
Blass… tepuk tangan bergema. Gemuruh.. dan hujan konfeti: perca kertas berwarna emas menyiram panggung.
Sebuah tiket babak live show digenggam Ariani tanpa harus mengikuti audisi lanjutan.
Simon belum menghabisi kata-katanya.
“Dia brilian,”
“King” program hiburan asal britanica itu menoleh ke howie mandel. Sang juri lainnya. Yang di lirik meng-“amini” sembari mengangguk langsung berkata: ia pantas menjadi bintang.
Saya tahu Simon sedang tidak lebay ketika memberi aplaus kata-kata itu. Ia penyandang banyak status dalam karier profesionalnyanya.
Seorang produser rekaman, juri kompetisi musik dan bakat televisi, eksekutif banyak perusahaan, produser televisi, dan tokoh televisi. Kebangsaannya Britanica. Inggris.
Dia menjadi juri di banyak serial kompetisi bakat. Sebut saja di pop idol, the x factor dan britain’s got talent.
Selain itu ia “menjajah” Amerika di banyak acara kompetisi bakat. American idol, the x factor dan america’s got talent seperti yang diikuti Ariani Nisma Putri.
Bagi saya keistimewaan seorang Simon Cowell adalah keterusterangannya. Simon sering membuat komentar mengejek dan kontroversial sebagai juri acara televisi.
Mulutnya sering bocor. Seperti bocornya mulut pujaan Anda yang komentarnya heboh dengan kata “bajingan…”
Simon Cowell termasuk tidak hanya bocor tetapi juga humble kalau memainkan stand up. Lelucon tentang para kontestan diikuti dengan kemampuan mengulik nyanyian mereka.
Dia mengkombinasikan aktivitas di industri televisi dan musik. Cowell telah memproduksi dan mempromosikan single dan album untuk berbagai penyanyi yang dikontrak olehnya.
Anda mungkin masih ingat tentang boyband “westlife” yang ia besarkan.
Ingat juga tentang “one direction maupun cnco. Dan saya berharap Putri Ariani bisa masuk dalam radarnya. Blass…jadi penyanyi dunia.
Sampai tulisan ini saya sudahi Ariani belum tampil. Masih dalam hitungan jam. Masih dalam hitungan jam pula saya menunggu komentar Simon cowell.
Juga komentar Howie Mandel, juri yang lain..Begitu juga dengan Heidi klumserta sofia Vergara.
Apakah Howie Mandel akan mengulang komentarnya: kamu adalah superstar”.
Mungkin. Semua kemungkinan masih terbuka. Alhamdulillah…..
Putri Ariani sejak beberapa hari lalu sudah berada di Pasadena, Los Angeles.
Sebuah postingan saya baca ia mengucapkan terima kasih kepada ayah dan ibunya yang mengajak adik-adiknya untuk menemani dirinya di semifinal america’s got talent ini.
Prediksi saya ia akan melangkah ke final berharap ia akan mencuri perhatian dewan juri lagi.
Saya berharap ia akan menyanyikan lagi ‘sorry seems to be the hardest’ yang dipopulerkan oleh Elton John.
Saya harap pula ia akan mengikuti jejak sekaligus akan bersaing di final dengan Lavender darcangelo yang sebelumnya juga mendapat golden buzzer dari juri Heidi Klum.
Peserta penyandang disabilitas dan tidak bisa melihat itu sudah tampil lebih dahulu di semifinal dan dinyatakan lolos ke babak final
Ia meraih “golden buzzer” menyanyikan lagu ‘out here on may own” milil Irena Cara.
Lavender adalah penyandang tunanetra dan autisme. Dia pernah blak-blakan soal kekurangannya itu pada sebuah wawancara ekslusif.
“Saya merasa kesepian dalam hidup karena saya memiliki banyak kecacatan yang buta dan autis.”
Kesepian yang mengantarkannya ke final. Kesepian yang juga, mungkin, memberi jalan bagi Ariani ke final. Bersaing sesama.
Kesamaan lainnya, mereka membawakan lagu yang sama “sorry seems too be the hardest word”, yang merupakan salah satu lagu kesukaan Simon Cowell.
Khusus untuk Ariani Cowell sebelumnya punya catatan Usai Ariani membawakan lagu original “loneliness.” Simon Cowell bergegas naik ke panggung dan minta Putri menyanyikan lagu kedua.
Ini kebiasaan yang nyaris tak pernah dilakukan Simon terhadap kontestan lain.
Biasanya dia meminta kontestan menyanyikan lagu kedua setelah menyetop kontestan menyanyikan lagu pertama di tengah jalan, yang menurutnya buruk dan tidak sesuai dengan karakter vokal kontestan.
Namun dalam audisi Putri, Simon tak melakukan itu. Dia menunggu sampai lagu pertama Putri selesai dinyanyikan.
Wouuw… bukan main….
Selain kesamaan, secara acak pula saya menuliskan perbedaan antara Leona dengan Putri ang cukup menonjol
Putri tampil dalam usia empat tahun lebih muda dibandingkan Leona ketika tampil di depan Simon Cowell.
Selanjutnya, Leona tampil hanya sebagai penyanyi yang tidak bisa bermain piano saat membawakan lagu Elton John.
Putri? Mirip dengan Elton John membawakan lagu dengan memainkan piono Saya melayang: kalau saja audisi Putri sampai ditonton oleh Elton John, dia pasti akan mengajaknya untuk membawakan lagu itu berduet
Mungkin dengan dua piano, dalam sebuah rekaman baru. Hahaha…. semoga.
Pembeda lainnya, Leona tampil di “kampung sendiri.” Yang gak mudah untuk menaklukkan panggung dan audience. Sebaliknya, Putri tampil di “kampung orang lain”.
Putri bukan orang Inggris, tidak punya orang tua berdarah Inggris, tidak pernah tinggal di Inggris atau Amerika Serikat, atau negeri berbahasa Inggris lainnya. Sehingga bahasa Inggris bukanlah bahasa ibunya, tidak seperti Leona Lewis.
Perbedaan Leona dan Putri di atas tentu selain dua perbedaan fisik yang mudah terlihat publik bahwa Putri berhijab dan tuna netra. Tetapi ini non-faktor dalam industri musik dunia.
Dengan kata lain, saya melihat Putri Ariani punya peluang untuk melampaui pencapaian Leona Lewis dengan beberapa catatan
Semoga Simon Cowell tertarik mengontrak dan mengorbitkan Putri di bawah manajemennya seperti dilakukannya terhadap Leona Lewis dan beberapa penyanyi lainnya.
Peluang ini akan nambah jika Putri mampu menaklukkan panggung american’s got talent. Dan peluang itu makin terbuka bila sang ayah dan ibu melepaskannya untuk tinggal di komunitas industri musik dunia
Perusahaan-perusahaan rekaman raksasa akan senang hati, dan akan berebutan mengontraknya
Saya kok seperti terbang ke langit dan mendengar suara dari sana.
Entah itu suara malaikat atau batin saya tentang rasa optimistis bahwa masa depan dan pencapaian Putri bisa melampaui pencapaian fenomenal Leona Lewis
Saya kembali mengulang catatan saya beberapa waktu lalu.
Catatan ketika yang saya kutip ketika Ariani berkata kepada ibunya di sebuah hari.
“Biarlah Putri tidak bisa melihat dunia, tetapi dunia yang akan melihat Putri.” []
- Darmansyah adalah wartawan senior, penulis “Kolom Bang Darman”