KAMIS, 5 Desember 2024, serombongan wartawan dari berbagai media dan asosiasi/perusahaan pers berkunjung ke PT Solusi Bangun Andalas (SBA), pabrik semen di Lhoknga, Aceh Besar yang dioperasikan oleh anak usaha Solusi Bangun Indonesia (SBI). Kunjungan dalam rangka Quarry Day 2024 tersebut berlabel Media Visit Sharing Session: Pengelolaan Tambang dan Implementasi Good Mining Practice, “Tambang untuk Semua.” Kegiatan itu diisi dengan pemaparan materi seputar tambang oleh Adi Handarbeni selaku Quarry Manager SBA berjudul Overview Kegiatan Pertambangan & Implementasi Good Mining Practice PT Solusi Bangun Andalas; Said Faisal, ST., MT selaku Plh Kadis ESDM Aceh tentang Tata Kelola Pertambangan di Aceh, dan Haris Mirza, S.T selaku Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Aceh mengangkat judul materi Pembinaan dan Pengawasan Aspek Teknik & Lingkungan di PT Solusi Bangun Andalas. Pada rangkaian pembukaan hadir juga Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto yang memberikan sambutan sekaligus ‘testimoni’ tentang peran PT SBA dalam pembangunan daerah termasuk pemberdayaan masyarakat lingkungan. Menariknya, selain kegiatan indoor juga ada outdoor menjelajahi perbukitan Lhoknga—tak jauh di bagian belakang pabrik— yang menjadi areal penambangan batu gamping sebagai salah satu bahan baku semen. Kami juga diperlihatkan bagaimana penerapan praktik baik di areal pertambangan termasuk menyelamatkan Guha Weung Dalam di kaki bukit dalam areal lahan PT SBA yang secara aturan bisa saja dikelola karena merupakan jenis gua horizontal yang dikategorikan sebagai gua fossil (gua kering). Penjelahan ke areal tambang selesai menjelang ashar. Selanjutnya rombongan yang dimobilisaasi dengan belasan unit mobil berpenggerak empat roda dibawa ke Gampong Lampoh Kutam, berjarak beberapa kilometer dari lokasi pabrik. Di sini kami diperlihatkan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat berupa peternakan puyuh dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT SBA. Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin yang juga Pemred Portalnusa.com yang ikut dalam rombongan media visit dalam rangka Quarry Day 2024 mencatat sejumlah hal penting dan menarik dari kegiatan yang difasilitasi Divisi Humas PT SBA tersebut.
Dalam sambutannya pada acara pembukaan Media Visit dalam rangka Quarry Day 2024, Plt General Manager PT SBA, Muhammad Rahjuni mengapresiasi peran para jurnalis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya di media massa selama ini.
“Media berperan penting sebagai alat kontrol sosial dan sumber informasi bagi masyarakat. Karena itu, kami berterima kasih atas dukungan media selama ini baik dalam hal publikasi dan pertukaran informasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Rahjuni.
Kunjungan para jurnalis merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian acara Quarry Day 2024, yang diadakan bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan Dinas ESDM Aceh untuk memberikan sosialisasi mengenai praktik pertambangan yang baik dan berkelanjutan.
Menurut Rahjuni, dalam kegiatan Visit Media tersebut para jurnalis diperlihatkan area konservasi gua dan tambang SBA serta Peternakan Puyuh Andalas (PULAS) yang merupakan program CSR binaan SBA.
Dikatakan Rahjuni, PULAS telah mengantarkan SBA meraih penghargaan Tamasya Award (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) kategori Implementasi Bidang Lingkungan Komoditas Mineral dari Kementerian ESDM RI pada 26 November 2024 dan Indonesia CSR Award 2024 peringkat Gold untuk kategori Pelibatan dan Pengembangan Komunitas dari Corporate Forum for CSR Development pada 28 November 2024.
Sebagai perusahaan semen satu-satunya di Aceh yang telah beroperasi sejak 1983, SBA berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur dan perekonomian di provinsi ini.
