Pemkab Aceh Besar dan PT SBA Sepakati Bangun Sumur Bor Atasi Krisis Air Bersih di Lhoknga

Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto memimpin rapat gabungan penanggulangan air bersih Kecamatan Lhoknga di Gedung Dekranasda, Kamis, 4 Juli 2024. (Foto Pemkab Aceh Besar)

PORTALNUSA.com | ACEH BESAR – Sumur bor dengan pipa empat inchi akan dibangun di empat masjid di Kecamatan Lhoknga, yaitu Masjid Mukim Lhoknga, Masjid Mukim Kueh (Keudee Bieng), Masjid Mukim Lhamlhom, dan Masjid Lampuuk.

Keempat sumur bor itu akan dibangun oleh PT SBA melalui dana CSR atau dana peduli lingkungan. Sementara untuk sumur bor skala kecil akan dibangun di setiap meunasah, dengan dana ADG atau dana gampong.



Kesepakatan untuk membangun sumur bor dengan sumber dana CSR PT SBA maupun sumur bor skala lebih kecil di meunasah-meunasah di Kecamatan Lhoknga dicapai pada rapat gabungan membahas langkah berkelanjutan untuk mengatasi kekurangan air bersih di Kecamatan Lhoknga, di Gedung Dekranas, Kamis, 4 Juli 2024.

“Kita ingin penanganan dilakukan secara konprehensive tidak secara temporer atau parsial. Karena kemarau itu adalah siklus musiman yang akan kembali secara periodik,” kata Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, sejenak setelah menutup rapat gabungan tersebut.

Menurut Iswanto, rapat menyepakati untuk sumur bor di meunasah gampong akan ditalangi dengan data tanggap darurat Dana Gampong, “Termasuk memakai dana ketahanan pangan dalam Dana Gampong. Tentu saja kita akan membuat regulasi sebagai dasar hukum untuk menggunakan dana desa,” tandas Iswanto.

Rapat gabungan itu juga menyepakati agar Pj Bupati Ach Besar menetapkan status bencana di Aceh Besar, sehingga dana yang dipakai akan memiliki landasan juridis fomal hingga bisa digunakan secara legal.

Pj Bupati Muhammad Iswanto juga mengingatkan agar distribusi air bersih di kawasan terdampak kemarau diteruskan secara lebih terukur.

Dalam hal ini, suplai hanya dilakukan di titik fasiltas umum gampong, bukan dengan mengantarnya hingga ke fasiltas milik pribadi.

Rapat gabungan juga merekomendasikan agar dibentuk paniia kecil untuk pengaturan di lapagan, hingga tidak membuat bingung petugas, karena warga saling berebut untuk menetapkan lokasi ttik distribusi air.

“Mari kita jaga ketertiban dan kenyamamanserta saling menghormati. Kita segara bentuk tim yang khusus memantau dan mengatur titik distribusi suplai air,” pungkas Iswanto.

Rapat gabungan diikuti oleh Sekda Aceh Besar Drs Sulaimi selaku pemimpin rapat, anggota DPRK Aceh Besar Eka Rizkina, jajaran OPD terkait, perwakilan dari PT SBA (Ami dan Dewi) dari divisi CSR PT SBA, pimpinan PDAM Tirta Mountala dan pihak terkait lainnya.[]