PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Sebanyak 24 pelaku UMKM di Kota Banda Aceh dan Aceh besar mengikuti Expo Produk Ekraf bersertifikasi halal di halaman Museum Tsunami Aceh, Sabtu 19 Oktober 2024.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari 19-22 Oktober 2024 tersebut bertujuan untuk bisa mentriger para pelaku UMKM lainnya untuk bisa mendaftarkan produknya bersertifikat halal.
Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal melalui Kabid PUPK, Ismail menyebutkan, logo halal bagi wisatawan terkait produk yang mereka konsumsi dan beli yang ada di Aceh sangat penting.
“Melalui kegiatan ini juga kami berharap akan menjadi triger bagi pelaku usaha yang belum mengurusi sertifikat halal untuk bisa segera mengurus sertifikat halal baik melalui BPJPH maupun LPH LPPOM MUI,” ungkapnya.
Saat ini Pemerintah Aceh juga terus berupaya untuk menjadikan destanis wisata halal tingkat internasional dan menjadikannya sebagai visi RIPKA Aceh Nomor 3 Tahun 2022.
“Kita juga sudah tahu bersama-sama Aceh untuk kesekian kalinya mendapati peringkat kedua pada ajang detinasi wisata halal di tingkat nasional dan itu semua berkat dikungan dari pada para pelaku usaha yaitu UMKM yang sudah bersertifikasi halal,” sebut Ismail.
Sementara itu, salah satu pemilik produk UD Tuna, Fauziah Basyariah berterimakasih kepada Disbudpar Aceh karena sudah membuat kegiatan expo halal seperti ini, sehingga bisa saling bersilahturahim terutama dengan teman-teman yang lainnya.
Fauziah turut menjelaskan produk yang dijualnya merupakan olahan ikan, khususnya ikan kayu, yang merupakan makanan khas Aceh.
Bahkan, produksinya sudah sampai ke Arab Saudi yang secara khusus di beli oleh Pemerintah Aceh untuk dibagikan kepada jemaah haji tersebut.
“Jadi setiap ada pengunjung mereka membeli oleh-oleh ini, ada yang sudah siap saji ada yang belum, tinggal masak udah ada bumbu di dalamnya,” katanya.
“Produk ini sudah ada di seluruh tempat souvernir di kota Banda Aceh, Lhokseumawe, Medan, Sigli dan Sabang. Alhamdulillah produk kami sudah bersertifikat halal,” kata Fauziah.