Natural Aceh-STKIP Bina Bangsa Meulaboh Jalin Kerja Sama, Ini Kegiatannya

Kegiatan pelatihan yang merupakan kerja bareng Lembaga Riset Natural Aceh dengan STKIP Bina Bangsa Meulaboh berupa pelatihan dan peningkatan kapabilitas, kampanye dan promosi, worksho

Laporan Imran, Banda Aceh

PORTALNUSA.com | MEULABOH – Lembaga Riset Natural Aceh menjalin perjanjian kerja sama dengan STKIP Bina Bangsa Meulaboh untuk mendukung aktiftitas mahasiswa selama liburan melalui kegiatan pelatihan bagi perempuan desa mengenai kebencanaan dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan.



Natural Aceh diwakili Risna Erita selaku Program Manager bersama Rita Oktavia, M.Si selaku Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STKIP Bina Bangsa Meulaboh berkomitmen mewujudkan tujuan mulia ini.

Kerja sama ini akan dilaksanakan melalui tim yang terdiri tiga mahasiswa dan satu dosen pembimbing. Mereka bekerja selama satu bulan, dimulai 25 Agustus 2023.

“Setiap tim akan mendapatkan pendanaan dari Natural Aceh dan piagam penghargaan sebagai pengakuan atas kontribusi mereka,” kata Risna Erita di Meulaboh, pekan lalu.

Menurutnya, kegiatan ini akan mengakomodasi peserta sosialisasi dan pelatihan sebanyak 25-30 orang tiap desa, yang diutamakan adalah perempuan.

Tim ini akan melakukan kegiatan dengan tema yang berbeda atau tema yang sama di dua lokasi berbeda, termasuk Pulau Simeulue, Pulau Banyak, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, dan Aceh Jaya.

Bentuk kegiatan yang akan diadakan meliputi pelatihan dan peningkatan kapabilitas, kampanye dan promosi, workshop, dan FGD (Forum Group Discussion).

Tema yang akan diangkat mencakup partisipasi perempuan dan disabilitas dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan, kesehatan reproduksi, akses pendidikan, mitigasi bencana, perubahan iklim, serta partisipasi dalam pemilu.

Dalam upaya bersama untuk meningkatkan peran perempuan dalam kebencanaan dan pengambilan keputusan, Natural Aceh dan STKIP Bina Bangsa Meulaboh berharap bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya.

“Kami akan terus berupaya menjadikan Aceh lebih tangguh dan inklusif,” demikian Risna Erita diamini Rita Oktavia.[]