Paguyuban Naposo Nauli Bulung Tabagsel Bertemu Ketua DPRK Banda Aceh, Ini yang Didiskusikan

Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar menerima kunjungan Paguyuban Naposo Nauli Bulung Bagian Selatan-Aceh (NNB Tabagsel-Aceh), di ruang kerjanya, Selasa, 7 Mei 2024.(Dok DEPRK Banda Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, menerima kunjungan Paguyuban Naposo Nauli Bulung Bagian Selatan-Aceh (NNB Tabagsel-Aceh), Selasa, 7 Mei 2024.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Ketua DPRK Banda Aceh di ruang kerjanya. Pembina Paguyuban Naposo Nauli Bulung, Syakir Daulay, mengatakan, kedatangan pihaknya ke DPRK Banda Aceh untuk bersilaturahmi dengan anggota DPRK Banda Aceh. Selain itu untuk memperkenalkan paguyuban tersebut yang berhimpun di Banda Aceh, baik yang dari kalangan mahasiswa maupun masyarakatnya.

“Alhamdulillah, kita berkunjung ke DPRK untuk bersilaturahmi sekaligus mengenalkan bahwa masyarakat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) ini ada di Aceh. Selain itu, kita juga selama ini turut melakukan koordinasi untuk pendataan pengurus dan warga Tabagsel yang ada di Banda Aceh,” katanya.

Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar mengapresiasi dan menyambut baik kedatangan perwakilan paguyuban Tabagsel ke DPRK Banda Aceh. Farid mengatakan, selain Paguyuban Naposo Nauli Bulung, banyak juga warga Aceh yang tersebar di luar Provinsi Aceh bahkan ada yang di luar negeri.

Mereka ada yang merantau untuk belajar atau bekerja, tetapi ada juga yang sudah menetap secara permanen. Seperti warga Aceh yang berada di Malaysia, bahkan di sana juga ada Kampung Aceh karena mayoritas warganya adalah orang Aceh. Begitu juga para pedagang di Pasar Chow Kit, salah satu pasar populer di Malaysia yang juga ramai dengan pedagang warga Aceh.

Ini menunjukkan eksistensi diaspora dan paguyuban Aceh masih kuat terjalin bahkan ada yang terhimpun dalam komunitas untuk saling menjaga satu sama lain.

“Kita menyambut baik eksistensi paguyuban di Indonesia bahkan yang ada di Aceh maupun di luar negeri. Mereka ini menunjukkan identitas dan keberagaman masyarakat Indonesia,” kata Farid.

Farid yang juga Ketua DPD PKS Banda Aceh ini berharap ke depan paguyuban maupun perkumpulan warga daerah memiliki database, hal ini berguna untuk membangun relasi dan jejaring guna membantu satu sama lain.

“Mereka ini perlu didata secara baik oleh institusi pemerintah, agar setiap kemudahan mereka di perantauan itu dapat dimudahkan, khususnya dalam mendapatkan pelayanan yang sama dari pemerintah,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kunjungan itu, Penasihat Paguyuban Ahmad Gultom, Ramdhan, Ketua Umum Paguyuban Ali Misran, Ketua Pengawas Rahmat Syauqi, anggota paguyuban Rahmat Sapaat Siregar, dua mahasiswi Tapagsel Nadya Rahma Putri dan Nur Intan Hasibuan.[]