Beritakan Dugaan Pungli Sewa Lapak Meugang di Bireuen, Wartawan Diancam Culik

Ilustrasi ancaman terhadap wartawan.

PORTALNUSA.com | BIREUEN – Wartawan media online Dialeksis.com di Bireuen, Fajri Bugak mengaku  diancam culik oleh seorang pria berinisial Tf terkait berita dugaan pungli sewa lapak penjualan daging meugang di Bireuen.

Atas pengacaman tersebut, Fajri sudah membuat Laporan Polisi ke Polres Bireuen dengan surat tanda terima laporan Nomor: STTLP/82/IV/2024/SPKT/Polres Bireuen/Polda Aceh.



“Semoga laporan ini dapat segera ditindaklanjuti. Biar hukum yang berproses,” kata Fajri dalam rilis yang dikirimkannya kepada Ketua PWI Aceh, Minggu, 14 April 2024.

Pria yang dilaporkan mengancam culik wartawan Dialeksis.com itu bernama Taufiq, sehari-hari bertugas sebagai sopir Camat Kota Juang, Bireun.

Ketika dikonfirmasi Dialeksis.com, Minggu siang, 14 April 2024, Taufiq menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya.

Menurut Taufiq, dia tidak mengancam Fajri, namun mengajak wartawan ini duduk bareng sambil ngopi, agar bisa menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya.

“Berita yang dimuat Dialeksis.com tidak semuanya benar. Tidak ada pungli, karena pengutipan sewa lapak itu sesuai dengan hasil kesepakatan semua  pihak,” jelasnya.

Seharusnya, kata Taufiq berita tersebut berimbang dengan mengutip penjelasan dari pihaknya, bukan menulis berita versi temuan wartawan saja, namun penjelasan pihak lain juga harus diberikan ruang.

Taufiq mengaku sangat tersudutkan dengan pemberitaan itu bahkan ia sangat malu dengan keluarga dan kerabat.

“Berita itu telah mencemarkan nama baik saya, seharusnya saya diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan,” kata Taufiq.

Taufiq secara tegas menyatakan tidak melakukan pengancaman, bahkan ingin berbagi dengan wartawan Dialeksis.com dengan mengajaknya ngopi bersama.

“Namun saudara Fajri keberatan,” demikian penjelasan Taufiq.

Berita dugaan pungli

Sebelumnya Dialeksis.com menayangkan berita berjudul, “Cari Aman, Camat Kota Juang Gunakan Pihak Ketiga Untuk Pungli Sewa Lapak Meugang”.

Berita tersebut mengungkap dugaan pungli sewa lapak dari pedagang daging meugang yang berjualan di jalan rel kereta api Kota Juang  sebesar Rp 300.000 dengan dalih sewa lapak dan uang minum.

Pungli itu diduga dilakukan Camat Kota Juang melalui perantara pihak ketiga.

Buntut pemberitaan tersebut, Tf selamu sopir Camat Kota Juang merasa emosi dan mengancam wartawan Dialeksis.com, Fajri Bugak.

Penjelasan versi Fajri

Menurut Fajri Bugak, pengancaman terhadap dirinya terjadi dua kali.

Pertama, kata Fajri, pada Jumat malam, 12 April 2024 sekitar pukul 22.48 WIB.

Saat itu Fajri mengaku menerima telepon dari seorang pria yang tak diketahui indentitasnya.

“Setelah saya telusuri ternyata penelepon bernama Taufiq yang bekerja sebagai sopir Camat Kota Juang,” lapor Fajri.

Menurut Fajri, ketika berkomunikasi melalui telepon, Taufiq melontarkan kata-kata cacian dan pengancaman.

Lage asee kah, pat kah jinoe. Kaliput berita yang kon-kon. Kapreh kah. Pue kah abeh umu atau kee abeh umu  (seperti anjing kau. Di mana kamu sekarang. Berita kamu liput yang bukan-bukan. Tunggu saja kalau bukan aku yang mati, kamu yang mati),” kata Taufiq seperti ditirukan Fajri.

Setelah kejadian Jumat malam, Fajri menganggap pengancaman sudah selesai.

Namun, katanya, pada Sabtu malam,  13 April 2024 sekitar pukul 19.40 WIB, Taufiq kembali menelepon dengan ancaman yang semakin menjadi-jadi.

“Ancaman yang dilontarkan kali ini lebih parah lagi,” kata Fajri Bugak kepada wartawan, Minggu, 14 April 2024.

Pada komunikasi Sabtu malam itu, menurut Fajri, Taufiq mengajaknya  bertemu di warung Pondok di Matang Geulumpang Dua.

Kajak ju keuno bek jai that kapeugah haba, kuculik keuh eunteuk. Bak takue ku top keuh eunteuk (kemari kau jangan banyak kali bicara. Kuculik nanti kau, Di leher nanti ketusuk),” kata Fajri mengulang kata-kata  ancaman dari Taufiq.[]