DAERAH  

51 Gampong dalam Tujuh Kecamatan di Aceh Besar Jadi Lokasi Penempatan Mahasiswa UIN Ar-Raniry

Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto menerima audiensi para dosen UIN Ar-Raniry di Dekranasda Aceh Besar, Kecamatan Ingin Jaya, Senin, 30 Desember 2024. (Foto MC Aceh Besar)

PORTALNUSA.com | KOTA JANTHO – Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, S.STP, MM, menerima audiensi para dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry di Dekranasda Aceh Besar, Kecamatan Ingin Jaya, Senin, 30 Desember 2024.

Pertemuan ini membahas program penempatan mahasiswa Praktik Pengalaman Kerja Mahasiswa (PPKM) di wilayah Aceh Besar.

Audiensi dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita, SKM, M.Kes, Kepala DPMG Carbaini S.Ag, Plt Kepala Dinas Sosial Aulia Rahman, S. STP, M.Si, dan Sekretaris BKPSDM Aceh Besar.

Dalam audiensi tersebut, dibahas rencana penempatan mahasiswa PPKM selama 45 hari, yang akan dimulai penempatannya pada 13 Februari hingga 28 Maret 2025.

Sebanyak 51 gampong di tujuh kecamatan di Aceh Besar akan menjadi lokasi pelaksanaan program ini.

Penyerahan secara simbolis mahasiswa kepada Pemerintah Aceh Besar akan dilakukan pada 9 Februari 2025 di Auditorium UIN Ar-Raniry.

Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kolaborasi strategis antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat.

“Kehadiran mahasiswa PPKM ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana pembelajaran bagi mereka, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program ini akan membantu menyelesaikan berbagai persoalan di tingkat gampong,” ungkapnya.

Pj Bupati juga menyoroti beberapa isu prioritas yang masih menjadi tantangan di Aceh Besar, seperti stunting, kesehatan ibu hamil, dan kemiskinan ekstrem.

Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini, dengan target menurunkan angka stunting hingga nol persen pada tahun 2025.

“Masalah stunting dan kesehatan ibu hamil menjadi perhatian utama kami. Kami ingin memastikan bahwa anak-anak Aceh Besar tumbuh sehat dan generasi mendatang dapat bersaing,” katanya.

Selain itu, isu kemiskinan ekstrem juga menjadi perhatian khusus. Pemerintah Aceh Besar terus berupaya menciptakan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga lainnya.

Iswanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi erat dengan Rektor UIN Ar-Raniry dan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) untuk mendukung pembangunan di Aceh Besar.

Kedua institusi tersebut dianggap sebagai “sesepuh” yang memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah daerah.

“Alhamdulillah, berkat komunikasi dan kolaborasi ini, banyak permasalahan yang sebelumnya menjadi tantangan besar kini telah terselesaikan, salah satunya adalah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak,” ujar Iswanto.[]