PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan akses keuangan syariah bagi UMKM, wirausahawan muda, dan santri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong perekonomian daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Forum Edukasi dan Temu Bisnis Keuangan Syariah (FEBIS) di UIN Ar-Raniry Aceh, Selasa, 23 Juli 2024.
“Saya rasa forum edukasi dan temu bisnis keuangan syariah ini menjadi awalan yang sangat baik untuk mengajarkan anak-anak kita literasi keuangan syariah yang baik dan mempertemukan UMKM dengan PUJK agar mendapatkan akses keuangan yang bisa meningkatkan kapasitas UMKM,” kata Friderica.
Menurutnya, FEBIS diselenggarakan oleh OJK di Banda Aceh dengan harapan dapat mengoptimalkan potensi keuangan syariah dengan memanfaatkan kuatnya warisan dan budaya Islam di wilayah Aceh.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong peran UMKM sebagai salah satu roda penggerak perekonomian Provinsi Aceh,” ujarnya.
Friderica juga menekankan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian nasional, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu, akses pembiayaan bagi UMKM harus diperbesar, termasuk dari industri keuangan syariah.
Dari data yang ada, 70 persen UMKM masih membutuhkan akses ke sektor keuangan, sehingga diperlukan forum edukasi dan sosialisasi.
Dengan adanya forum tersebut diharapkan bisa mengenalkan dan menghubungkan pelaku UMKM dengan berbagai alternatif pendanaan di sektor jasa keuangan seperti bank, perusahaan pembiayaan, fintech lending, dan securities crowd funding.
Friderica juga mengingatkan para santri dan pelaku UMKM untuk berhati-hati terhadap kejahatan keuangan digital seperti pinjaman online ilegal dan investasi ilegal.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry, M. Yasir Yusuf, dalam sambutannya mewakili Rektor, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan forum ini dan mengharapkan dapat menjadi agenda rutin.
Ia juga mendukung program peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah yang dilaksanakan oleh OJK.
“Saya sudah menetapkan materi literasi keuangan ini akan menjadi materi orientasi bagi mahasiswa baru tahun 2024, jadi kita akan menambahkan materi tentang literasi keuangan, khususnya keuangan syariah,” tambah Yasir.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Grup Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, Ismail Riyadi; Kepala OJK Provinsi Aceh, Daddi Peryoga; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Roni Widijarto; Inisiator Santripreneur Indonesia, K.H. Ahmad Sugeng Utomo; dan perwakilan Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah.
FEBIS di Aceh juga dirangkai dengan program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) yang berfokus pada peningkatan akses keuangan syariah di lingkungan pesantren.
Berkolaborasi dengan PUJK Syariah, telah dibuka 200 tabungan SimPel iB untuk santri di Pesantren Darul Ihsan Aceh Besar oleh PT Bank Aceh Syariah.
Berikutnya 235 tabungan SimPel iB untuk santri di Dayah Babunnajah oleh PT Bank Syariah Indonesia; 100 tabungan emas di Dayah Terpadu Inshafuddin Banda Aceh oleh Unit Usaha Syariah PT Pegadaian; dan penyaluran pembiayaan Mekaar Syariah kepada 22 pelaku UMKM di sekitar wilayah Pesantren Babul Maghfirah.
Kegiatan FEBIS dihadiri oleh lebih 700 peserta yang hadir secara luring, terdiri atas perwakilan kelompok santri dan/atau santripreneur, mahasiswa, pelaku UMKM, wiraswasta, serta agen Laku Pandai.
Selain itu, kegiatan ini juga disaksikan secara daring oleh lebih dari 900 orang, termasuk para santri dan peserta dari empat pesantren yang telah mengimplementasikan program EPIKS di seluruh Indonesia.
Para peserta mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai keuangan syariah melalui sesi diskusi panel yang diisi oleh narasumber dari DSN MUI, KDEKS Provinsi Aceh, Bank Syariah Indonesia, dan Santripreneur Indonesia.
Diskusi panel dilanjutkan dengan sesi sharing session dan workshop yang membagikan tip memperoleh pembiayaan syariah oleh perwakilan PUJK Syariah serta kiat-kiat pengembangan usaha oleh pelaku UMKM yang telah sukses dan berpengalaman.
Dalam kegiatan tersebut, pelaku UMKM binaan PUJK Syariah membuka booth untuk memasarkan dan memamerkan produk/layanan mereka.[]