Tiga Putra Aceh di Kabinet Merah Putih, Ini Profil Mereka

Teuku Rifky Harsya, Nezar Patria, dan Sugiono. (dbs/Kolase by Meylida Abdani)

PORTALNUSA.com – Proses penggodokan, pengumuman, dan pelantikan Menteri, Wakil Menteri, dan Pejabat Stingkat Menteri yang akan menjadi pembantu Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah selesai dilakukan langsung oleh Prabowo.

Pelantikan 53 menteri dan kepala badan serta 56 wamen yang mengisi Kabinet Merah Putih dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin pagi, 21 Oktober 2024 atau sehari pascapelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan   Gibran Rakabuming.



Dalam Kabinet Merah Putih itu ada tiga putra Aceh yang mendapat kepercayaan Prabowo untuk membantunya melaksanakan berbagai program pembangunan ke depan, yaitu Teuku Rifky arsya, Nezar Patria, dan Sugiono. Berikut profil mereka:

1. Teuku Rifky Harsya
Prabowo Subianto menunjuk Sekjen Partai Demokrat periode 2020-2025 Teuku Riefky Harsya sebagai Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf)/Kepala Badan Ekonomi Kreatif.

Kementerian Ekonomi Kreatif tersebut merupakan pemecahan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.

Lantas, siapa sosok Teuku Riefky Harsya dan jejak karier politiknya?

Pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1972 ini ternyata memiliki latar belakang militer. Dikutip dari situs resmi Partai Demokrat, Teuku Riefky pernah mengenyam pendidikan akademi militer di Amerika selama empat tahun dan lulus pada 1994.

Dia juga pernah mengikuti program pelatihan dan pengembangan kepemimpinan Reserve Officers’ Training Corps (ROTC) di Amerika.

Namun, pria yang sempat ditawari masuk menjadi anggota TNI itu justru memilih menjadi pebisnis melanjutkan jejak sang ayah, Teuku Syahrul Mudadalam.

Teuku Riefky juga pernah menjadi direksi di beberapa anak perusahaan milik Investment Group (Tbk) pada era tahun 90-an. Di antaranya Marketing Director Uninet Media Sakti Internet Service Provider dan President Director Grandkemang Hotel Management.

Partai Demokrat ternyata juga bukan partai politik (parpol) pertama tempatnya berlabuh. Riefky sebelumnya bergabung dengan Partai Golkar. Hingga akhirnya, dia bergabung menjadi relawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2000.

Bahkan, Teuku Riefky ikut mengumpulkan KTP guna mendirikan Partai Demokrat pada 2001.

Kariernya di Partai Demokrat tidak lantas berada di atas. Riefky mengawalinya dengan aktif dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Jakarta Pusat. Kemudian, dia secara berjenjang dari bawah menduduki berbagai jabatan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat sejak 2015 sampai 2020. Di antaranya, menjadi Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat dan Wakil Komandan I KOGASMA (Komando Satuan Tugas Bersama) di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.

Hingga akhirnya putra Aceh ini ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebagai Sekjen Partai Demokrat pada 2020-2025 menggantikan Hinca Pandjaitan.

Sementara itu, sebagai wakil rakyat, Teuku Riefky pertama kali menjadi anggota DPR setelah pengganti antarwaktu (PAW) pada periode 2004-2009. Selanjutnya, Teuku Riefky langganan lolos ke Senayan selama tiga periode berturut-turut, yakni 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024.

2. Nezar Patria

Nezar Patria adalah sosok yang tidak asing di kalangan aktivis, jurnalis, hingga pemerintahan Indonesia saat ini.
Dengan rekam jejak panjang sebagai wartawan dan keterlibatannya yang aktif dalam gerakan reformasi, Nezar kembali mendapat kepercayaan sebagai Wamen Kominfo di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. Jabatan yang sama juga diemban oleh putra tokoh pers Aceh, H. Sjamsul Kahar yang merupakan Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia.

Menjelang pelantikan Presiden RI 2024, Nezar mengatakan bahwa dirinya diarahkan oleh Prabowo membahas terkait bidang teknologi dan pengelolaan berbagai rintangannya di masa depan.

Nezar Patria, pria kelahiran 5 Oktober 1970 merupakan putra dari tokoh pers Aceh yang merupakan Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, H. Sjamsul Kahar.

