Perhumas Aceh Ikut Konvensi Internasional World Public Relations Forum 2024 di Bali

Ketua Umum Perhumas Wilayah Aceh, Amal Hasan. (Dok Perhumas Aceh)

PORTALNUSA.com | DENPASAR – Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Provinsi Aceh siap berpatisipasi dalam ajang Konvensi International World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang dirangkai dengan Konvensi Humas Indonesia (KHI) dan Musyawarah Nasional (Munas) Perhumas Indonesia 2024 di Grand Mercure Nusadua, Bali, 19-23 November 2024.

Kegiatan Humas berskala internasional itu digelar Global Alliance bekerja sama dengan BPP Perhumas Indonesia.



Ketua Umum Perhumas Wilayah Aceh, Amal Hasan mengungkapkan, sebuah kebanggaan bisa membawa nama Aceh dalam World Public Relation Forum yang akan dihadiri oleh sekitar 1.400 peserta dari 22 negara yang tergabung dalam International Public Relation Association (IPRA) yang berpusat di London.

“Ini momentum yang luar biasa, ini pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah. Perhumas sebagai organisasi profesi para praktisi humas dan komunikasi telah memainkan peran vital dalam kaderisasi dan pengembangan kehumasan di Indonesia, kita dari Perhumas Aceh akan berpartisipasi aktif,” jelas Amal Hasan.

Amal Hasan yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Syiah Kuala (PP IKA USK) ini menambahkan, Perhumas Aceh akan selalu hadir mengisi berbagai forum dan ruang-ruang diskusi untuk menjawab kebutuhan dan mendukung pengembangan terhadap profesi kehumasan, serta mengembangkan kompetensi para profesional Humas di Aceh.

Amal berharap ajang World Public Relation Forum dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para praktisi humas dan komunikasi di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan profesional para anggota, memperluas dan memperdalam pengetahuan dalam segala aspek terutama humas dan komunikasi.

“Ini juga ajang bagi kita untuk meningkatkan kerja sama dengan organisasi-organisasi kehumasan luar negeri sebagai sarana untuk bertukar pengalaman. Apa lagi akan ada 37 pembicara internasional dan 41 pembicara nasional dalam forum ini,” tambah Amal Hasan.

Selain itu, kata Amal Hasan, berbagai tantangan dan peluang dalam industri kehumasan global perlu direspons dengan baik, terutama terkait inovasi dan perkembangan terkologi, terumata terkait pemanfaatan artificial intelleigence (AI) dalam upata peningkatan peran strategis humas di masyarakat.

“Perkembangan teknologi digital telah mempengaruhi landskap komunikasi publik, akses informasi sangat instan, ini tantangan yang perlu dijawab oleh praktisi kehumasan dan informasi. Perhumas Aceh siap untuk itu,” tegas Amal Hasan.

Sebelumnya, Ketua Perhumas Indonesia, Boy Kelana Soebroto mengungkapkan, WPRF 2024 di Bali akan menjadi platform dinamis untuk berbagi ide, strategi, dan praktik terbaik di kalangan profesional, akademisi, pemimpin industri, serta pemerintah.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid dipastikan akan tampil sebagai salah satu pembicara utama pada sesi “Shaping Nation Branding through Digital Communication,” yang menyoroti peran komunikasi digital dalam memperkuat citra bangsa.

Selain itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Prabu Revolusi juga dijadwalkan menjadi pembicara pada forum bergengsi ini.

Boy Kelana menekankan, di era globalisasi dengan akses informasi instan, kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan sehat. Ia juga berharap WPRF 2024 bisa memberikan kontribusi signifikan dalam membangun masyarakat yang lebih terhubung, cerdas, dan responsif terhadap tantangan global.[]