Tim MER-C Indonesia Berhasil Menembus Jalur Gaza, Salurkan Bantuan ke Pengungsian

Relawan MER-C Indonesia memberikan susu untuk seorang bayi di pengungsian di sekolah sekitar Rumah Sakit Eropa di tengah gencarnya gempuran Zionis Israel ke Gaza, Palestina. (Dok MER-C Indonesia)

PORTALNUSA.com | GAZA – Di tengah gempuran tanpa henti pasukan zionis, Tim MER-C Indonesia dilaporkan berhasil menembus jalur Gaza dan mencapai titik pengungsian menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban konflik di kawasan itu.

Hingga saat ini relawan MER-C di Jalur Gaza terus menyalurkan bantuan yang diberikan masyarakat Indonesiadi tengah gempuran Israel yang tak kunjung mereda.

Laporan terbaru menyebutkan pada Senin, 18 Maret 2024 sekitar pukul 22.15 WIB atau 17.15 waktu setempat tim medis MER-C berhasil menembus Jalur Gaza dan menyalurkan bantuan atas nama bangsa Indonesia.

Susu menjadi barang langka di tengah makin gencarnya serangan Zionis Israel. Relawan MER-C Indonesia hanya bisa memasok susu formula dengan jumlah terbatas untuk kebutuhan anak-anak di pengungsian. (Dok MER-C Indonesia)

“Selain susu, MER-C juga membagikan botol susu. Ini merupakan pertama kalinya kita membagikan susu karena memang harganya saat ini cukup tinggi dan sulitnya mendapatkan barang. Jadi kita membagikan susu formula dan botol susunya kepada pengungsi yang ada di dua sekolah di sekitar Rumah Sakit Eropa,” kata Relawan MER-C, Fikri Rofiul Haq.

Menurut catatan yang dikutip Fikri, jumlah anak di bawah satu tahun di pengungsian ini sebanyak 65 anak.

Relawan MER-C Indonesia mendata jumlah pengungsi termasuk anak-anak di salah satu kamp pengungsian di Gaza. (Dok MER-C Indonesia)

Ia mengatakan, MER-C hanya bisa membagikan susu untuk anak kecil di bawah satu tahun karena kondisi yang sangat sulit. Bahkan mereka membutuhkan waktu berhari-hari untuk bisa mengumpulkan 65 kaleng susu..

“Perlu diketahui ada 15 anak yang meninggal karena malnutrisi atau dehidrasi yang dirawat di Rumah Sakit Kamal Udwan di Gaza Utara. Untuk itu dibutuhkan lebih banyak lagi bantuan yang masuk ke Jalur Gaza,” tuturnya.
Gencatan senjata segera sangat dibutuhkan agar bantuan bisa lebih banyak masuk. Karena saat gencatan senjata sebelumnya,  ada 200-an truk bantuan yang bisa masuk ke Jalur Gaza.

Relawan MER-C Indonesia di tengah pengungsi korban serangan Israel di Gaza. (Dok MER-C Indonesia)

Lebih lanjut Fikri mengatakan, saat ini mereka baru bisa intens menyalurkan bantuan di dua sekolahan tempat mereka mengungsi karena situasi yang memang belum memungkinkan untuk bergerak bebas dan lebih jauh.

Sampai hari ini pihak Zionis Israel terus melakukan serangan-seranganya terhadap masyarakat sipil. Kasus terbaru adalah insiden sebuah truk bantuan yang masuk ke Gaza Utara dan warga berkumpul untuk menerima bantuan. Namun Israel menembaki truk bantuan dan masyarakat sipil yang mengambil bantuan tersebut, sehingga dilaporkan 112 warga meninggal dan 760 lainnya mengalami luka-luka dalam hitungan menit.

Meski ada kesempatan menyalurkan bantuan di tenda-tenda ataupun di tempat lainnya, Fikri mengungkap Relawan MER-C harus melewati proses yang cukup sulit.

Selain itu, mereka juga mengalami kesulitan dana yang menipis,  di mana bank juga menjadi target sasaran Israel.

Mesin ATM juga banyak yang tutup atau antreannya sangat panjang. Jika antre pagi kemungkinan dapat menarik uang di malam hari.

Hingga hari ini, bantuan air bersih dan air minum MER-C juga masih terus berjalan, dengan total 10.000 liter air per hari. Ada empat drum penampung air minum dan air bersih untuk dua sekolahan lokasi pengungsian.

Saat ini tidak semua masyarakat bisa mecari air minum atau air bersih karena cukup langka.[]