PORTALNUSA.com | ACEH BESAR – Presiden Prabowo Subianto menyapa khusus Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem pada sesi tanya jawab acara Panen Raya Serentak via video conference dengan 14 provinsi yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.
“Terima kasih Gubernur, terima kasih Mualem. Jenggot Anda tambah lebat saya lihat. Saya masih utang sama Mualem, saya harus ke Aceh. Saya harus ke semua provinsi. Ini utang saya. Saya mohon maaf karena belum sampai,” ujar Presiden ketika menyapa Mualem yang berada di Gampong Lam Carak, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar, Senin, 7 April 2025.
Mualem berada di areal persawahan masyarakat Lam Carak bersama Pangdam IM, Mayjen TNI Niko Fachrizal; Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Misbahul Munauwar; Anggota DPR RI, TA Khali; Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris; Plt Sekda Aceh, M. Nasir, Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah; Ketua DPW Aceh Tani Merdeka, Cut Muhammad;.Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat serta ratusan tamu undangan lainnya.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan, “ternyata mengurus republik keempat terbesar di dunia ini rumit, tapi saya tetap semangat karena saya dibantu oleh pembantu-pembantu yang hebat. Saya merasa punya tim yang hebat.”
Presiden Prabowo menegaskan, tanpa pangan tidak ada negara, tanpa pangan tidak ada NKRI. Karena itu, Presiden mengapresiasi kerja keras para petani.
“Saya menyampaikan penghargaan kepada para petani, saudara semua adalah tulang punggung bangsa dan negara. Orang-orang di kota sana banyak yang tidak tahu bagaimana perjuangan saudara menyediakan bahan pangan,” ucap Presiden.
“Kesulitan saudara-saudara petani adalah kesulitan kita semua. Karena itu, jika ada masalah atau kendala harus segera disampaikan agar kita cari jalan keluar bersama,” imbuh Prabowo.
“Terima kasih, kepada seluruh pimpinan di semua tingkatan, para menteri terkait, TNI, Polri. Panen raya hari ini adalah bukti kerja keras kalian semua dalam upaya memberi kemudahan kepada para petani. Kerja keras saudara semua layak mendapatkan penghormatan dari rakyat semua,” pungkas Presiden
Laporan Mualem
Sebelumnya, Gubernur Aceh melaporkan kepada Presiden tentang kebutuhan di Aceh untuk meningkatkan produksi padi di masa mendatang.
“Kepada Pak Presiden kami laporkan. untuk meningkatkan produksi gabah, Aceh membutuhkan saluran irigasi, penambahan pupuk, traktor dan alat potong padi,” kata Mualem.
“Pak Presiden, saat ini di Aceh masih ada lahan sawah tadah hujan karena ketiadaan irigasi. Di Aceh Utara saja, setidaknya ada 9 kecamatan yang belum dialiri irigasi,” sambung Gubernur Aceh.
Usai Panen Raya, Gubernur menjelaskan kepada awak media, bahwa Pemerintah Aceh membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat untuk mencapai target sebagai Lumbung Padi Nasional.
“Untuk mencapai target Aceh sebagai Lumbung Padi Nasional, maka kita membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat. Tadi, saya sudah menyampaikan langsung kepada Presiden,” ungkap Mualem.
Mualem menjelaskan, untuk tahun 2024, produksi gabah Aceh mencapai sebesar 1,4 juta ton, sehingga menempatkan Aceh di peringkat 8 Lumbung Pangan Nasional.
Dengan berbagai program yang telah dirumuskan, di 2025 ini Aceh menargetkan produksi gabah sebesar 1,6 juta ton.[]