DAERAH  

Mualem Tanya Kasus Wastafel, Om Bus: Inilah yang Saya Tunggu-tunggu

Pasangan cagub-cawagub Bustami Hamzah-M. Fadhil Rahmi dan Muzakir Manaf-Fadhlullah pada debat kedua di De Pade Hotel, Aceh Besar, Jumat malam, 1 November 2024. (Foto Asnapost.com)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Debat kedua pasangan cagub Bustami Hamzah-M. Fadhil Rahmi dan Muzakir Manaf-Fadhlullah berlangsung lancar, Jumat malam, 1 November 2024 di De Pade Hotel, Aceh Besar.

Debat kedua tersebut disiarkan secara langsung melalui saluran TVRI dan kanal Youtube KIP Aceh dengan moderator Romi Zuliansyah dan Ida Almaddany.



Tema yang diusung pada debat kedua tersebut adalah, “Upaya meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.”

Secara keseluruhan, debat kedua berlangsung panas karena kedua paslon mengangkat isu-isu sensitif, seperti dugaan korupsi di BRA dan proyek wastafel.

Ketika tanya jawab pada segmen kelima, pasangan nomor urut 02, Muzakkir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) melontarkan pertanyaan terkait dugaan korupsi dana wastafel yang saat ini tengah disidang di Pengadilan Tipikor Banda Aceh.

“Aceh dihebohkan oleh kasus korupsi wastafel yang sedang disidangkan di pengadilan dan sangat merugikan rakyat. Bagaimana strategi Anda untuk mencegah korupsi berjamaah di tubuh Pemerintah Aceh,” tanya Mualem disambut histeria pendukungnya.

Menanggapi pertanyaan yang mengarah ke dirinya, Bustami mengatakan, “inilah pertanyaan yang sudah saya tunggu.”

Cagub nomor urut 01 yang akrab disapa Om Bus tersebut dengan tenang mengajak semua pihak menghormati proses hukum (yang sedang berjalan).

“Itu lagi berproses, jangan sampai masalah politik dibawa ke hukum, santai aja bro, semua berproses,” serunya.

Bustami Hamzah meminta kepada Mualem-Dek Fadh untuk menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan di PN Banda Aceh.

“Biarkan hakim yang akan memutuskan. Jangan hanya berwacana, hanya bisa menuduh yang bukan ranah kita,” ujar Om Bus.

Dia juga mengatakan, debat cagub ini adu gagasan dan ide, bukan meneror pribadi.

“Boh jok boh beurangan, watee troh taboh nan,” ujar Om Bus mengutip hadih maja Aceh yang artinya, semuanya menjadi pasti kalau sudah ada (barangnya/terbukti).[]