PORTALNUSA.com | KUTACANE – Banjir kembali terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara. Kali ini bencana berulang itu menerjang puluhan desa dalam tujuh kecamatan, Senin malam, 13 November 2023. Kayu log berukuran besar menimbun permukiman. Sejumlah ruas jalan utama tak bisa dilewati. Banyak rumah dan fasilitas publik lainnya rusak. Satu warga dilaporkan hilang dan dua lainnya terluka.
Informasi yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, banjir menerjang puluhan desa dalam tujuh kecamatan di Aceh Tenggara. Rinciannya, Kecamatan Bambel; Desa Pinding, Kuning I, Kuta Buluh, Bambel Gabungan, Trt. Seperai.
Kecamatan Semadam; Desa Pasir Puntung, Kampung Baru, Titi Pasir.
Kecamatan Babussalam; Desa Mbarung dan Pulolatong.
Kecamatan Lawe Bulan; Desa Pulonas Baru, Kandang Mbelang Mandiri, Lawe Sagu Hulu, Kutambaru Bencawan, dan Kutambaru.
Kecamatan Ketambe; Desa Bukit Baru dan Lak-lak.
Kecamatan Lawe Sumur; Desa Trt. Megar Lawe Pasaran (Dsn Nasi).
Kecamatan Bukit Tusam; Desa Darul Imami, Gumpang, Kute Lingga, Kute Gekhat, Tenembak Bintang, dan Maha Singkil.
Banjir disebabkan intensitas hujan sedang hingga tinggi yang mengguyur sejak pukul 19.00 WIB, Senin, 13 November 2023 mengakibatkan meluapnya sejumlah sungai di wilayah Aceh Tenggara.
Bencana tersebut menyebabkan Jalan Nasional di Desa Kuning I, Kecamatan Bambel terendam lumpur namun sudah bisa dilalui.
Sedangkan Jalan Nasional yang terendam namun belum bisa dilalui masing-masing di kawasan Desa Pasir Puntung, Kecamatan Semadam dan di wilayah Desa Bukit Baru, Kecamatan Ketambe.
Permukiman terendam dengan ketinggian air 20 hingga 30 cm. Tersumbatnya beberapa jembatan seperti di Desa Kuning I, Kecamatan Bambel, Desa Pasir Puntung, Kecamatan Semadam, dan jembatan di Desa Bukit Baru, Kecamatan Ketambe.
Tiga rumah dilaporkan rusak berat, satu rusak sedang, dan satu rusak ringan. Dua unit mobil dan tiga sepeda motor terbawa arus.
Korban terdampak, dua warga Desa Pasir Puntung, Kecamatan Semadam luka-luka, dan satu warga Desa Pasir Puntung, Kecamatan Semadam atas nama Abbas (2,5 tahun) anak dari Mahkamah Maulid hilang.
Mengenai pengungsi masih dalam pendataan.
Foto-foto yang menyebar di sejumlah grup WhatsApp memperlihatkan kayu log berukuran besar menimbun sejumlah titik dalam wilayah yang diterjang banjir.[]