Nezar menempuh pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Fakultas Filsafat. Di sinilah kiprah aktivisnya dimulai, sebab ia bergabung dengan organisasi kemahasiswaan seperti Biro Pers Mahasiswa Fakultas Filsafat UGM, Jamaah Shalahuddin UGM, dan Kelompok Studi Plaza Filsafat UGM.

Selain itu, Nezar pernah menjadi Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), salah satu organisasi mahasiswa yang melakukan perlawanan kuat terhadap Orde Baru tahun 1998.

Menjadi bagian dari organisasi tersebut, Nezar pun menjadi salah satu korban penculikan Aktivis 98 bersama tiga temannya. Kisahnya pun dibagikan dalam artikel berjudul “Di Kuil Penyiksaan Orde Baru” di majalah Tempo dan novel berjudul “Laut Bercerita” yang ditulis oleh rekannya, Leila Chudori.

Setelah menyelesaikan Sarjana di UGM, Nezar melanjutkan studinya di luar negeri. Nezar mengenyam pendidikan ke jenjang Magister jurusan Sejarah Hubungan Internasional di London School of Economics and Political Science (LSE).

Tidak berhenti sampai sana, Nezar masih terus menjalani pendidikannya hingga gelar Doktor. Beberapa gelar pendidikan yang berhasil ia raih yaitu gelar M.B.A di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB tahun 2022, gelar Asean M.B.A di Graduate School of Business University Sains Malaysia tahun 2022 dan gelar doktor komunikasi di Fisipol UGM.

Nezar juga dikenal sebagai jurnalis. Ia pernah bekerja menjadi wartawan Majalah Berita Mingguan di Tempo tahun 1999-2008.

Selesai mengemban tugas wartawan di Tempo, Nezar mendirikan portal berita Viva.co.id tahun 2008-2014 bersama teman seperjuangannya dan juga terpilih menjadi redaktur pelaksana.

Melihat berbagai kemampuannya, ia dipercayai menduduki jabatan sebagai Wakil Pemimpin Redaksi CNN Indonesia tahun 2014-2014 dan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post tahun 2015-2020.

Perjalanan panjangnya dalam dunia jurnalistik, hal ini mengantarkan dirinya menjabat sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dalam periode 2008-2011 dan Anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga tahun 2016-2019.

Tahun 2003, Nezar berhasil meraih penghargaan Journalism for Tolerance Prize dalam liputan investigasi kerusuhan Mei 1998 yang dimuat di Majalah Tempo. Acara tersebut diselenggarakan oleh International Federation of Journalist (IFJ) di Manila, Filipina.

Kemudian, Nezar juga menyelami bidang riset sebagai editor jurnal pemikiran sosial dan ekonomi Prisma (LP3ES).

Dalam bidang pemerintahan, Nezar pernah menjabat sebagai Staf Khusus V di Kementerian BUMN tahun 2022 hingga 2023. Ia dipercaya menduduki posisi tersebut melihat pengalamannya yang pernah menjabat sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2020-2022 dan Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha tahun 2021-2022.

Kemudian, pada 17 Juli 2023, Nezar dilantik oleh Presiden Jokowi masuk ke dalam kabinetnya dan menjabat sebagai Wakil Menteri Kominfo mendampingi Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi. Kini, jabatan sebagai Wamenkominfo kembali dipercayakan untuk Nezar dalam Kabinet Merah Putih.

3. Sigiono

 Sugiono adalah mantan prajurit Kopassus yang menjadi salah satu kepercayaan Prabowo Subianto. Ia ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, yang disebut Kabinet Merah Putih.

Pada Senin, 14 Oktober 2024, Sugiono dipanggil oleh Prabowo ke kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Sugiono memulai karier militernya di TNI Angkatan Darat pada tahun 2002 dan bertugas selama dua tahun hingga 2004. Pangkat terakhirnya adalah Letnan Satu, yang ditandai dengan dua balok di pundaknya.

Namun, ia memutuskan untuk pensiun dini dari dinas militer dan memilih jalur baru dengan menjadi Sekretaris Pribadi Prabowo.

Dikutip Portalnusa.com dari Kompas.tv dan berbagai sumber lainnya, Sugiono lahir dan besar di Aceh.

