Laporan Akramul Muslim, Banda Aceh
PORTALNUSA. com | BANDA ACEH – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mendorong generasi milenial mengembangkan potensi dirinya menjadi developer perumahan dengan menggelar Pelatihan Developer Milenial Bank BTN bersama mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) di Gedung ACC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Jumat, 13 Oktober 2023.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, melalui BTN Syari’ah pihaknya mendorong generasi milenial di Aceh terjun langsung ke sektor properti dengan menjadi pengembang atau developer perumahan. Ini sebagai upaya menjadikan BTN Syariah menjadi bank terbesar di Aceh.
Menurut Nixon LP Napitupulu, Bank BTN Syari’ah ingin mengambil peran yang lebih besar dan diharapkan bisa menjadi bank syariah terbesar di Aceh. Salah satu upaya yang dilakukan yakni mendorong generasi milenial Aceh menjadi developer atau pengusaha properti.
“Bank BTN sebagai bank yang fokus pembiayaan perumahan sangat berkepentingan terhadap suplai kebutuhan rumah yang dihasilkan oleh para developer dikarenakan Bank BTN Syariah diupayakan menjadi terbesar di Aceh dan juga mengajak para milenial di Aceh menjadi developer,” ujar Nixon saat memberikan Kuliah Umum di hadapan 1.200 peserta Pelatihan Developer Milenial Bank BTN.
Menurut Nixon, sektor properti di Indonesia menjadi peluang bisnis yang potensial digeluti oleh generasi milenial, mengingatkan kebutuhan perumahan yang masih sangat tinggi. Saat ini backlog perumahan di Indonesia sendiri mencapai 12,71 juta unit, di mana 47 persen di antaranya didominasi oleh generasi milenial (5,8 juta orang) yang belum memiliki hunian.
Selain itu, setiap tahunnya lahir sekitar 800 ribu hingga 1,2 juta pernikahan baru yang membutuhkan hunian. Jumlah tersebut belum termasuk data bahwa 38,3 persen masyarakat di Indonesia saat ini masih menempati hunian yang tidak layak.
“Masih banyaknya rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki rumah merupakan indikasi bahwa sektor perumahan masih berpotensi untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini juga didukung dengan terus bertambahnya jumlah keluarga baru dan dukungan kemudahan untuk memiliki rumah,” ungkapnya.
Nixon menambahkan, dengan fakta hampir 90 persen generasi milenial di Indonesia memiliki penghasilan kurang dari Rp 10 juta per bulan, maka segmentasi rumah yang bisa disediakan oleh para developer-developer milenial yang baru merintis bisnisnya berkisar Rp 200-400 juta.
“Sektor perumahan menjadi salah satu sektor yang paling tepat dipilih oleh entrepreneur, karena memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan akan mampu mempercepat menumbuhkan ekonomi nasional,” sambung Nixon.
Hal inilah, lanjut Nixon, yang mendasari Bank BTN ikut mencetak lahirnya developer-developer baru di sektor perumahan. Para alumni program juga difasilitasi oleh Bank BTN untuk memperoleh pembiayaan konstruksi dan penjualan perumahan melalui KPR Bank BTN.
Sejak digulirkan pada 1976, Bank BTN telah menyalurkan KPR untuk pembiayan perumahan sebanyak 5,2 juta unit. Bank BTN tercatat sebagai bank terbesar untuk penyaluran KPR dengan market share sebesar 39,1 persen. Sementara untuk KPR subsidi market share yang dikuasai Bank BTN mencapai 83 persen.
Pada acara yang sama, Wakil Ketua DPD REI Riau Musdalil Amri yang tampil sebagai narasumber juga berbagi pengalamannya merintis bisnis properti sejak usia 24 tahun. Dia mengatakan, kunci sukses bagi generasi milenial dalam memulai bisnis properti adalah diawali dengan kejujuran dan optimisme serta harus pandai memanfaatkan momentum.
“Untuk generasi milenial bisa memulainya dari proyek-proyek renovasi terlebih dahulu. Namun jika ada momentum bisa memulainya dari membangun kluster-kluster kecil,” ujarnya.
Menurut Marwan, Pelatihan Developer Milenial Bank BTN ini merupakan kegiatan yang positif dalam menggerakan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiwa agar bisa berkontribusi untuk perekonomian nasional ke depannya.
Dia menambahkan, selama ini Bank BTN melalui BTN Syariah di Aceh telah menjalin kerjasama yang erat dengan Universitas Syiah Kuala termasuk penyaluran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) hingga memberikan kesempatan para alumni Universitas Syiah Kuala berkarir di BTN secara nasional. []