Sekolah di Aceh Minim Pendidikan PRB, “Ironi di Negeri Rawan Bencana”

Muhammad Ikbal

Catatan Muhammad Ikbal, Ketua Yayasan Khadam Indonesia

SEBAGAI negeri yang rawan bencana, sangat ironis jika perhatian berbagai pihak terhadap upaya pengurangan risiko bencana seperti ogah-ogahan.

Menurut catatan Yayasan Khadam Indonesia, sejak 2010 hingga saat ini, baru 150 sekolah dari 6,838 lebih sekolah di Provinsi Aceh yang pernah mendapatkan intervensi pendidikan pengurangan risiko bencana dari pemerintah.

Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB)  penting  untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana terhadap kehidupan. Ketika kita siap dan siaga menghadapi bencana, insya Allah kerugian dapat diminimalisir.

Kita harus belajar dari pengalaman masa lalu, bahwa kurangnya kesiapan dan pengetahuan bisa berakibat pada korban jiwa yang begitu banyak dan kerugian materi yang taj terhingga.

Yayasan Khadam Indonesia yang salah satu fokusnya adalah merespons isu-isu kebencanaan ikut mengisi peringatan Bulan PRB di Aceh dengan melaksanakan simulasi evakuasi mandiri penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami. Kegiatan yang melibatkan 11 sekolah di sekitaran Blang Padang dan Museum Tsunami di Banda Aceh tersebut berlangsung Rabu, 9 Oktober 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye PRB pada peringatan Bulan PRB Nasional Tahun 2024 pada  8-10 Oktober 2024 yang dipusatkan di Aceh.

Sebanyak 3.565 siswa dan guru terlibat pada kegiatan bersifat mandiri dan kolaboratif  bersama pegiat kebencanaan yaitu Aceh Disaster Institute (ADI), RAPI Kota Banda Aceh, PMI Kota Banda Aceh, Polresta Banda Aceh, dan Kodim 0101 Banda Aceh.

Evakuasi mandiri yang melibatkan  ribuan orang ini merupakan program ketiga dilaksanakan Yayasan Khadam Indonesia, setelah sebelumnya pada 2017 dan 2023.

Membangun kesadaran kesiapsiagaan bencana adalah tugas utama pemerintah. Sedangkan komunitas sebagai support system saja.

Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan menjadi pondasi kuat untuk menciptakan perubahan besar di masa depan. Marilah bersama-sama kita mengambil peran aktif, karena setiap kontribusi, sekecil apapun, akan memberikan dampak besar pada keselamatan kita semua. Semoga.[]