PORTALNUSA.com | BANJARMASIN – Fahrizal Salim, anggota PWI Aceh dari Kota Lhokseumawe menjadi salah seorang atlet yang menyumbang medali untuk Kontingen PWI Aceh di ajang Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Baca: PWI Aceh Lewati Prestasi Porwanas Malang, Pecatur Armentoni Raih Dua Medali Sekaligus
Sebagai informasi, pada Porwanas XIV di Kalsel yang berlangsung 19-26 Agustus 2024 dimasukkan dua cabor permainan rakyat Banjar yaitu dum dan balogo. Kontingen Aceh mengikuti kedua cabor tersebut.
Atlet yang sekaligus ofisial cabor dum PWI Aceh, Ray Iskandar, SE mengatakan, tim dum PWI Aceh berlaga dengan atlet dari 28 provinsi lainnya di Indonesia.
Untuk cabang ini, Aceh menurunkan atlet masing-masing Jufri A. Rahman, Farizal Salim, dan Ray Iskandar.
Adapun kategori yang dipertandingkan yaitu pasangan U22 ke atas Kartu Tertutup (Farizal Salim dan Ray Iskandar).
Kategori Perorangan/Berdikari U22 ke atas Kartu Tertutup diikuti Farizal Salim.
Kategori berpasangan U22 ke atas Kartu Terbuka (Farizal Salim-Jufri A. Rahman) dan terakhir Perorangan/Berdikari U22 ke atas Kartu Terbuka, Jufri A. Arahman
Dalam laga perdana yang digelar Kamis, 22 Agustus 2024, Jufri A. Rahman berlaga pada kategori Perseorangan Terbuka berakhir di babak 8 besar.
Kejutan pada cabang dum terjadi Jumat, 23 Agustus 2024, ketika Farizal Salim berlaga di kategori Perseorangan Tertutup berhasil menundukkan lawan-lawannya dan meraih mendali perunggu.
Laga cabor dum berlanjut pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 yang bertanding kategori pasangan terbuka Jufri A. Rahman-Farizal Salim dilanjutkan pasangan Farizal Salim-Ray Iskandar. Namun kedua nomor ini tak mampu menuju tangga juara.
Balogo belum berdaya
Cabang olahraga tradisional Banjar yang juga dipertandingkan pada Porwanas XIV Kalsel adalah balogo.
Balogo adalah permainan tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan.
Permainan ini dilakukan oleh anak-anak sampai remaja dan umumnya hanya dimainkan kaum pria.
Nama permainan balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan menggunakan alat logo.
Logo terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm dan kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat.
Bentuk alat logo ini bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segitiga, bentuk layang-layang, daun dan bundar.
PWI Aceh mengirim tiga atlet balogo ke Porwanas Kalsel, yaitu Afrizal, Fauzul Husni, dan Nazar A. Hadi.
Ketua Pengprov Gabungan Olahraga Balogo Indonesia (GOBI) Aceh, Nazar A. Hadi mengatakan, tim balogo Aceh sudah berupaya untuk tampil maksimal di cabor yang masih sangat asing bagi warga Aceh.
Menurut Nazar, ada delapan provinsi yang mengirim atlet untuk berlaga di cabor balogo Porwanas Kalsel, termasuk Aceh.
Bahkan, kata Nazar, semua provinsi di Kalimantan yang sudah sangat menguasai permainan rakyat tersebut ikut menurunkan atlet terbaik mereka.
Hasil yang dicapai Aceh untuk kategori balogo beregu adalah peringkat 8 dari 8 provinsi.
Kelompok ganda menempati peringkat 6 dari 8 provinsi dan kategori perorangan peringkat 5 dari 8 provinsi.
“Meski belum menjadi juara tetapi kita bangga bisa mengikuti cabang lomba permainan rakyat Banjar ini. Kita akan terus sosialisasikan permainan ini di Aceh,” kata Ketua Pengprov GOBI Aceh, Nazar A. Hadi.[]