Delegasi dari Thailand Selatan Belajar Perdamaian ke Partai Aceh

Delegasi lintas lembaga dari Thailand Selatan berkunjung ke Markas Partai Aceh di Banda Aceh, Senin, 21 Juli 2024. (Dok Humas PA)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Delegasi dari berbagai lembaga di Thailand Selatan berkunjung ke Markas Partai Aceh (PA) di Banda Aceh, Senin sore, 22 Juli 2024.

Kedatangan delegasi lintas lembaga dari Thailand Selatan berjumlah 28 orang itu diterima Sekjen PA, Kamaruddin Abubakar, Ketua Harian Tgk Anwar Ramli dan Jubir Nurzahri.



Jubir PA, Nurzahri kepada media ini menginformasikan, rombongan dipimpin Mr. Koddaree Binsen yang merupakan Ketua Asosiasi Sekolah Swasta di selatan Thailand.

Dalam rombongan itu juga ada perwakilan polisi dan tentara Thailand serta wartawan.

“Kedatangan rombongan dari Thailand Selatan itu untuk belajar perdamaian Aceh dari perspektif Partai Aceh,” kata Nurzahri.

Dalam pertemuan itu Sekjen PA, Kamaruddin Abubakar (Abu Razak) banyak bercerita tentang riwayat konflik dan pengalamannya sebagai wakil panglima perang Aceh Merdeka, dinamika dan sistem di dalam GAM hingga proses damai Aceh di Helsinki.

Sedangkan Jubir PA, Nurzahri bercerita tentang proses perjalanan selama perdamaian berlangsung hingga saat ini.

Juga capaian yang telah diraih Aceh dan dinamika perdebatan regulasi antara Aceh dan Jakarta sebagai akibat multitafsir terhadap MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintah Aceh.

Nurzahi juga mengatakan PA sangat memperhatikan kondisi perkembangan yang sedang berlangsung di Thailan Selatan.

Menurutnya, sangat besar pengaruh damai Thailand Selatan dengan Aceh terutama terkait maraknya penyelundupan narkoba dari Thailand ke Aceh.

“Belum lagi banyak nelayan Aceh yang terdampar atau ditangkap oleh otoritas Thailand karena secara geografis Aceh dan Thailand Selatan relatif dekat,” katanya.

Penjajakan damai

Delegasi Thailand Selatan juga bercerita tentang proses penjajakan damai di Thailand Selatan yang sedang berlangsung.

Juga diceritakan dinamika yang sedikit berbeda dengan Aceh dan tantangan yang mereka hadapi.

Pada akhir pertemuan, kedua belah pihak bersepakat untuk terus melanjutkan komunikasi guna mendukung proses pembicaraan damai di Thailand Selatan.

Perwakilan kepolisian Thailand yang hadir pada pertemuan itu berjanji akan menyampaikan permasalahan nelayan Aceh yang masih berada di tahanan otoritas Thailand agar bisa dipulangkan ke Aceh.

Pertemuan ditutup dengan pertukaran cinderamata dan foto bersama.[]