PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Azhari meluncurkan buku autobiografi perjalanan dan pengalaman hidupnya meliput berbagai peristiwa di Provinsi Aceh.
Buku autobiografi berjudul “Terlahir sebagai Jurnalis Antara” tersebut diluncurkan di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh di Banda Aceh, Sabtu, 4 Januari 2025.
Peluncuran buku dihadiri P) Wali Kota Banda Aceh, Almunizal Kamal, pimpinan media, pengurus organisasi kewartawanan, akademisi, serta undangan lainnya.
Dalam buku tersebut Azhari menulis dirinya mulai bergabung di LKBN Antara sejak September 1997.
Selain sebagai wartawan, Azhari juga pernah dipercaya sebagai Kepala Biro Jambi, Kepala Biro Sumatera Barat, Kepala Biro Aceh, Pelaksana Tugas Sekretaris Perum LKBN Antara, serta menjabat Kepala Biro Sumatera Utara sejak November 2023 hingga sekarang.
Azhari mengatakan buku tersebut merupakan catatan perjalanan dan pengalamannya sebagai wartawan LKBN Antara sejak 1997 hingga sekarang.
Dalam rentang waktu tersebut, berbagai peristiwa penting terekam dalam pemberitaan di LKBN Antara.
“Buku berjudul Terlahir sebagai Jurnalis Antara ini ditulis atas dorongan beberapa kerabat yang menilai pentingnya pengalaman seorang jurnalis dibukukan sehingga menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama mereka yang menggeluti profesi wartawan,” katanya.
Dalam buku tersebut, Azhari menuangkan mulai dirinya bergabung dengan LKBN Antara pada masa Orde Baru, konflik bersenjata di Aceh, bencana alam gempa dan tsunami 26 Desember 2004, proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh, era damai RI-GAM, dan hantaman Cobid-19.
Azhari juga merekam dampak reformasi 1998 di Provinsi Aceh yang berlanjut dengan tuntutan referendum Aceh. Tuntutan refendum tersebut menjadi momentum penting di tengah ketidakstabilan politik nasional di era reformasi.
“Selain itu, saya juga meliput beberapa peristiwa penting pada masa konflik Aceh seperti kasus Simpa KKA, Krueng Arakundo, tragedi Beutong Ateuh, hingga proses perdamaian Aceh,” kata Azhari yang juga Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Aceh periode 2021-2026.
Dalam buku tersebut, Azhari juga mengisahkan bencana 26 Desember 2004.
Pada bencana gempa disusul tsunami tersebut. Azhari ikut menjadi korban dan sebagian besar keluarga dekat hilang serta rumah orang tuanya di Gampong Lampoh Daya, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, lenyap.
“Autobiografi tersebut saya tulis bagaimana militansi dan independen seorang jurnalis, pada saat keamanan tidak kondusif dan ikut menjadi korban bencana gempa disusul tsunami 26 Desember 2024,” ujar Azhari.
Sambutan atas peluncuran autobiografi Azhari turut disampaikan Ketua PWI Aceh diwakili Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Asnawi Kumar.[]