Ketika BUMN “Memoles” Wartawan untuk Penguatan Industri Pers

Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan keterangan kepada wartawan. (Dok RRI)

Laporan: Murdani/Portalnusa.com, Peserta UKW PWI-BUMN, Aceh

SEMBURAT sinar mentari terasa hangat di pagi itu, Kamis, 28 Desember 2023. Hujan ringan pada malam harinya menyisakan bintik-bintik air di dedaunan tanaman hias di pelataran Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, tempat berlangsungnya Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Aceh Angkatan XVII.



Ya, hari itu, Kamis, 28 Desember 2023, mulai pukul 07.00 WIB, sebanyak 24 Anggota Muda PWI Aceh berdatangan ke Hotel Hermes Palace, kawasan Lampineung, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.

Wartawan muda tersebut—termasuk saya—selama dua hari, 28-29 Desember 2023 diuji kemampuan sebagai wartawan, apakah kompeten atau tidak. Kami mengikuti UKW jenjang muda, jenjang untuk wartawan lapangan.

Laporan yang kami terima dari panitia, UKW yang dilaksanakan di Aceh kali ini didukung oleh Kementerian BUMN dengan melibatkan Forum Humas BUMN, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PTPN III sebagai sponsor. Itu khusus untuk Aceh. Sedangkan di provinsi lain, sponsornya dari berbagai BUMN lainnya.

Menandai kerja sama UKW PWI-BUMN, dilakukan kick off pelaksanaan secara serentak di tiga provinsi:  di Manado/PWI Sulawesi Utara (Sulut), di Kupang/PWI Nusa Tenggara Timur (NTT), dan di Banda Aceh/PWI Aceh. UKW bersama BUMN itu sendiri mengusung tema, ‘Menciptakan Wartawan Profesional dan Berakhlak.’

“Setelah kick off di tiga provinsi, pelaksanaan UKW akan berlanjut hingga Juli 2024 ke seluruh PWI se-Indonesia termasuk satu daerah khusus PWI Surakarta,” kata Direktur Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Pusat, Firdaus Komar dalam siaran pers-nya.

Suasana di ruang Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI-BUMN di Aceh, 28-29 Desember 2023. (Dok PWI Aceh)

Begitulah. Pada Kamis pagi, 28 Desember 2023, setelah semua peserta berkumpul dan menandatangani daftar hadir, kami langsung diarahkan masuk ke Ballroom Lampineueng, salah satu ruangan di hotel bintang lima tersebut.

Peserta dibagi menjadi empat kelompok (kelas) yang masing-masingnya digembleng oleh seorang penguji bersertifikasi nasional.

Ke-4 penguji nasional yang menguji peserta UKW PWI-BUMN di Aceh yaitu  Anas Sahirul Alim, Erwin Kustiman, Setiawan Hendra Kelana, dan T. Haris Fadhillah.  Saya sendiri diuji oleh Erwin Kustiman, asal Jawa Barat. Entah kebetulan atau memang tidak boleh, makanya saya tidak berada di bawah T. Haris Fadhillah, penguji nasional yang merupakan Pengurus PWI Aceh.

Seremoni pembukaan UKW PWI-BUMN di Aceh dilaksanakan sekitar pukul 11.00 WIB. Pertimbangannya untuk efisiensi waktu, dari pada harus menunggu perawkilan Pemerintah Aceh dan narasumber eksternal yang akan membahani peserta UKW.

“Dengan demikian, waktu yang berpotensi ‘terbuang’ itu langsung dimanfaatkan oleh penguji untuk pemberian materi,” kata T. Haris Fadhillah selaku Koordinator Tim Penguji.

Dalam laporannya ketika pembukaan UKW PWI-BUMN di Aceh, Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin melaporkan, jumlah anggota PWI Aceh hingga menjelang pelaksanaan UKW PWI Aceh Angkatan XVII (28-29 Desember 2023) sebanyak 467 orang.

Dari jumlah itu yang sudah kompeten sebanyak 343 orang terdiri kompeten Utama 46 orang, kompeten Madya 78 orang, dan kompeten Muda 219 orang.

“Insya Allah dengan pelaksanaan UKW PWI-BUMN ini jumlah anggota PWI Aceh yang kompeten (khususnya jenjang Muda) akan bertambah,” kata Nasir Nurdin.

Mencermati laporan Nasir Nurdin, tampaknya PWI Aceh benar-benar menerapkan cara kerja profesional bagi anggotanya. Selain mewajibkan anggotanya mengikuti UKW semua jenjang—Muda, Madya, dan Utama—juga tidak diperbolehkan rangkap status sebagai ANS/PNS.

