Tanggapan Kasus Penggranatan Rumah Cagub Aceh, “Primitif dan Pengecut”

Rumah kediaman Bustami Hamzah di kawasan Gampong Pineung, Banda Aceh manjadi sasaran penggranatan orang yang belum teridentifikasi, Senin subuh, 2 September 2024. (Dok Kepolisian)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Kasus penggranatan rumah Bustami Hamzah (Om Bus), salah seorang Cagub Aceh yang akan bertarung pada Pilkada 2024 memunculkan ragam tanggapan dari masyarakat. Umumnya tanggapan berupa kecaman dan menganggap itu tindakan pengecut dan primitif.

Seorang aktivis sosial dan antikorupsi di Aceh, Askhalani secara tegas mengingatkan agar kasus memalukan seperti itu harus dikecam, jangan beri ruang bagi pelaku untuk melakukan tindakan yang merugikan Aceh.



Baca: Kediaman Om Bus Cagub Aceh Digranat

“Polisi harus bergerak cepat dan menangkap pelakunya. Kalau dibiarkan bisa melanggengkan kekerasan karena pola model ini akan berimbas sampai ke basis masyarakat,” tulis Askhalani.

Askhalani memastikan tindakan ini untuk menebar teror apalagi jika melihat dengan rentang waktu kedatangan Presiden untuk pembukaan PON XXI dan kehadiran tamu dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Ini tantangan bagi Polda Aceh selaku penanngung jawab keamanan termasuk untuk kesuksesan PON XXI dan Pilkada. Jangan ragu bertindak karena masyarakat Aceh yang berpikiran sehat dipastikan tak mendukung cara-cara bodoh seperti ini,” tandas Askhalani.

Di grup-grup WhatsApp, tanggapan terhadap kasus penggranatan rumah Om Bus tersebut juga sangat santer.

Seorang anggota grup WhatsApp bertanya, “kalau menurut rekan-rekan, bagaimana reaksi kontingen PON saat mengetahui peristiwa ini?”

Ada juga yang menulis, “Yang lebih menjijikkan adalah gara-gara granat sebijik dikait-kaitkan dengan urusan politik. Besok-besok daerah kita bisa dicap lagi nggak aman. Calon investor harus berpikir 14 kali jika mau berinvestasi.”

Anggota grup lainnya menyindir (si pelaku), “Cara-cara lama masih qe pakek juga to”? Coba cari inovasi barulah biar nggak mudah dibaca.”

Diduga pelaku dua orang

Pascakasus penggranatan tersebut, polisi terus melakukan olah TKP termasuk memeriksa rekaman CCTV.

“Sejauh ini pelakunya diduga dua orang menggunakan sepeda motor,” kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama kepada wartawan di lokasi kejadian.

Aksi pelaku juga terekam CCTV namun, kata Kasat Reskrim, karena kejadiannya subuh, masih agak gelap makanya wajah pelaku tidak begitu jelas.[]