PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Taman Ratu Safiatuddin di kawasan Lampriek, Banda Aceh yang juga dikenal sebagai Arena PKA berubah layaknya lautan manusia pada malam pembukaan Bhayangkara Fest 2024, Jumat, 5 Juli 2024.
Opening Ceremony Bhayangkara Fest 2024 benar-benar menjadi hiburan menarik bagi ribuan warga yang memadati Taman Ratu sejak lepas magrib. Panggung utama yang ditata begitu megah, dengan permainan lampu dan sound system yang demikian dahsyat seakan ingin mengabarkan kepada dunia bahwa Aceh berada dalam kondisi aman dan nyaman dengan tetap menjaga kearifan lokal dan nilai-nilai syariat Islam.
Beberapa kali terdengar host yang memandu rangkaian pembukaan meneriakkan Aceh keren karena dalam konser yang dihadiri ribuan orang—utamanya anak-anak muda—bisa begitu tertib, bahkan terpisah antara penonton laki-laki dan perempuan.
Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko ketika membuka Bhayangkara Fest 2024 berharap kegiatan ini dapat lebih mendekatkan Polri dengan masyarakat Aceh.
Menurut Kapolda, Bhayangkara Fest 2024 merupakan event persembahan Polda Aceh untuk masyarakat dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-78, dengan tema “Presisi Menuju Indonesia Emas Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Selain itu, Bhayangkara Fest 2024 juga menjadi wujud komitmen Polri, dalam hal ini Polda Aceh, dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM untuk mengangkat dan memperkenalkan berbagai macam kuliner serta nilai-nilai budaya yang ada di Aceh.
“Kami ingin menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat, serta membangun kepercayaan dan kerja sama yang solid demi terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif di provinsi yang kita cintai ini,” kata Irjen Achmad Kartiko.
Jenderal bintang dua itu juga menyampaikan, Bhayangkara Fest akan berlangsung selama empat hari, 5-8 Juli 2024. Banyak rangkaian kegiatan pada event tersebut serta berbagai perlombaan menarik lainnya yang dapat diikuti oleh masyarakat dan pengunjung acara. Terselenggaranya acara ini berkat adanya dukungan penuh dan melibatkan partisipasi dari Pemerintah Aceh, pemerintahan di 23 kabupaten/kota, BUMN, BUMD, dan beberapa perusahaan swasta yang ada di Aceh.
Bhayangkara Fest ini, sambungnya, menjadi promosi awal PON XXI Aceh-Sumut agar masyarakat Aceh dapat mempersiapkan diri sebagai tuan rumah yang ramah dan baik menyambut tamu dari daerah lain.
“Acara ini juga menjadi momen silaturahmi masyarakat Aceh yang terwujud dalam pentas seni dan budaya serta hiburan untuk mewujudkan solidaritas dan kebersamaan dalam menjaga keamanan dan ketertiban menjelang pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut dan Pilkada serentak pada November mendatang,” ujarnya.
Terakhir, abituren Akabri 1991 itu mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana, seluruh peserta Bhayangkara Fest 2024, Pemerintah Aceh beserta jajaran pemerintah kabupaten/kota, TNI, sponsorship, dan seluruh elemen masyarakat atas partisipasi serta dukungannya, sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik.
Tak sebatas perayaan
Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah dalam sambutannya mengatakan, Bhayangkara Fest 2024 tidak sebatas perayaan, tetapi juga simbol dari kemitraan yang kuat antara Polri, pemerintah, dan masyarakat Aceh.
Festival itu juga menjadi momentum penting untuk makin mempererat hubungan semua pihak dalam menjaga Aceh tetap aman, damai, dan sejahtera.
Menurutnya, tema Hari Bhayangkara tahun 2024, “Polri Presisi Mendukung Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas” sangat relevan dengan misi pembangunan Aceh yang sedang berjalan.
“Melalui Bhayangkara Fest ini, kita tidak hanya merayakan hari lahirnya Polri, tetapi juga mengapresiasi peran mereka sebagai garda terdepan dalam melindungi kehidupan kita serta mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Aceh,” ujar Bustami.
Ia melanjutkan, sinergi antara Polri, Pemerintah Aceh, dan masyarakat memiliki peran vital dalam membangun Aceh yang lebih baik. Harus disadari sepenuhnya bahwa keamanan, stabilitas, serta inklusi ekonomi adalah pondasi utama untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu, Pj Gubernur Aceh sangat mengapresiasi peran aktif Polri dalam mendukung berbagai program pembangunan di Aceh, termasuk dalam mendukung transformasi ekonomi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Bersama-sama, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ini demi menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi setiap warga Aceh,” katanya.
Terakhir, Bustami juga menyebut bahwa Bhayangkara Fest 2024 bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi suatu agenda yang diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat Aceh.
“Melalui festival ini, kami berharap dapat memperkuat ikatan kebersamaan antara Polri dengan seluruh elemen masyarakat,” demikian Bustami.
Acara pembukaan dirangkai dengan pementasan hiburan dari artis lokal dan tarian tradisional dari sejumlah daerah di Indonesia. Sedangkan puncaknya, menghadirkan Pasha Ungu yang membawakan tidak kurang 10 single terbaiknya yang dipadu dengan narasi berupa pesan moral untuk setiap lagu yang akan dinyanyikannya.
Para Gen-Z yang menyesaki areal depan panggung utama terlihat sangat komunikatif dengan lagu-lagu Ungu hingga tak terasa waktu sudah menjelang tengah malam dan lagu seperti mati lampu menjadi penutup seluruh rangkaian pembukaan Bhayangkara Fest 2024.[]