Menurut Nasir, larangan wartawan anggota PWI merangkap sebagai PNS/ANS sesuai surat PWI Pusat Nomor: 090/PWI-P/LXXVII/2023 Tanggal 14 November 2023 tentang Permohonan Mandata Anggota PWI yang berstatus ASN/PNS.

“PWI Aceh telah menarik 24 KTA PWI dari anggota yang merangkap sebagai ASN/PNS di Aceh. Rinciannya, 17 KTA Biasa dan 6 KTA Muda,” ungkap Nasir Nurdin.

Sekjen PWI Pusat, Sayid Iskandarsyah ketika membuka UKW PWI-BUMN di Aceh mengatakan, UKW yang dilaksanakan kali ini merupakan kerja sama PWI Pusat dengan Kementerian BUMN. Khusus di Aceh melibatkan Forum Humas BUMN, BSI, dan PTPN III sebagai sponsor.

Pelaksanaan UKW-BUMN berlangsung hingga Juli 2024 setelah kick off pada 28 Desember 2023 untuk tiga provinsi: Aceh, NTT, Sulut.

“Apresiasi dari PWI Pusat untuk PWI Provinsi se-Indonesia yang sedang dan akan melaksanakan UKW-BUMN ini. Terima kasih juga kita ucapkan kepada Kementerian BUMN yang telah mendukung kegiatan ini, semoga semakin  banyak wartawan kompeten yang akan memperkuat industri pers di Tanah Air,” ujar Sayid Iskandarsyah.

Dukungan Pemerintah Aceh

Pembukaan UKW PWI-BUMN di Aceh dihadiri Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr. Iskandar AP.

Dalam sambutannya, Iskiandar mengatakan, pers adalah mitra kerja pemerintah, di mana hubungan keduanya merupakan simbiosis mutalualisme, saling menguntungkan satu sama lain.

Sebagai mitra kerja pemerintah, kata Iskandar, pers diharapkan dapat memberikan berbagai informasi terkait program pembangunan maupun pemahaman kepada masyarakat atas kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah.

“Pemerintah Aceh akan selalu memberikan dukungan kepada wartawan, media, dewan pers serta organisasi profesi seperti PWI Aceh agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Fungsi yang baik tersebut hanya bisa dijalankan oleh wartawan profesional dan kompeten. UKW menjadi salah satu prasyarat untuk menciptakan wartawan profesional dan kompeten,” kata Iskandar.

BUMN memoles wartawan

Dalam penilaian saya selaku salah seorang peserta UKW PWI-BUMN yang dilaksanakan di Aceh, apa yang dilaksanakan ini adalah peluang besar bagi anggota PWI pada khususnya untuk menakar kemampuan apakah yang dilakukan di lapangan selama ini sudah sesuai dengan norma, etika, dan aturan yang harus dijunjung oleh pekerja pers.

Penguatan kapasitas wartawan menjadi keniscayaan, karena wartawan akan menjadi penentu berkembang atau layunya industri pers. Artinya, industri pers membutuhkan wartawan kompeten guna memastikan media yang dikelolanya—dengan berbagai platform—bisa bertahan di tengah persaingan global, dan yang terpenting mampu menjawab kepentingan masyarakat.

Strategisnya fungsi wartawan disadari betul oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dalam keterangannya yang dikutip berbagai media, Selasa, 19 Desember 2023, Erick mempercayai jurnalis adalah bagian utama industri pers yang akan bekerja secara profesional. Atas dasar itulah pihaknya bersama jajaran BUMN mendukung penyelenggaraan UKW yang dilaksanakan PWI Pusat.

“Posisi media menjadi penting sebagai mitra pemerintah dalam memberikan edukasi. Serta membuat khalayak menjadi semakin terliterasi dengan baik,” ujar Erick.

Dikatakannya, Kementerian BUMN memberikan dukungan kepada PWI Pusat melaksanakan UKW di 38 provinsi plus satu daerah khusus Solo.

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun berharap dukungan ini akan terus berlangsung hingga seluruh PWI di 38 provinsi ditambah satu daerah khusus Solo bisa dilaksanakan UKW.

Kepala Sub Bagian Kesekretariatan & Humas Regional 6 PTPN, Muhammad Febriansyah menyampaikan tanggapan atas terlaksananya UKW bersama PWI dan BUMN, khususnya di Aceh.

