HIS, HUKUM, NEWS  

Soal Penolakan Etnis Rohingya di Aceh, Ini Kata Abi Lampisang

Abi Lampisang

Laporan Akramul Muslim

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH –  Ulama Aceh, Tgk Ahmad Tajuddin yang lebih dikenal dengan Abi Lampisang menyikapi serius fenomena penolakan etnis Rohingya oleh masyarakat Aceh di beberapa lokasi dalam beberapa hari terakhir.

Baca: Rohingya Datang Lagi setelah Masyarakat Aceh Terlanjur Benci

Dalam video berdurasi 7,3 menit pada kanal @thalibanlampisangtv, Abi Lampisang mengimbau umat Islam untuk saling bantu.

Abi Lampisang menjelaskan,  sesama umat islam itu bersaudara. Rohingya itu umat islam, kita harus membantu mereka.

“Allah tidak akan  membantu hamba jika hamba tersebut tidak membantu sesama saudaranya,” kata Abi Lampisang.

Menurut Abi Lampisang, kehidupan etnis Rohingya tidak aman lagi di dunia.  Mereka dibakar hisup-hidup,  dijajah dan dihilangkan hak kewarganegaraan di Myanmar.

Diceritakan, dahulu orang Rohingya pernah mengikuti pelatihan militer di Libya bersama orang Aceh.

Saat itu, Wali Nanggroe, Tgk.Hasan Di Tiro menjabat sebagai Ketua Marhalah Alamah yaitu kesatuan yang menempuh pendidikan militer di Libya.

Saat ini orang Aceh telah memperoleh perdamaian dan kehidupan yang tenang. Akan tetapi orang Rohingya belum memperoleh perdamaian secara hakiki.

“Ini sangat disayangkan, padahal mereka (Rohingya) harus kita bantu, ” ujar Abi Lampisang.

Abi Lampisang mengatakan umat Islam suatu saat akan dipertanggung jawabkan terhadap saudara sendiri.

“Jika telah meninggal mereka akan ditanya, dimana saudara kalian, karena kita sesama Islam adalah saudara. Kita tidak akan dibantu oleh Allah jika kita tidak bersaudara,” ujarnya.

Lanjutnya, apabila di antara mereka menghadapi kesulitan maka sesama saudara harus membantu.

Dalam upaya mewujudkan persaudaraan inilah setiap muslim tidak pernah ada rasa intoleran.

“Persaudaraan mengandung makna sebagai instrumen perjuangan yang mulia dan sebagai strategi yang bersifat universal untuk menciptakan kemakmuran, keadilan dan kedamaian bagi manusia di alam,” demikian Tgk Ahmad Tajuddin yang juga Ketua Umum Peureute Geuneurasi Atjeh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat).[]