Sugiono lahir di dataran tinggi Gayo, tepatnya di Takengon, Aceh Tengah, pada 11 Februari 1979.

Sejak usia dini, ia menunjukkan bakat dan potensi yang luar biasa. Pendidikan dasarnya ia tempuh di SD Negeri Blang Kolak I, Aceh Tengah (1985-1991), sebelum melanjutkan ke SMPN 1 Takengon, dan kemudian menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMPN 3 Banda Aceh pada 1994.

Perjalanan pendidikan Sugiono semakin cemerlang ketika ia berhasil lolos           seleksi masuk ke SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah, salah satu sekolah bergengsi di Indonesia yang menekankan kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan.

Ia menempuh pendidikan berasrama di sana hingga lulus pada tahun 1997.

Saat berada di SMA Taruna Nusantara, Sugiono aktif dalam organisasi siswa dan terlibat sebagai anggota Perwakilan Kelas pada tahun terakhirnya.

Ia tercatat sebagai alumni Angkatan V di lembaga pendidikan tersebut.

Menariknya, ia satu angkatan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan juga akan masuk ke dalam Kabinet Prabowo.

Sugiono bercita-cita menjadi tentara sejak muda, dan setelah lulus SMA ia mendaftar sebagai calon taruna AKABRI.

Namun, takdir membawanya ke arah yang sedikit berbeda ketika Mayor Jenderal TNI Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus, membuka program pengiriman alumni SMA Taruna Nusantara ke perguruan tinggi militer di Amerika Serikat.

Program beasiswa ini menjadi peluang besar bagi Sugiono, yang akhirnya memilih untuk mengikuti seleksi tersebut dan lulus.

Sugiono kemudian menjalani pendidikan militer di Norwich University, salah satu akademi militer tertua di Amerika Serikat.

Setelah lulus dari Norwich, ia sempat bekerja di Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Magelang pada program calon perwira TNI (Semapa PK).

Pada tahun 2002, ia dilantik sebagai perwira TNI AD dengan pangkat Letnan Dua di Korps Infanteri.

Dalam karier militernya, Sugiono bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan bertugas selama dua tahun, mencapai pangkat Letnan Satu sebelum memutuskan untuk pensiun dini pada 2004.

Setelah meninggalkan militer, Sugiono memilih bergabung dengan Partai Gerindra, aktif sebagai kader sejak 2008. Karier politiknya pun terus berkembang hingga ia menjadi salah satu tokoh penting di partai tersebut.

Prabowo Subianto, yang telah lama bekerja sama dengan Sugiono, pernah memujinya sebagai “kesatria jedi,” istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki kemampuan khusus.

Kini, Sugiono dikenal sebagai salah satu kepercayaan Prabowo dan diangkat sebagai Menteri Luar Negeri.

Berikut susunan lengkap nama Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
Menteri
1. Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan: Yusril Ihza Mahendra
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Pratikno
4. Menteri Koordinator Politik dan Keamanan: Budi Gunawan
5. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan: Agus Harimurti Yudhoyono
6. Menteri Koordinator Pangan: Zulkifli Hasan
7. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat: Abdul Muhaimin Iskandar
9. Menteri Sekretaris Negara: Prasetyo Hadi
10. Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
11. Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
12. Menteri Luar Negeri: Sugiono
13. Menteri Agama: Nasaruddin Umar
14. Menteri Hukum: Supratman Andi Agtas
16. Menteri Hak Asasi Manusia: Natalius Pigai
18. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Agus Andrianto
19. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
20. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu’ti
21. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi: Satrio Sumantri Brodjonegoro
22. Menteri Kebudayaan: Fadli Zon
23. Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin
24. Menteri Sosial: Saifullah Yusuf
25. Menteri Ketenagakerjaan: Yassierli
26. Menteri Penempatan Migran: Abdul Kadir Karding
28. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
29. Menteri Perdagangan: Budi Santoso
30. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Bahlil Lahadalia
31. Menteri Pekerjaan Umum: Raden Dodi Hanggodo
32. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman: Maruarar Sirait
33. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal: Yandri Susanto
34. Menteri Transmigrasi: Iftitah Suryanegara
35. Menteri Perhubungan: Dudy Purwagandhi
36. Menteri Komunikasi dan Digital: Meutya Hafid
37. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
38. Menteri Kehutanan: Raja Juli Antoni
39. Menteri Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono
40. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Nusron Wahid
42. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Rachmat Pambudy
43. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Rini Widiantini
44. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Erick Thohir
45. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional: Wihaji
47. Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup: Hanif Faisol
48. Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Penaman Modal: Rosan Roeslani
49. Menteri Koperasi: Budi Arie
50. Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah: Maman Abdurrahman
51. Menteri Pariwisata: Widianti Putri
52. Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Teuku Riefky Harsya
53. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Arifatul Choiri Fauzi
55. Menteri Pemuda dan Olahraga: Dito Ariotedjo

