Seleb “Hi-i-nyi”…

Oleh Darmansyah

IA memiliki tujuh “hi”… ditambah lima “i”  dan menjadikannya sebagai perempuan dengan dua belas “hi..i..nyi.”



Sebagai perempuan “hi..i..nyi” ia menikah dengan lelaki tiga “ta.”

Maka lengkaplah pesona yang ia miliki. Lengkap pula untuk dijadikan berita remang-remang.

Tapi di sepuluh hari terakhir beritanya gak lagi remang-remang seperti hari-hari kemarin. Sudah layak muat. Karena gak lagi  di tataran gosip, hoak yang secara klasifikasi bisa dikatakan ghibah.

Ghibah itu kan dosa. Sebab membicarakan orang lain yang tidak hadir di hadapan penyebutnya dengan sesuatu yang tidak disenangi oleh yang bersangkutan: itulah ghibah.

Lebih jelasnya lagi,  jika seseorang menyebut perihal keadaan orang lain yang sekiranya ia akan marah jika mendengarnya sendiri atau apabila yang dikatakan itu disampaikan oleh orang lain.

Dampak dari ghibah itu juga gak baik,  Bisa menguras emosi, merusak suasana hati, mudah menghakimi, merusak reputasi, merusak relasi, dan mengalami gangguan fisik dan mental.

Tapi kali ini, ketika saya terseret untuk menulisnya, muatan ghibah gak lagi di temperatur tinggi. Ibarat tensi darah. Posisinya mungkin di seratus empat puluh per delapan puluh.

Seperti tensi darah saya yang kemarinnya berada di posisi itu.

Dan di ujung bulan lalu, sehari menjelang datang bulan baru, beritanya sudah bisa dipublish. Sudah di kelas check and ricek. Kelas infotainment. Layak dapat tempat di media mainstream.

Kalau saja posisi saya berada di broadcaster berita ini sudah berada di breaking news esek gesek dan bakal menjadi top like.

Tentang berita itu sendiri saya gak berani mengatakannya bukan ghibah secara fikih. Makanya secara fikih jurnalistik beritanya sudah  berada di tataran layak muat.

Layak muat itu karena unsur yang dikandungnya memenuhi prasyarat. Lima w+ satu h.

Entah kalau Anda sendiri beda tafsir tentang pemenuhan unsurnya dikaitkan dengan layak muat. Seperti paham saya. Yang kalau saya di posisi editornya berita itu belum cukup untuk diloloskan.

Alasannya gak balances. Belum seimbang.

Belum bisa menjadi layang-layang untuk diterbangkan. Sebab masih harus diikat dengan benang.

Pengikat benangnya masih sepihak. Ya…. Kalau untuk straightnews sudah boleh lha. Untuk gaduh-gaduhan.

Yang ternyata beritanya memang gaduh dari sisi virality rate atau tingkat viralitas. Viralitas tayangan. Tayangan membuat netizen  ‘panas dingin’.

Bahkan, seperti dikatakan teman, sudah di-like hampir lima ribuan orang dan dikomentari seribuan lainnya di posisi durasi postingan belum dua puluh empat jam.

Musabab tingginya angka like ini karena berita yang gak lagi remang-remang. Diiungkapkan sendiri oleh si empunya hajat.

Lewat  platform media sosial berbagi foto dan video yang sangat popular. Instagram.

Instagram, di mana pengguna dapat membagikan momen mereka dengan orang lain, serta mengikuti akun orang lain dan melihat apa yang mereka bagikan.

Saya gak ngah dengan media sosial. Apa itu facebook, x, atau instagram. Di media sosial tempat si pengungkap itu  saya gak punya akun.

Untuk membuktikan bahwa kabar itu gak remang-remang  saya minta teman untuk mengirimkan konten tayangnya lewat share whatsapp.  Konten sentimental yang lanjutnya Anda udah tahu a-i-u-e o-nya

Inilah isi kontennya tanpa ada satu kata pun yang saya edit:

Akhir dari sebuah perjalanan kami..

22 Maret 1995-30 Juli 2024.

29 Tahun Lebih, bukan waktu yg singkat dalam menjalani rumah tangga yg penuh dgn lika liku kehidupan.

Hari ini Makamah Syari’ah Banda Aceh sudah memutuskan bahwa kita bukan suami-istri lagi,

tapi yg pasti kita masih menjadi papa dan mama anak-anaknya.

Dan berharap masih bisa berkomunikasi dengan baik, untuk berbagai hal yang ada sangkut pautnya dengan anak-anak.

Terimakasih pak, udah menerima gugatan ini, Jaga diri dan tetap sehat pak, ditengah keadaan yang tidak baik-baik saja..

