SAMBAL (sambai) daun (oen) peugaga menjadi salah satu jenis kuliner khas Aceh yang paling dicari untuk menu buka puasa.
Sambal atau sambai oen peugaga lebih mirip dengan urap. Menu tradisional Aceh ini merupakan warisan leluhur yang unik, kaya akan cita rasa dan manfaat bagi kesehatan.
Pegaga (Centella Asiatica) adalah jenis tumbuhan merambat yang tumbuh di daerah Aceh. Tumbuhan ini memiliki beragam khasiat, termasuk meningkatkan konsentrasi, meningkatkan daya ingat, dan bahkan membantu mengobati masuk angin.
Biasanya, dedaunan untuk racikan terdiri 44 jenis dedaunan diperoleh dari pematang sawah atau tempat-tempat yang teduh dan sejuk.
Di bulan Ramadhan, sambai peugaga menjadi hidangan yang sangat dicari oleh masyarakat Aceh. Banyak yang menganggapnya sebagai hidangan yang wajib ada di meja berbuka puasa, karena selain lezat, juga dianggap memberikan khasiat untuk kesehatan bagi yang mengonsumsinya.
Diaduk dengan aneka daun
Untuk mendapatkan cita rasa yang benar-benar ‘nendang’, daun peugaga dicampur dengan aneka daun lainnya dengan cara diiris tipis dan menjadi satu kesatuan.
Campuran daun peugaga adalah daun mangga, daun kemangi, daun jambu, daun jeruk purut, daun kunyit, daun tapak lembar, daun ubi-ubian, dan kelopak bunga kana merah.
Cara membuat
- Iris tipis dan cincang semua bahan;
- Campur dengan kelapa gonseng;
- Taburi dengan irisan daun jeruk nipis, serai, potongan cabai merah, dan bunga daun pepaya.
Manfaat sambal peugaga bisa meningkatkan konsentrasi, meningkatkan daya ingat, membantu mengobati masuk angin, mengatasi darah manis (diabetes), dan mengatasi kolesterol.
Cara penyajian disantap begitu saja, dicampur dengan nasi putih, dicampur dengan kuah beulangong (masakan daging) atau kuah kari bebek. []