DAERAH  

Korban Truk Batubara di Aceh Barat Masih Koma; Patah Tulang Rusuk 3, Patah Tangan 2, Kaki Diamputasi

Beginilah kondisi korban Bismi (69), warga Desa Langung, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat masih koma di RS Kesdam Banda Aceh akibat ditabrak truk batubara di kampungnya, Sabtu pagi, 11 Januari 2025. Kaki korban harus diamputasi karena tapak kakinya hancur. Foto dikirim keluarga korban, Rabu pagi, 15 Januari 2025. (Dok Keluarga)

PORTALNUSA.com | MEULABOH – Kondisi warga Langung, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Bismi (69) masih koma setelah ditabrak truk pengangkut batubara di jalan umum wilayah desanya, Sabtu pagi (ba’da shalat subuh), 11 Januari 2025.

Update kondisi korban disampaikan langsung oleh anak kandungnya, Romi (43) yang mendampingi ayahandanya di RS Kesdam Banda Aceh.

“Sampai saat ini ayah belum sadarkan diri. Beliau dirawat di Ruang ICU RS Kesdam Banda Aceh,” kata Romi ketika berkomunikasi dengan media ini, pukul 09.30 WIB, Rabu, 15 Januari 2025.

Romi juga mengungkapkan kondisi ayahnya akibat ditabrak truk pengangkut batubara pada Sabtu pagi, 11 Januari 2025 seusai melaksanakan shalat subuh di masjid Langung.

“Ayah mengalami patah tulang rusuk 3, patah tangan di dua tempat, dan kaki harus diamputasi karena tapak kaki hancur,” kata Romi sambil mengirim foto-foto kondisi korban.

Pihak keluarga berharap doa dari masyarakat agar korban bisa segera sembuh dan pihak angkutan maupun perusahaan tambang batubara bisa diproses tuntas secara hukum.

Menyesalkan

Berbagai pihak menyesalkan terjadinya kecelakaan tersebut dan menilai Pemkab Aceh Barat yang paling bertanggungjawab atas terjadinya insiden ini.

“Jika mengacu pada pemberitaan yang dilansir berbagai media dan tanggapan dari pihak DPRK Aceh Barat, terkesan ada pembiaran truk pengangkut (hauling) batubara lalu lalang di jalan umum. Bagaimana perusahaan tambang yang berbasis bisnis dibiarkan menggunakan jalan umum dalam melakukan aktivitas bisnisnya,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Nasir Nurdin.

Nasir yang juga putra Aceh Barat berharap polisi mengusut tuntas kasus ini dan Pemkab Aceh Barat melalui Dinas Perhubungan harus mempertanggungjawabkan pembiaran truk tambang melintasi jalan umum.

“Sudah sangat banyak mudharat yang dialami masyarakat akibat operasional perusahaan tambang yang terkesan dibiarkan melanggar berbagai ketentuan. Ini tak bisa dibiarkan,” tandas Nasir Nurdin.

Seperti diketahui, truk pengangkut batubara menabrak pengendara sepeda motor yang sedang berhenti di birem Jalan Nasional Meulaboh-Tapktuan, Desa Langung, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, ba’da subuh, 11 Januari 2025.

Kasat Lantas Polres Aceh Barat, Iptu Yusrizal mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.

Kejadian bermula ketika truk bermuatan batubara yang dikemudikan Afrizal (30), warga Kecamatan Kaway XVI melaju dari arah Meulaboh ke arah Nagan Raya.

Setiba di TKP, ada mobil carry melaju berlawanan sehingga sopir truk banting stir ke kiri sehingga menabrak korban Bismi yang waktu itu sedang bersama seorang rekannya berhenti (bincang-bincang) seusai shalat subuh.

Korban yang luka parah secepatnya dilarikan ke rumah sakit dan selanjutnya dirujuk ke RA Kesdam di Banda Aceh.

“Truk BL 8654 GM satu unit sepeda motor Honda Supra X milik korban Bismi sudah diamankan untuk proses hukum,” kata Iptu Yurizal.[]

Beginilah kondisi korban Bismi (69), warga Desa Langung, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat masih koma di RS Kesdam Banda Aceh akibat ditabrak truk batubara di kampungnya, Sabtu pagi, 11 Januari 2025. Kaki korban harus diamputasi karena tapak kakinya hancur. Foto dikirim keluarga korban, Rabu pagi, 15 Januari 2025. (Dok Keluarga)