BPPA Bekali Masyarakat Aceh di Perantauan dengan Ilmu Jurnalistik

Peserta Workshop Jurnalistik Jilid II foto bersama dengan panitia dan pemateri usai acara workshop di Aula Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Jalan Rp Soeroso, Cikini, Jakarta Pusat. (Foto Humas BPPA)

PORTALNUSA.com | JAKARTA – Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) melaksanakan Workshop Jurnalistik Pemuda Aceh Rantau Jilid II di Aula BPPA, Cikini, Jakarta Pusat.

Kegiatan yang diikuti puluhan peserta dari kalangan masyarakat, mahasiswa dan pemuda asal Aceh yang berdomisili di Pulau Jawa tersebut dibuka oleh Kepala BPPA, Akkar Arafat SSTP M.SI.



Workshop yang mengusung tema “Literasi Digital Terhadap Peran Jurnalistik” itu diisi oleh dua pemateri yakni Salman Mardira Editor Okezone dan Rayful Mundasir Content Asisten Manager Bisnis Indonesia.

Salman Mardira mengisi materi tentang Keterampilan Jurnalistik sementara Rayful mengisi materi Literasi Digital.

Akkar Arafat ketika membuka kegiatan itu menyatakan, workshop ini merupakan inisiasi Pemerintah Aceh melalui BPPA di Jakarta, dengan tujuan mengintegrasikan hubungan masyarakat Aceh dengan masyarakat di Pulau Jawa.

Akkar berharap dengan adanya kegiatan Workshop Jurnalistik Jilid II, elemen masyarakat Aceh di perantauan dapat meningkatkan soft skill dan hardskill agar bisa terus berkarya untuk membenahi ruang literasi yang baik sesuai perkembangan zaman.

“Karena seperti yang kita ketahui, digitalisasi dan jurnalistik sangat berhubungan erat pada aspek kehidupan kita (masyarakat). Transformasi digital sangat berperan penting bagi kita untuk terus beradaptasi pada lingkungannya,” kata Akkar.

Oleh sebab itu pihaknya berharap pelatihan ini mampu menjadi dasar untuk perkembangan yang lebih lanjut bagi seluruh masyarakat Aceh di perantauan.

“Literasi juga sangat mempengaruhi dunia usaha. Seorang pebisnis juga akan mendapatkan peningkatan usahanya dengan relevan melalui literasi digital,” ujarnya.

Begitu juga dengan pemberitaan jurnalistik, sejauh ini masih menjadi ladang informasi bagi semua pihak, baik pelaku usaha, masyarakat, pemuda dan mahasiswa.

“Jadi, dua dasar tersebut merupakan hal yang begitu penting untuk dipelajari dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.

Untuk diketahui selain offline, kegiatan tersebut juga diikuti oleh puluhan peserta lainya secara online. Para peserta juga diberikan kenangan-kenangan berupa sertifikat, e-money dari Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA).(adv)