Pejabat Setingkat Menteri
1. Jaksa Agung: ST Burhanuddin
2. Kepala Badan Intelijen Negara: M Herindra
3. Kepala Staf Kepresidenan: AM Putranto
4. Kepala Presidential Communication Office (PCO): Hasan Nasbi
6. Sekretaris Kabinet: Teddy Indra Wijaya

Wakil Menteri
1. Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan: Lodewijk Freidrich Paulus
2. Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan: Otto Hasibuan
3. Wakil Menteri Sekretaris Negara: Bambang Eko Suharyanto
4. Wakil Menteri Sekretaris Negara: Juri Ardiantoro
5. Wakil Menteri Dalam Negeri: Bima Arya Sugiarto
6. Wakil Menteri Dalam Negeri: Ribka Haluk
7. Wakil Menteri Luar Negeri: Anis Matta
8. Wakil Menteri Luar Negeri: Arrmanatha Nasir
9. Wakil Menteri Luar Negeri: Arif Havas Oegroseno
10. Wakil Menteri Pertahanan: Donny Ermawan
11. Wakil Menteri Agama: R. Muhammad Syafii
12. Wakil Menteri Hukum: Edward O.S Hiariej
13. Wakil Menteri HAM: Mugiyanto
14. Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Silmy Karim
15. Wakil Menteri Keuangan: Thomas Djiwandono
16. Wakil Menteri Keuangan: Suahasil Nazara
17. Wakil Menteri Keuangan: Anggito Abimanyu
18. Wakil Menteri Pendidikan: Fajar Riza Ul Haq
19. Wakil Menteri Pendidikan: Atip Latipulhayat
20. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi: Fauzan
21. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi: Stella Christie
22. Wakil Menteri Kebudayaan: Giring Ganesha
23. Wakil Menteri Kesehatan: Dante Saksono Harbuwono
24. Wakil Menteri Sosial: Agus Jabo
25. Wakil Menteri Ketenagakerjaan: Imanuel Ebenezer Gerungan
26. Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran/Wakil Kepala BPMI: Christina Aryani
27. Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran/Wakil Kepala BPMI: Dzulfikar Tawalla
28. Wakil Menteri Perindustrian: Faisol Reza
29. Wakil Menteri Perdagangan: Dyah Roro Esti
30. Wakil Menteri ESDM: Yuliot Tanjung
31. Wakil Menteri Pekerjaan Umum: Diana Kusumastuti
32. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman: Fahri Hamzah
33. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal: Ahmad Riza Patria
34. Wakil Menteri Transmigrasi: Viva Yoga Mauladi
35. Wakil Menteri Perhubungan: Suntana
36. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital: Angga Raka Prabowo
37. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital: Nezar Patria
38. Wakil Menteri Pertanian: Sudaryono
39. Wakil Menteri Kehutanan: Sulaiman Umar
40. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan: Didit Herdiawan Ashaf
41. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN: Ossy Dermawan
42. Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Bappenas: Febrian Alphyanto Ruddyard
43. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Purwadi Arianto
44. Wakil Menteri BUMN: Kartika Wirjoatmodjo
45. Wakil Menteri BUMN: Aminuddin Ma’ruf
46. Wakil Menteri BUMN: Dony Oskaria
47. Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN: Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka
48. Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup: Diaz Hendropriyono
49. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM: Todotua Pasaribu
50. Wakil Menteri Koperasi: Ferry Juliantono
51. Wakil Menteri UMKM: Helvi Yuni Moraza
52. Wakil Menteri Pariwisata: Ni Luh Puspa
53. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif: Irene Umar
54. Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Veronica Tan
55. Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga: Taufik Hidayat
56. Wakil Kepala Staf Kepresidenan: M. Qodari.[]