PORTALNUSA.com | JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di istana Negara bersama Presiden Joko Widodo, Kamis, 13 Juni 2024.
Adapun sejumlah Menteri dan Kepala Lembaga Negara yang mengikuti ratas, yaitu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Selain itu hadir juga Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Presiden meminta laporan dari sejumlah Menteri terkait persiapan yang telah dilaksanakan.
Menpora Dito Ariotedjo dalam konferensi pers usai mengikuti ratas mengatakan, pihaknya (Kemenpora, Kemenko PMK, KONI, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Sumatera Utara) bersama-sama mengikuti arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar PON dilaksanakan tepat waktu.
“Tadi sudah mendapatkan perintah dari Bapak Presiden bahwa penyelenggaraan PON dan juga Peparnas 2024 ini harus tepat waktu, tidak ada kemunduran,” ujar Ario di hadapan awak media.
Dito juga menyampaikan progres renovasi dan venue PON baik di Aceh maupun Sumut ditargetkan akan rampung akhir Juli. Terkait anggaran, Menpora mengatakan pihaknya akan menjalankan arahan Presiden.
“Terkait anggaran, Bapak Presiden juga sudah memberikan arahan untuk segera dijalankan sesuai dengan aturan,” ujar Dito.
Siap jalankan arahan
Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah mengatakan, akan menjalankan semua arahan Presiden, termasuk di dalamnya berkoordinasi aktif dengan Menpora, Menko PMK, KONI, serta Pemerintah Sumatera Utara.
“Hal ini tentu untuk memperlancar dan mempermudah agenda besar PON. Sebab PON Aceh-Sumut akan membangkitkan semangat pembangunan dan perekonomian Aceh secara langsung, dan ini berdampak positif terhadap berkembangnya sektor ekonomi masyarakat di Aceh,” jelas Bustami.[]