“Alhamdulillah, UKW yang dilaksanakan PWI dan BUMN ini semoga bermanfaat untuk rekan-rekan wartawan media pers di seluruh Nusantara khususnya di Aceh,” ujar Febri.

Ia juga menyebutkan, dengan kegiatan UKW ini dapat memberikan motivasi kepada rekan-rekan wartawan, setelah ikut serta dan dinyatakan kompeten.

Febri juga menulis, “Jadilah pribadi yang menantang di masa depan, bukan menjadi pecundang yang aman di zona aman. Dunia tak selamanya memihak kita. Di saat kita mau berusaha maka akan indah pada waktunya.”

Tiga daerah yang telah menggelar UKW PWI-BUMN secara serentak pada 28-29 Desember 2023, yaitu PWI Provinsi Sulut, PWI Provinsi NTT dan PWI Provinsi Aceh menyampaikan penghargaan yang luar biasa ke PWI Pusat dan Kementerian BUMN dan jajarannya yang telah berpartispasi dengan penuh tanggung jawab menggelar UKW PWI.

Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin, menjelaskan dari 467 anggota PWI Aceh, yang belum kompeten sekitar  124 orang. Nasir juga mengapresiasi program PWI Pusat yang didukung oleh BUMN ini, khususnya UKW PWI di Aceh didukung Forum Humas BUMN, BSI dan PTPN III.

Menurut saya, kerja sama PWI Pusat dengan Kementerian BUMN bersama jajarannya yang telah mensponsori pelaksanaan UKW di Aceh pada khususnya merupakan terobosan baru. Kami sebagai wartawan sangat terbantu dengan program ini dan diharapkan berlanjut.

Hasil kolaborasi PWI-BUMN

UKW PWI-BUMN yang berlangsung di Aceh pada 28-29 Desember 2023 telah melahirkan lagi 24 orang wartawan berstatus kompeten untuk jenjang Muda. Itu artinya, semua peserta UKW PWI Aceh Angkatan XVII tersebut lulus 100 persen. Saya termasuk salah seorang di antara yang lulus itu.

“Hasil yang luar biasa ini betul-betul karena kemampuan peserta, bukan karena ada intervensi dari Ketua PWI atau ada yang menakut-nakuti penguji, kalau tidak lulus bisa berbahaya,” ujar Koordinator Tim Penguji, T. Haris Fadhillah.

Menurut Haris, dengan kelulusan 24 orang peserta UKW PWI-BUMN di Aceh, maka secara nasional hingga saat ini sudah 18.224 orang wartawan anggota PWI yang kompeten untuk semua jenjang (Muda, Madya, Utama).

Terkait hasil itu, menurut saya, apresiasi harus diberikan kepada Kementerian BUMN, karena dalam waktu singkat—baru terbatas pada tiga provinsi—telah terjadi peningkatan signifikan jumlah wartawan konpeten di negeri ini. Sementara ke depan—pada putaran ini—masih ada 35 provinsi lagi plus satu daerah khusus—yang akan melaksanakan UKW.

PWI bersama BUMN telah melakukan kolaborasi yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat (pers).

BUMN, seperti dikatakan Direktur LUKW, Firdaus Komar, memiliki peran yang penting dalam membangun dan mengembangkan perekonomian Indonesia.

Sebagai bagian integral dari sektor publik, BUMN memiliki tanggung jawab besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menyediakan layanan publik yang vital.

Badan usaha adalah mitra pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional. Misalnya dalam peningkatan ekspor. Selain itu, fungsi badan usaha adalah sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan pendapatan masyarakat.

Menurut saya, terkait industri pers, BUMN sangat bekepentingan agar bisa terus menjalankan fungsinya secara baik dengan senantiasa meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pekerjanya (wartawan).

Apa yang dilakukan BUMN dalam bentuk dukungan penyelenggaraan UKW, merupakan bentuk tanggung jawab agar insdustri pers tetap mampu bersinergi dan berkontribusi untuk kemajuan BUMN.

Khusus di Aceh, paling tidak terhadap 24 anggota PWI yang kini berstatus kompeten jenjang Muda, telah memiliki kebanggaan karena sudah diakui sebagai wartawan. Mereka siap menyumbang ilmu yang mereka miliki untuk kemajuan industri pers di daerah ini yang pada akhirnya menjadi kebanggaan nasional, tak terkecuali kebanggaan bagi BUMN yang telah memoles para pekerja pers.[]