PORTALNUSA.com | SUBANG – Pj Bupati Subang, Imran yang juga mantan Wali Kota Lhokseumawe, diusir agar meninggalkan Subang oleh massa yang melakukan unjuk rasa, Rabu, 22 Mei 2024.
Demonstran yang merupakan gabungan massa LSM AKSI, Satria Banten, dan Jampang Pantura menggeruduk Kantor Bupati Subang, Rabu, 22 Mei 2024.
Dalam aksi unjuk rasa yang dikawal ketat aparat kepolisian dan Satpol PP tersebut, massa minta Imran untuk mundur dan pergi dari Subang, karena dinilai tak becus kerja dan banyak menghambur-hamburkan anggaran.
Korlap aksi, Warlan mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja Imran selama bertugas di Kabupaten Subang.
Imran dilantik sebagai Penjabat Bupati Subang oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Selasa 19 Desember 2023.
Pendemo meminta Imran dan istrinya segera pergi dari Subang. Massa menyiapkan tiket pesawat untuk Imran dan istrinya pulang ke Aceh.
Dalam tiket pesawat Garuda Indonesia itu tertulis nama Imran dan istri untuk penerbangan 25 Mei 2024 pukul 08.25 WIB dengan jurusan Medan.
“Kami sudah siapkan tiket pesawat untuk pulang,” ucap Warlan, Ketua LSM Aksi sekaligus Ketua SPSI Subangsebagaimana diberitakan TribunJabar.id.
Warlan juga menyoroti sejumlah persoalan yang saat ini terjadi akibat kebijakan yang terlalu dipaksakan oleh Imran.
“Kami meminta klarifikasi terkait akan dibangunnya proyek mal di bekas pasar Pujasera dan anggaran perjalanan puluhan pejabat ke Solo, Jawa Tengah, dalam rangka Hari Jadi Dekranasda,” ungkapnya.
“Dari mana anggarannya, dari kepala OPD sampai camat, sedangkan komunitas budayawan tidak tak dilibatkan,” ucapnya.
“Ini tentu membutuhkan anggaran tidak sedikit, dari mana sumbernya, CSR atau sumber lain? Karena penggunaan anggaran negara harus sepengetahuan DPRD karena harus masuk DPA ini kan tidak ada,” lanjut Warlan.
Keinginan massa bertemu Imranpun gagal. Yang menemui pendemo adalah Kepala Kesbangpol Subang, Rona Mairansyah.
Namun kehadiran Rona dianggap tak memberikan penjelasan yang memuaskan. Massa pun akhirnya membubarkan diri.
“Minggu depan kita akan melakukan aksi demo kembali dengan jumlah massa yang lebih besar agar Pj Bupati Subangsegera angkat kaki dari Subang,” demikian pernyataan massa aksi.[]