PORTALNUSA.com | MEULABOH – Kabupaten Aceh Barat akan menerima dana penanganan pascabanjir sebesar Rp 16,9 miliar dari BNPB pada awal 2024. Sedangkan dana hibah (kedaruratan) sebesar Rp 250 juta yang disebut-sebut sudah diserahkan oleh BNPB ke BPBD Aceh Barat belum diperoleh kejelasan pengelolaannya.
Terkait informasi dana penanganan pascabanjir disampaikan Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Aceh Barat, T. Ronal Nehdiansyah, Sp. M.I.L kepada Portalnusa.com di Meulaboh, Sabtu, 9 Desember 2023.
Menurut Ronal, dana sebesar Rp 16,9 miliar itu akan cair awal 2024 mendatang, tepatnya pada bulan Januari.
Dana itu akan difokuskan penggunaannya untuk perbaikan pengaman tebing Krueng Meureubo kawasan Pasi Sira dan pembangunan kembali jembatan gantung Desa Lhok Guci, Kecamatan Pante Ceureumen.
“Insya Allah kita juga akan mengajukan permohonan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi kepada BNPB untuk pemulihan pascabanjir yang terjadi 20 November 2023,” ujarnya.
Baca: Dana Hibah Pusat untuk Penanganan Pascabanjir di Aceh Barat ‘Menghilang’
Sementara itu, berkaitan dengan dana hibah senilai Rp 250 juta yang diterima BPBD, Ronal menyebutkan dana tersebut tidak masuk ke bidangnya.
“Untuk dana hibah Rp 250 juta itu tidak masuk ke bidang saya, itu masuk ke bidang kedaruratan. Jadi saya tidak tahu bagaimana statusnya,” kata Ronal.
Menurut informasi yang belum berhasil dikonfirmasikan, dana Rp 250 juta itu belum cair tapi masih sebatas penyerahan secara simbolis. Dana itu sendiri langsung berada di bawah Kalak BPBD Aceh Barat.[]