PORTALNUSA.com | BIREUEN – Dua perempuan kakak beradik yang sedang mengendarai sepeda motor di Jalan Nasional Bireuen-Takengon (Km 25), disapu air bah ketika berada di Gampong Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Bireuen, menjelang buka puasa, Sabtu, 8 Maret 2025.
Air bah dari perbukitan langsung menerjang apa saja, termasuk kedua remaja kakak beradik yang sedang melintas di jalan raya. Kedua korban digulung air bah hingga e jurang yang sangat dalam di sisi lintasan itu.
Beberapa saat pascakejadian, langsung dilakukan pencarian. Akhirnya pada Minggu dini hari, 9 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB, salah seorang korban yaitu Rina Fitri ditemukan meninggal pada jarak 1,5 kilometer dari lokasi kejadian.
“Sedangkan kakaknya, Mardiana masih dalam pencarian, semoga bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Rizanur, wartawan anggota PWI Bireuen yang dihubungi dari Banda Aceh pada pukul 11.40 WIB, Minggu, 9 Maret 2025.
Menurut informasi, musibah tragis itu bermula ketika hujan deras mengguyur sebagian besar kawasan pesisir Kabupaten Bireuen dan menyebabkan terjadi air bah dari perbukitan.
Ayah korban, Muliadi (45), warga Kampung Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah saat ditemui awak media di ruang jenazah RSU dr Fauziah Bireuen mengatakan, selama ini kedua putrinya tinggal bersama nenek mereka di Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka, Bireuen. Namun, selama bulan puasa ini mereka libur sekolah dan di dayah, sehingga menetap di Blang Rakal.
“Kebiasaan mereka selama bulan puasa, setiap pagi pulang ke Jangka, dan sore kembali ke Blang Rakal setelah mampir di Bireuen membeli bermacam jajanan berbuka puasa untuk keluarga. Dalam perjalanan kembali menjuelang buka puasa itulah musibah terjadi,” ujar Muliadi.
Muliadi dan istrinya mulai gelisah karena hingga menjelang Isya kedua putri mereka belum sampai ke rumah. Muliadi sempat mencari ke rumah teman mereka di Cot Panglima, namun tidak ada.
“Saya turun hingga ke Km 25 dan melihat banyak sekali orang di pinggir jalan. Saya dapat kabar ada pengendara sepeda motor terseret air bah. Firasat saya mengatakan korban adalah kedua putri saya. Saat itu juga saya ikut bergaung bersama tim SAR mencari korban, hingga salah seorang putri saya ditemukan meninggal,” kata Muliadi menyiratkan kesedihan mendalam.
Jenazah Rina Fitri dievakuasi ke RSU dr Fauziah dan setelah diautopsi oleh tim medis, dibawa pulang ke Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka.
Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST langsung turun ke lapangan usai safari Ramadhan di Masjid Al-Ikhlas Gampong Cot Leubeng, Kecamatan Pandrah. Selain melihat dari dekat proses pencarian korban, juga motivasi tim pencari hingga satu korban ditemukan.
Mukhlis meminta seluruh tim SAR Gabungan dari unsur BPBD, TNI/Polri, relawan RAPI dan masyarakat untuk terus fokus mencari korban kedua dan diharapkan bisa ditemukan secepatnya.[]