Dan Terimakasih pak, sudah mengajarkan aku jadi sekuat ini.

Mohon maaf atas segala salah dan khilaf.

Banda aceh, 30 Juli 2024.[]

Nah, pemilik akun tak lain Darwati_A. Gani. Wanita yang banyak hi-i-nyi. Yang seperti saya tulis di lead sejak hari-hari terakhir dibilangan pekan, bulan dan tahun  gencar menjadi pembicaraan publik.

I,, yang dimiliki Darwati bukan hanya dari “nyi” pesona face “meu-aceh” tat.. tet” Tapi juga dari aktifitasnya yang menumpuk terakumulasi dengan peran sosial politik, mengikuti garis tangan suami.

Eeee… maaf sudah mantan suami….

Selain memiliki “nyi” dan “nyi” nama “Darwati” sendiri  memiliki banyak arti: kemauan keras, bakat bisnis, dan wibawa. Ia terlahir untuk itu.

Orang ini cermat dalam urusan kebersihan, dapat dipercaya dan gemar menolong.

Saya bukan ahli studi kepribadian, bisa jadi benar atau salah. Bagi saya  nama Darwati mencerminkan kualitas pribadinya.

Nama yang bagus seseorang menjadi lebih percaya diri, dan lebih bersemangat untuk menjadi pribadi yang positif, serta selalu berusaha agar hidupnya bermanfaat untuk banyak orang.

Kepribadian dari nama “Darwati” menurut numerologi berada di angka tujuh puluh enam berdasarkan susunan huruf yang ditata secara tegak lurus.

Saya sendiri tak mengenal Darwati secara pribadi. Tapi rumah keluarga saya sering menjadi tempat persinggahannya dari pertemanan dengan adik saya. Yang dari adik itu saya tahu remang-remangnya.

Dibicarakan secara remang-remang  karena hubungan rumah tangganya dengan sang suami sering terguncang oleh gempa kecil.

Seperti publish konten di akun instagramnya itu perempuan yang akrab disapa “Kak Dar” itu menggugat cerai suaminya. Irwandy Yusuf. Suami yang bintang redup-terang-redup…….

Dan setelah berproses di pengadilan agama, akhirnya muncullah postingan yang menyedot perhatian itu.

Mumpung dalam suasana bulan madu berita saya hanyut mengikutinya. Karena manisnya sudah  menjadi “pahit”. Kalau masih ada yang menyebut “dimadu” itu manis, hampir pasti itu bohong.

Dan gak bohong  ketika di sebuah acara  usai publis Instagram itu sang mantan suami mengenakan jas oranye bertuliskan nama sang istri.

Saya gak tahu apa ia masih merindukan kebersamaan lagi?

Foto itu pun tersebar di sejumlah grup  media sosial. Sang mantan mengenakan jas tersebut karena rindu dengan sang istri yakni Darwati.

Terlebih dalam beberapa waktu terakhir, keduanya mulai jarang tampak berduaan atau berada di satu agenda yang sama. Usut punya usut, ternyata begini cerita.

Sang mantan  tak punya baju lain untuk dikenakan di acara itu.

Jawabannya sangat khas  “Hana bajee loen, bajee nyan yang na kusok aju. Loen hana bajee jas meusaboh, nyan yang na kupakek aju. “

Ia mengaku awalnya juga tidak mengetahui bahwa baju yang ia kenakan itu milik istrinya… eee mantan…

Heboh bak infotainment ini bukan hanya hari-hari publis Instagram itu. Sebelumnya,  ada heboh lain. Ketika si tiga “ta”  mengumumkan berpisah dengan istri lainnya.

Alasannya sepele sepakat bercerai karena belum mengantongi buku nikah. Heboh ini pun lewat media sosial Instagram.

Hebatnya buku nikah yang belum diterimanya hingga enam tahun usia pernikahan. Menurut mantan tidak mudah mengurus buku nikah tanpa izin istri pertama.

“Perkara buku nikah itu bukan cuma sekadar buku bagi saya, tapi itu menyangkut marwah saya,” kata sanga istri lain itu dalam videonya.

Menurutnya, keduanya sudah sepakat memutuskan hidup masing-masing. Mereka mengaku ingin menjalani hidup sendiri dengan ketenangan daripada menjalani pernikahan tanpa keridhaan darinya.

“Perhari ini kami sudah resmi sudah bukan suami istri. Kami memutuskan berpisah secara baik-baik. Dan kami meminta maaf kegaduhan yang kami berbuat selama ini,” jelasnya.

Namun belakangan, keduanya kembali mesra. Sering tampil bersama dalam berbagai kegiatan.

Ya udah…[]