Hal ini dibuktikan dengan sejumlah pencapaian, seperti raihan Proper Hijau selama tiga tahun berturut-turut (2021–2023) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta nominasi untuk Proper Enas tahun 2024. SBA juga meraih penghargaan Pratama dalam kategori konservasi tambang dan Tamasya Award dari Kementerian ESDM pada tahun ini.
Produk unggulan SBA, yaitu Semen Andalas telah memperoleh sertifikasi Green Label Indonesia Level Gold dari Green Product Council Indonesia pada 2021, yang menandakan komitmen perusahaan terhadap produk yang lebih ramah lingkungan.
“Kami bangga menjadi bagian dari masyarakat Aceh, beroperasi di wilayah ini dengan potensi besar untuk berkembang. Semua capaian ini tidak lepas dari dukungan rekan-rekan wartawan yang terus memberitakan program-program kami kepada masyarakat luas,” tambah Rahjuni.
Sementara itu, Ketua PWI Provinsi Aceh, Muhammad Nasir Nurdin dalam sambutannya menekankan peran media dalam mengedukasi masyarakat tentang praktik pertambangan yang baik yang dilakukan industri untuk keberlangsungan investasi di Aceh.
“Kegiatan hari ini tidak hanya memperkaya wawasan insan pers tentang aktivitas industri yang dilakukan SBA, tapi juga mempererat hubungan baik antara pewarta dengan narasumber untuk kerja sama yang lebih baik ke depan,” kata Nasir yang ikut didampingi Sekretaris PWI Aceh Muhammad Zairin, Wakil Ketua Penasihat PWI Aceh Bustamam Ali dan Ketua Dewan Kehormatan HT Anwar Ibrahim.
Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto yang hadir dan memberikan sambutan mengapresiasi kontribusi PT SBA sebagai salah satu perusahaan penyumbang PAD untuk pembangunan daerah dan program CSR yang telah dan akan terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya masyarakat di lingkungan perusahaan.
“Mari kita sama-sama menjaga keberlanjutan operasional perusahaan sesuai dengan ketentuan pertambangan sehingga memberikan manfaat untuk masyarakat. Saya pikir peran media sangat strategis untuk memastikan semuanya berjalan baik,” ujar Iswanto.
Plh Kadis ESDM Aceh, Said Faisal, ST, MT ketika membuka Media Visit dalam Rangka Quarry Day 2024 mengatakan dalam dunia pertambangan, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan media adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan kepentingan masyarakat luas.
Said Faisal mengapresiasi inisiatif PT SBA yang menyelenggarakan kegiatan Media Visit sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat.
“Pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan penerapan good mining practice dan prinsip-prinsip keberlanjutan,” ujar
Said Faisal.
Prinsip-prinsip keberlanjutan tersebut adalah kepatuhan terhadap regulasi dengan memastikan seluruh aktivitas tambang sesuai dengan RT/RW dan ketentuan lingkungan.
Yang juga tak kalah penting, kata Faisal adalah manfaat untuk masyarakat lokal dengan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah tambang. Lalu perlindungan lingkungan yaitu menjaga kelestarian ekosistem melalui upaya rehabilitasi dan pemantauan yang konsisten.
“PT SBA telah menjadi salah satu perusahaan yang patut dijadikan contoh dalam penerapan praktik tambang yang bertanggung jawab,” demikian Said Faisal.
***
Rangkaian visit media ke PT SBA dilanjutkan kegiatan outdoor melihat langsung areal bekas penambangan batu gamping yang sudah ditanami berbagai tanaman sebagai bagian dari program reklamasi di bekas lokasi tambang.
Wartawan juga berkesempatan melihat dan masuk menelusuri Guha Weung Dalam di lahan PT. SBA. Di lokasi ini para pekerja pers dari berbagai media menikmati dan merekam berbagai pesona stalaktit dan stalagmit.
Guha Weung Dalam merupakan jenis gua horizontal yang dikategorikan sebagai gua fossil (gua kering). Di tempat ini, bisa dijumpai beberapa ornamen aktif gua antara lain gouryn, pilar, stalaktit dan stalagmit. Guha Weung Dalam terindefikasi memiliki fauna gua seperti kelelawar.
