Kinerja Bank Aceh semakin Profesional, jangan Dipolitisasi

Rahmad Rinaldi

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Adanya rekomendasi Pansus Pengelolaan Bank Aceh DPRA agar Paj Gubernur Aceh mengembalikan Muhammad Syah sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Zulkarnaini sebagai Direktur Operasional  Bank Aceh ditanggapi oleh berbagai kalangan dan menganggap rekomendasi itu terlalu politis.

Salah satu tanggapan disuarakan oleh Ketua Pemuda Kebijakan Publik Banda Aceh, Rahmad Rinaldi.

Dia menegaskan, keputusan pemberhentian Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh Syariah (BAS) yang lama telah sesuai dengan aturan dan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB).

Menurut Rahmad, Bank Aceh yang sudah besar dan berpengalaman tentu tidak akan melakukan langkah tanpa mematuhi aturan yang berlaku. Upaya mengembalikan Dirut yang lama terlalu bersifat politis.

“Kami melihat adanya kepentingan segelintir pihak yang mencoba mempolitisasi Bank Aceh untuk bargaining politik,” tulis Rahmad dalam keterangannya.

Ia menambahkan, sangat disayangkan jika Bank Aceh yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terbesar di Aceh, terus dipolitisasi.

Rahmad menilai bahwa Bank Aceh merupakan BUMD yang telah memberikan kontribusi besar kepada pemerintah daerah Aceh. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika institusi keuangan ini dipengaruhi oleh kepentingan politik.

“Kami berharap Bank Aceh tetap berada di jalur profesionalitas dan tidak terjebak dalam intrik politik yang merugikan,” lanjut Rahmad.

Dalam konteks ini, Rahmad juga memberikan saran kepada Pj. Gubernur Aceh sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) agar tidak mudah terpengaruh oleh rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) DPRA.

“Rekomendasi Pansus DPRA terhadap Bank Aceh terkesan terlalu politis. Kami harap keputusan yang diambil tidak semata-mata berdasarkan rekomendasi politik,” jelasnya.

Rahmad juga menyoroti kinerja manajemen Bank Aceh saat ini yang menurutnya sudah berada “on the track” atau sesuai jalur.

Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba memecah-belah manajemen bank karena saat ini kinerja bank sudah mulai membaik.

“Kami mendukung penuh langkah Bank Aceh yang terus berkembang dan profesional,” katanya.

Ia menambahkan bahwa layanan perbankan Bank Aceh selama PON XXI Aceh-Sumut telah berjalan dengan sangat baik.

“Layanan weekend banking yang disediakan oleh Bank Aceh selama PON sangat membantu nasabah, terutama dalam transaksi perbankan di tengah kesibukan pelaksanaan acara besar ini,” tambahnya.

Rahmad juga berharap agar percepatan layanan perbankan terus dilakukan agar semakin memadai, terutama bagi para nasabah yang semakin membutuhkan layanan yang cepat dan efektif.

“Kecepatan dan kualitas layanan harus terus ditingkatkan agar nasabah semakin puas,” ujarnya.

Rahmad menekankan pentingnya dukungan terhadap kinerja Bank Aceh yang dinilainya sudah baik. Menurutnya, dengan manajemen yang tepat, Bank Aceh dapat berkembang lebih pesat dan memberikan layanan perbankan yang lebih memadai bagi nasabah.

Ia juga mendorong percepatan peningkatan kualitas layanan agar kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dengan lebih baik, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut semakin meningkat.

Terakhir, Rahmad menyatakan optimismenya bahwa jika manajemen Bank Aceh terus fokus pada pelayanan dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik, bank ini akan semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh.[]