DAERAH  

Usai Dibezuk Bustami, Remaja Korban Penyiraman Air Batere oleh Ayah Tiri Dirujuk ke RSUZA

Ambulance RSU Cut Meutia membawa pasien bernama Rahila Nada Filza (13) ke RSUZA Banda Aceh, Sabtu malam, 19 Oktober 2024. (Foto Jalaluddin/RSU Cut Meutia)

PORTALNUSA.com | LHOKSEUMAWE – Setelah dibezuk oleh Cagub Aceh, Bustami Hamzah akhirnya Rahila Nada Filza, remaja perempuan berusia 13 tahun, korban penyiraman air batere oleh ayah tirinya, dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.

“Sekitar pukul 20.00 WIB, Sabtu, 19 Oktober 2024, pasien atas nama Rahila Nada Fliza dirujuk ke RSUZA Banda Aceh,” kata Kabag TU RSU  Cut Meutia Lhokseumawe, Jalaluddin, SKM, M.Kes.



Menurut Jalaluddin, pasien korban penyiraman air batere oleh ayah tirinya itu dirujuk ke RSUZA dengan biaya ditanggung sepenuhnya oleh Cagub Aceh, Bustami Hamzah.

“Semua biaya rujukan ditanggung oleh calon gubernur Bustami Hamzah kecuali biaya selama dirawat di RSU Cut Meutia gratis,” lapor Jalaluddin.

Baca: Bustami Bezuk Remaja Korban Penyiraman Air Batere oleh Ayah Tiri

Sebelumnya, Sabtu, 19 Oktober 2024, Cagub Aceh, Bustami Hamzah membezuk Rahila yang dirawat di RSU Cut Meutia Lhokseumawe.

Kedatangan Bustami Hamzah disambut sang ibu, Zubaidah.

Baca: Di Lhokseumawe, Dua Perempuan Kakak Beradik Disiram Air Batere oleh Ayah Tiri

Wanita berusia 41 tahun itu tampak terharu dibezuk Bustami yang adalah mantan Pj Gubernur Aceh.

Zubaidah bercerita, pihak RSU Cut Meutia sudah menyarankan anaknya dirujuk ke RSUZA Banda Aceh sejak hari pertama kejadian. Namun, Zubaidah terkendala biaya.

Usai mendengar masalah yang dihadapi, Bustami menawarkan menanggung seluruh biaya pengobatan jika Rahila dirujuk ke Banda Aceh. Namun, Zubaidah belum dapat memutuskan.

“Ayah kandungnya masih ada dan lebih berhak memutuskan,” kata Zubaidah kepada Bustami.

Tak lama kemudian, ayah kandung Rahila yang telah bercerai dengan Zubaidah muncul di ruangan. Namun, sang ayah juga belum dapat memutuskan, dengan alasan harus bermusyawarah dulu dengan keluarga besarnya.

Bustami Hamzah tak ingin memaksa. Menjelang meninggalkan RSU Cut Meutia, Bustami menyodorkan amplop berisi uang bantuan untuk meringankan biaya pengobatan dan belanja sehari-hari selama di rumah sakit.

Bustami berpesan, kapanpun keluarga memutuskan setuju Rahila dirujuk ke Banda Aceh, dirinya siap membantu menanggung seluruh biaya pengobatan Rahila.

“Sedih sekali anak sekecil ini harus merasakan penderitaan seperti itu oleh perbuatan ayah tirinya. Semoga itikad baik kita dapat meringankan beban mereka,” kata Bustami sesaat sebelum meninggalkan RS Cut Meutia, Lhokseumawe.[]