Di PT SBA ini terdapat dua gua yang berada di dalam area kawasan pertambangan batu gamping, yakni Guha Weung Dalam dan Guha Troh.
PULAS Binaan SBA
Selain mencatat sukses melaksanakan program beasiswa untuk anak-anak lingkungan (Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung), PT SBA juga berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program CSR-nya.
Berbagai program CSR tersebut disampaikan oleh Tafaul Rijal, GA & Comrel Manager SBA pada sesi tanya jawab dengan wartawan.
Salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT SBA melalui program CSR adalah usaha peternakan puyuh Andalas (PULAS) di Gampong Lampoh Kutam, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar.
Melalui kolaborasi dengan Rumah Zakat Aceh, kelompok usaha PULAS berhasil mengembangkan bisnis yang memberikan dampak ekonomi signifikan bagi lima anggotanya.
Head of Media PT SBA, Faraby Azwany menjelaskan, pendampingan usaha PULAS oleh pihak SBA dimulai akhir 2021 dengan jumlah awal puyuh 800 ekor.
Faraby didampingi Ketua Kelompok Peternak PULAS, Azwar menambahkan, saat ini usaha tersebut memiliki 6.100 ekor puyuh dengan target jumlah puyuh hingga 2025 sebanyak 10.000 ekor.
Jumlah produksi telur per hari mencapai 3.000 sampai 3.250 butir dengan omset per hari Rp 1.500.000. Pendapatan setiap anggota kelompok/bulan mencapai 3.000.000. Telur dengan merek dagang Telur Puyuh Lampoh Kutam dipasarkan melalui 10 outlet di Banda Aceh dan Aceh Besar, termasuk Suzuya Swalayan Pasar Aceh dan Simpang Lima. Harga telur puyuh dijual Rp 450 per butir.
Dalam operasional sehari-hari, Azwar didampingi Firdaus, M. Ichsan, Heri Afriadi, dan Riski Kurniawansyah selaku bendahara kelompok.
“Omzet kami per hari mencapai Rp 1,5 juta. Semua kegiatan, mulai dari perawatan burung hingga pemasaran, dilakukan sendiri oleh lima anggota kelompok,” ungkap M. Ichsan, salah satu anggota kelompok yang memberikan penjelasan teknis dan operasional kepada wartawan.
Dijelaskan Ichsan, burung puyuh yang tidak lagi produktif (bertelur) dijual sebagai daging konsumsi dengan harga Rp 8.000 per ekor.
“Awalnya, usaha ini berdiri secara swadaya pada tahun 2021. Namun, sejak akhir 2021 kami mendapatkan pendampingan baik dari PT SBA maupun Rumah Zakat, mulai dari penyediaan fasilitas hingga pembinaan pemasaran,” jelas Ichsan.
Dengan dukungan dari PT SBA dan Rumah Zakat, kelompok ini berharap dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya di Aceh untuk mengembangkan usaha peternakan yang berkelanjutan.
“Kami berharap usaha ini dapat terus berkembang, baik dari segi produksi maupun kualitas produk, sehingga memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Ichsan.
Sementara itu Community Relations Officer (Comrel) PT SBA, Mahdani, menjelaskan usaha peternakan PULAS merupakan bagian dari program CSR PT SBA bertujuan mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasional.
“Kami menyediakan fasilitas berupa kandang, burung, pakan, bangunan, hingga rak telur. Bibit burung puyuh juga kami sediakan di awal untuk mempermudah kelompok dalam memulai usaha,” kata Mahdani.
Usaha peternakan PULAS menjadi salah satu contoh sukses program CSR PT SBA dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain sukses CSR, PT SBA juga berkomitmen untuk terus mengimplementasikan praktik baik dalam usaha pertambangan dan merawat lingkungan. Dengan bebagai praktik baik itu diharapkan slogan tambang untuk semua tak hanya sebatas slogan.[]