Untaian Doa dari Sosok Bernama Bustami Hamzah di Makam Sang Ayah

Penjabat Gubernur Aceh, H. Bustami Hamzah menyirami pusara ayahandanya ketika berziarah ke makam sang ayah, Alm. Teuku Hamzah bin Teuku Agam di Gampong Nicah, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie, Jumat, 12 April 2024. (Foto Ist for Portalnusa.com)

GAMPONG Nicah, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie mendadak sibuk ketika Penjabat Gubernur Aceh, H. Bustami Hamzah bersama istrinya, Mellani Subarni beserta dua putra kembar mereka yang masih duduk di kelas V SD pulang kampung, Jumat, 12 April 2024 bertepatan 3 Syawal 1445 H. Kepulangan Bustami bersama keluarga plus anggota rombongan dari provinsi—termasuk pejabat pemerintahan—tidak sebatas silaturahmi dengan sanak saudara dan masyarakat tetapi sekaligus ziarah ke makam ayahanda dan abang kandungnya di perkuburan Gampong Nicah, berjarak sekitar 107 kilometer dari Banda Aceh. Prosesi penyambutan yang berbalut haru hingga syahdunya untaian doa di pusara orang-orang tercintanya direkam dan dilaporkan kontributor Portalnusa.com, Meylida Abdani.

Penjabat Gubernur Aceh, H. Bustami Hamzah bersama keluarga dan anggota rombongan dari unsur pemerintahan pulang ke Gampong Nicah, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie, Jumat siang, 12 April 2024, bertepatan 3 Syawal 1445 H.



Bustami dan rombongan melewati jalan tol Sibanceh sehingga hanya butuh waktu sekitar satu jam lebih sedikit untuk tiba di kampung halamannya.

Prosesi penyambutan secara sederhana berlangsung di Gampong Nicah. Selanjutnya Bustami dan rombongan shalat Jumat di Masjid Al-Ihsan, Kemukiman Memeuanek, Kecamatan Grong-Grong. Di masjid ini juga Bustami dan rombongan disambut warga dalam suasana penuh keakraban.

Ba’da shalat Jumat, Bustami didampingi istri tercintanya, Mellani Subarni dan kedua anak mereka ziarah ke makam sang ayah, Alm. Teuku Hamzah bin Teuku Agam di Gampong Nicah.

Di pemakaman ayahanda tercinta, Bustami terlihat khusyuk berdoa setelah menyirami pusara dengan air dan membasuh muka. Suasana begitu hening. Tampak mata Bustami berkaca-kaca ketika dia mengusap batu nisan.

Dari makam sang ayah yang dipanggilnya Abu, Penjabat Gubernur Aceh bergerak ke makam abang kandungnya, Alm. H. Teuku Bukhari bin Teuku Hamzah yang hanya terpaut kurang dari 50 meter dari makam sang ayah.

Di makam abangnya, Bustatami juga khusyuk memanjatkan doa terbaik. Dia seperti tak mampu menahan sedih mengingat kedekatannya dengan sang abang yang meninggal pada 20 April 2023.

Di lokasi pemakaman tersebut juga digelar doa bersama dipimpin Tgk Sulaiman, Pimpinan Dayah Qaryatul Huda, Gampong Nicah yang sejak awal sudah menunggu rombongan Penjabat Gubernur di lokasi makam.

Usai berziarah, Penjabat Gubernur Aceh langsung pulang ke rumah orang tuanya yang berjarak sekitar 700 meter. Sesampai di rumah, rombongan disambut ratusan warga yang sudah menunggu putra terbaik dari Gampong Nicah yang kini mendapat amanah untuk memimpin Aceh.

Di rumah inilah, Bustami Hamzah dilahirkan dari pasangan Alm. Teuku Hamzah dan Hj. Hendiah (87) pada 22 Juli 1967.

Sepanjang siang hingga sore, Bustami bercengkerama dengan sanak famili, kerabat, dan teman-teman kecilnya. Suasana terlihat begitu bahagia diwarnai tawa dan canda. Tak ada sekat dengan siapapun yang kini berada di sekelilingnya meski Bustami kini telah menjadi orang nomor satu di Aceh.[]