PORTALNUSA.com | TEBES LUES – Tim Pengabdian dari Universitas Syiah Kuala (USK) diketuai Ir. Suraiya Kamaruzzaman, S.T., M.T menggelar diskusi kelompok terumpun (forum group discussion) bersama perangkat kampung dan masyarakat Tebes Lues, Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu, 3 Agustus 2024.
FGD tersebut membahas potensi pariwisata dan penguatan kelembagaan desa untuk pengembangan Kampung Kopi Tebes Lues, Aceh Tengah.
Pada kegiatan ini, Suraiya Kamaruzzaman didampingi tiga dosen USK yang memiliki pengalaman di bidang community development, di antaranya Drs. Rusman dari FKIP Kimia; Dr. Irfan Zikri, S.P., M.A dari Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian; Friesca Erwan, S.T., M.T., MProjMgt dari Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik, dan dosen dari Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven) Ir. Sofia Keumalasari, S.P., M.P.
Suraiya bersama tim pengabdian USK ini giat melakukan pendampingan di desa-desa binaan USK untuk pemberdayaan masyarakat sehingga mampu meningkatkan kegiatan ekonomi di desa.
Reje Tebes Lues, Rusli mengatakan bahwa masyarakat sangat berterimakasih dan antusias terhadap pengembangan produk unggulan kampung yaitu sabun cuci piring yang telah diajarkan dan dilatih oleh Tim USK.
Keseriusan perangkat desa dan masyarakat desa dibuktikan dengan pemesanan bahan sabun cuci piring sebanyak 1.000 botol (ukuran 450 ml) melalui Atsiri Research Centre (ARC) USK.
“Kami tentu sangat bersyukur bahwa desa kami terus mendapatkan perhatian dan pendampingan dari USK sejak 2022, khususnya Ibu Suraiya dan tim, sehingga sampai saat ini kami terus berusaha melanjutkan kegiatan kolaborasi ini” ujar Ama Reje Rusli.
Kegiatan FGD tersebut diikuti oleh Reje Tebes Lues berserta perangkat kampung, Ibu-ibu TP PKK Tebes Lues, serta mahasiswa KKN Tematik USK 2024.
Dalam diskusi yang diselenggarakan di ruang pertemuan Desa Tebes Lues, Dr. Irfan Zikri, S.P., M.A sebagai narasumber menyampaikan tentang pentingnya dukungan seluruh pihak dalam pengembangan potensi pariwisata desa menjadi desa wisata.
Apalagi jika inisiatif tersebut muncul dari masyarakat dengan penguatan pendampingan dari berbagai pihak sehingga berkelanjutan, salah satunya dari perguruan tinggi.
“Rutinitas yang dilakukan oleh masyarakat sehari-hari bisa menjadi pengalaman yang luar biasa bagi wisatawan jika dikemas dengan paket-paket wisata yang menarik” papar Dr. Irfan.
Sesi diskusi kelompok terumpun untuk membahas potensi pariwisata Kampung Kopi Tebes Lues melibatkan partisipasi aktif masyarakat yang hadir, dimana mereka membahas potensi wisata adat dan budaya, alam, kuliner, dan produk umkm kreatif dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
Hasil diskusi adalah analisis kekuatan-kelemahan-tantangan-kesempatan dari masing-masing potensi wisata di Kampung Kopi Tebes Lues.
Tiap kelompok menunjuk ketua kelompok untuk memaparkan hasil diskusi mereka.
Selanjutnya, Dr. Irfan melanjutkan sesi diskusi dengan pembahasan pentingnya desa memiliki kelompok penggerak pariwisata untuk pengelolaan desa wisata yang lebih terstruktur dan terintegrasi.
Sehingga, perangkat kampung masyarakat yang hadir pada kegiatan hari ini didorong untuk membentuk tim perumus pengurus pariwisata Kampung Tebes Lues.
Pengurus pariwisata diharapkan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Tengah untuk pengembangan kompetensi dan penguatan legalisasi kelembagaan sehingga mendukung terbentuknya Kampung Kopi Tebes Lues yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.
Rangkaian kegiatan diskusi kelompok terumpun yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian USK merupakan agenda terstuktur yang telah disusun dalam program Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Gampong Binaan (PKM-BGB) melalui pendanaan oleh LPPM USK.
Kegiatan ini telah memberi dampak nyata bagi masyarakat Kampung Tebes Lues seperti hadirnya produk kreatif sabun cuci piring, parfum, medicated oil, dan lilin aromaterapi.
Juga mendorong masyarakat untuk menjadikan produk-produk tersebut sebagai produk unggulan yang dapat meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat, serta mendorong keberlanjutan Kampung Kopi Tebes Lues yang berkelanjutan.[]