DAERAH  

Terungkap, Tersangka Penabrak Wartawan di Simpang BPKP Banda Aceh

Muslem Ulka, Wartawan Media NAD didampingi putranya, Rahmat masih dalam perawatan intensif di Ruang Raudhah 7 Kamar 3 RSUDZA Banda Aceh ketika dibesuk Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin, Senin sore, 27 Januari 2025. Muslem korban tabrakan di Simpang BPKP Banda Aceh, menjelang Jumat, 24 Januari 2025. (Foto Abdul Hadi/Portalnusa.com)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH –  Orangtua dari tersangka penabrak Muslem Ulka, Wartawan Media NAD yang terjadi di Simpang BPKP Banda Aceh, menjelang Jumat, sekira pukul 12.10 WIB, 24 Januari 2025, membesuk korban yang masih dirawat di RSUDZA.

Rahmat, putra korban mengatakan, orangtua pengendara sepeda motor yang menabrak ayahnya telah datang ke rumah sakit, menjelang siang, Senin, 27 Januari 2025.

Baca: Pj Gubernur dan Wakapolda Besuk Wartawan Korban Tabrak Lari

“Mereka mengakui terlah terjadi tabrakan antara putra mereka yang masih di bawah umur (16 tahun) dengan korban. Alhamdulillah mereka beritikad baik untuk menyelesaikan kasus kecelakaan itu secara baik-baik,” kata Rahmat didampingi Keuchik Meunasah Baet, Marzuki kepada Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin yang membesuk korban, Senin sore, 27 Januari 2025.

Namun, menurut Rahmat, untuk sementara belum ada pembicaraan bagaimana cara penyelesaian.

“Bagi kami yang penting mereka sudah memperlihatkan itikad baik dengan melihat orangtua kami di rumah sakit,” lanjut Rahmat.

Ketua DPP Perkumpulan Jurnalis Peduli Lalu Lintas (PJPL), T. Cut Ahmad Fadil yang selama ini eksis memantau korban yang sedang menjalani perawatan di RSUDZA membenarkan bahwa pengendara sepeda motor yang menabrak Muslem Ulka sudah terlacak dan pihak kepolisian dari Unit Laka Lantas Polresta Banda Aceh mengarahkan untuk membesuk korban di rumah sakit.

Baca: Wartawan Media NAD Muslem Ulka Korban Tabrak Lari, Dirawat di RSUDZA

“Mereka sudah bertemu keluarga korban di RSUDZA, insya Allah akan terjadi penyelesaian secara baik-baik. Yang terpenting sekarang korban bisa ditangani dulu secara maksimal oleh tim medis,” kata Fadil.

Pelaku yang menabrak korban merupakan warga salah satu desa di Kecamatan Ulee Kareng yang masih di bawah umur.

Hingga hari ketiga menjalani perawatan di RSUDZA (Ruang Raudhah 7 Kamar 3), kondisi Muslem tampak stabil. Jari manisnya sebelah kanan yang patah sudah dioperasi, sedangkan tulang keringnya juga sebelah kanan yang diperkirakan patah tebu masih menunggu jadwal operasi.

“Kemungkinan operasi tulang kaki pada hari Jumat, 31 Januari 2025,” kata Rahmat, putra korban.

Muslem menceritakan, menjelang musibah itu dia sedang dalam perjalanan pulang dari arah kota ke Ulee Kareng untuk shalat Jumat. Dia mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sedang dan lampu lalulintas sedang hijau.

“Tiba-tiba dari arah Pango meluncur satu sepeda motor yang diduga menerobos lampu merah langsung menghantamnya di sisi kanan,” ujar Muslem mengingat peristiwa itu.

”Saya tak bisa berdiri dan mengatakan kepada orang-orang yang membantu kemungkinan kaki saya patah. Setelah itu saya tidak ingat apa-apa lagi. Setelah saya sadar, barulah saya tahu yang menabrak saya melarikan diri,” ujar Muslem dengan suara terbata-bata menahan sakit.[]