Didasari Kalender Hijriah, Warga Lamjabat Peringati 20 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami

Ustadz Zul Arafah memimpin doa dan tausyiah memperingati 20 tahun tsunami di Gampong Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Kamis, 23 Mei 2024. Warga setempat memperingati bencana dahsyat itu berdasarkan perhitungan kalender Hijriah yaitu 14 Dzulqaidah 1425 - 14 Dzulqaidah 1445 H. (Foto kiriman M. Gade Ridwan)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Warga Gampong Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh memperingati 20 Tahun Hijriah Bencana Gempa dan Tsunami Aceh, di Masjid Tgk Chik Lamjabat, Kamis, 23 Mei 2024.

Sebagaimana diketahui, dalam kalender Hijriah bencana gempa dan tsunami Aceh terjadi pada 14 Dzulqaidah 1425 H. Dengan demikian, pada 23 Mei 2024 merupakan tahun ke-20 terjadinya bencana terdahsyat di era modern itu.



Ustadz Zul Arafah, dalam tausyiah singkatnya menegaskan, sebagai umat muslim, peringatan bencana gempa dan tsunami Aceh adalah jatuh pada hari ini.

“Hari ini, 14 Dzulqaidah 1445 H adalah waktu yang tepat bagi kita umat muslim Aceh memperingati bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada 14 Dzulqaidah 1425 hijriah lalu. Bencana tersebut telah mengingatkan tentang ketidakberdayaan kita sebagai hamba, mengingatkan kita tentang pentingnya silaturrahmi dan kebersamaan,” ujar Ustadz Zul Arafah.

Ustadz Zul Arafah menjelaskan, kesadaran sosial yang ditunjukkan dunia atas bencana gempa dan tsunami Aceh telah menunjukkan pentingnya silaturahmi dan kebersamaan tersebut.

Seribuan warga Gampong Lamjabat dan sejumlah undangan terlihat larut dalam kesedihan, beberapa jamaah terlihat berurai air mata, saat Ustadz Zul Arafah menyampaikan tausyiah dengan gaya khasnya.

Sebelumnya, Keuchik Lamjabat diwakili Ketua Badan Kemakmuran Masjid Tgk Chik Lamjabat, Mus Mulyadi dalam sambutannya mengapresiasi semangat kebersamaan yang ditunjukkan warganya dalam menyukseskan peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh, yang dirangkai dengan peringatan haul Tgk Chik Lamjabat.

“Kami mengapresiasi kekompakan warga dalam menyukseskan peringatan gempa dan tsunami Aceh yang dirangkai dengan peringatan haul Tgk Chik Lamjabat. Kekompakan, kebersamaan dan silaturahmi yang terjalin baik ini merupakan modal yang sangat penting bagi kita untuk menyukseskan pembangunan gampong dan menghadirkan suasana aman dan tentram di Gampong Lamjabat yang kita cintai ini,” kata Mus Mulyadi.

Mus Mulyadi mengungkapkan, pada peringatan gempa dan tsunami Aceh tahun ini, warga Gampong Lamjabat menyembelih seekor sapi.

Sebelum mendengarkan tausyiah, dzikir dan doa bersama, warga melakukan ziarah ke Makam Tgk Chik Lamjabat dan memanjatkan doa di pusara ulama yang namanya ditabalkan sebagai nama Masjid Gampong Lamjabat, yaitu Masjid Tgk Chik Lamjabat.

Setelah dzikir dan doa, masyarakat Gampong Lamjabat larut dalam kebersamaan dengan menikmati kenduri kuah beulangong.[]